MANFAAT KAYU MANIS DAN MADU
Perpaduan kayu manis dan madu ternyata dapat menyembuhkan banyak penyakit. Untungnya bagi kita, keduanya bisa didapat dengan mudah dimana-mana dan tanpa efek samping. Para ilmuwan modern saat ini juga telah setuju akan khasiat kayu manis dan madu yang menakjubkan dalam menyembuhkan berbagai penyakit.
Para ilmuwan hari ini menyatakan bahwa walaupun madu itu manis, tapi jika dikonsumsi dengan dosis yang tepat, tidak akan membahayakan penderita diabetes. Weekly World News, sebuah majalah di Kanada, edisi 17 Januari 1995, memberikan list berikut akan khasiat kayu manis dan madu, dari hasil temuan para ilmuwan Barat.
Penyakit Jantung
Oleskan madu dan bubuk kayu manis pada roti Anda, sebagai pengganti selai atau jelly, dan konsumsilah tiap sarapan. Ini bermanfaat dalam mengurangi kadar kolesterol dalam arteri dan menyelamatkan pasien dari sakit jantung. Bagi mereka yang pernah mengalami serangan jantung sebelumnya, tapi jika punya kebiasaan ini, akan membantu mereka untuk tidak mengalami serangan jantung berikutnya. Penggunaan secara teratur resep sarapan ini membantu meringankan sesak nafas dan memperkuat jantung.
Di Amerika dan Kanada, banyak perawat rumah telah sukses merawat para pasien dengan resep ini dan mendapati bahwa seiring bertambahnya usia, arteri dan pembuluh darah kehilangan fleksibilitasnya dan mulai tersumbat, tapi kayu manis dan madu memperbaiki arteri dan pembuluh darah.
Arthritis
Pasien arthritis bisa mengkonsumsi setiap hari, pagi dan malam, secangkir air hangat yang dicampur dengan dua sendok makan madu dan satu sendok makan bubuk kayu manis. Jika resep ini dikonsumsi secara teratur, bahkan arthritis kronis pun bisa sembuh. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Copenhagen University, ditemukan bahwa ketika para dokter merawat pasien mereka dengan paduan satu sendok makan madu dan setengah sendok teh bubuk kayu manis sebelum sarapan, ternyata seminggu kemudian, dari 200 pasien, 73 diantaranya sembuh total dari rasa sakit arthritis, dan dalam sebulan kebanyakan dari pasien yang tidak bisa berjalan atau bergerak karena arthritis, kemudian mulai bisa berjalan tanpa rasa sakit lagi.
Infeksi Kandung Kemih
Minumlah segelas air hangat yang dicampur dengan dua sendok makan bubuk kayu manis dan satu sendok teh madu. Larutan ini membunuh kuman-kuman dalam kantung kemih.
Demam
Pasien yang menderita demam biasa atau tinggi bisa mengkonsumsi segelas air hangat yang dicampur dengan satu sendok makan madu dengan ¼ sendok makan bubuk kayu manis tiga kali sehari. Jika dilakukan dengan teratur, akan menyembuhkan demam, batuk kronis dan melegakan sinus.
Sakit Perut
Madu dicampur dengan bubuk kayu manis dapat menyembuhkan sakit perut dan juga mengatasi luka pada perut (saluran pencernaan).
Perut Kembung
Berdasarkan penelitian di India dan Jepang, ditemukan bahwa madu yang dicampur dengan bubuk kayu manis dapat meredakan perut kembung.
Sistem Imun
Mengkonsumsi madu dan bubuk kayu manis dapat meningkatkan sistem imun dan melindungi tubuh dari serangan bakteri dan virus. Para ilmuwan telah menemukan bahwa madu memiliki kandungan vitamin dan zat besi dalam jumlah banyak. Secara teratur mengkonsumsi madu akan memperkuat sel darah putih melawan bakteri dan virus.
Pencernaan
Bubuk kayu manis yang ditaburkan pada 2 sendok makan madu sebelum makan berkhasiat mengurangi asam lambung berlebih dan membantu proses pencernaan makanan berat.
Influenza
Seorang ilmuwan Spanyol telah membuktikan bahwa madu mengandung suatu komposisi alami yang membunuh kuman influenza dan menyembuhkan pasien dari flu.
Panjang Umur
Teh dicampur dengan madu dan bubuk kayu manis, jika dikonsumsi secara teratur akan memberikan khasiat panjang umur. Campurkan 4 sendok makan madu, 1 sendok makan bubuk kayu manis, dengan tiga cangkir air, kemudian panaskan seperti membuat teh. Minum ¼ cangkir dari larutan tersebut 3-4 kali sehari. Ini akan membuat kulit tetap segar, lembut, dan terlihat awet muda. Umur Anda akan lebih panjang dan bahkan ketika mencapai usia 100 tahun, Anda akan tetap mampu bekerja.
Jerawat
Campurkan 3 sendok makan madu dengan satu bubuk kayu manis menjadi suatu krim. Oleskan krim ini pada jerawat sebelum tidur dan basuhlah keesokan harinya dengan air hangat. Jika dilakukan setiap hari selama 2 minggu, ini akan mengenyahkan jerawat sampai keakarnya.
Infeksi Kulit
Mengoleskan madu dan bubuk kayu manis dalam takaran sama pada kulit yang bermasalah akan menyembuhkan eksim, kurap, dan semua jenis infeksi kulit.
Menurunkan Berat Badan
Setiap hari sebelum sarapan (perut masih kosong) dan setiap malam sebelum tidur, minumlah madu dan bubuk kayu manis yang dipanaskan dalam secangkir air. Jika dikonsumsi secara teratur, akan membantu menurunkan berat badan bahkan pada penderita obesitas parah. Selain itu, larutan ini jika diminum teratur akan mencegah lemak untuk berakumulasi dalam tubuh walaupun Anda makan makanan berkalori tinggi.
Kanker
Penelitian akhir-akhir ini di Jepang dan Australia telah mengungkapkan bahwa kanker perut dan tulang stadium lanjut dapat disembuhkan dengan sukses, dimana para pasien mengkonsumsi satu sendok makan madu dengan satu sendok teh bubuk kayu selama sebulan tiga kali sehari.
Letih Lesu
Penelitian akhir-akhir ini telah menunjukkan bahwa gula yang terkandung dalam madu lebih memiliki efek menyembuhkan dibandingkan mengganggu kesehatan. Manula yang mengkonsumsi madu dan bubuk kayu manis dengan kadar yang sama, tubuhnya akan lebih segar dan berkonsentrasi penuh. Dr. Milton yang melakukan penelitian terhadap madu dan bubuk kayu manis, menyatakan bahwa setengah sendok makan madu dilarutkan ke dalam segelas air dan ditaburkan bubuk kayu manis, jika dikonsumsi setelah sikat gigi pagi dan sekitar jam 3 siang, akan meningkatkan vitalitas seseorang yang mengalami letih lesu dalam waktu 1 minggu.
Bau Mulut Tak Sedap
Orang-orang Amerika Selatan, hal pertama yang dilakukan tiap paginya adalah berkumur dengan satu sendok teh madu dan bubuk kayu manis yang dilarutkan ke dalam air hangat. Kebiasaan ini membuat nafas mereka tetap segar sepanjang hari.
Kehilangan Pendengaran
Mengkonsumsi madu dan bubuk kayu manis dalam takaran sama setiap pagi dan malam akan memulihkan pendengaran yang bermasalah.
Resep-resep di atas sangatlah murah dan mudah untuk dilaksanakan. Jika Anda mengalami salah satu dari masalah kesehatan di atas, tidak ada salah dan ruginya untuk mencobanya, walaupun tidak menjamin kesembuhan 100% (kesembuhan ada di tangan Tuhan), dibandingkan menghabiskan banyak uang untuk obat-obatan kimia yang memiliki efek samping
Via Internet,4 Januari 2011
Jumat, 23 Desember 2011
Pemrograman Komputer
LABORATORIUM TEKNIK KIMIA NAMA : M.khadik asrori
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI NPM : 10330100011
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR ROMB/GROUP : 2/D
NPM/TEPRAK : 1033010015/
Nurul amalia
Praktikum : Pemrograman Komputer
Percobaan : IF-THEEN-ELSE, CASE OF
Tanggal : 26 MEI 2011
Pembimbing : Ir.Sintha Soraya Santi,MT LAPORAN RESMI
________________________________________
SOAL:
1. Jelaskan perbedaan antara penggunaan statemen perulangan for-to-do, while-do, repeatuntil, dan for-downto-do! Dan juga buatlah contoh program beserta flowchart yang menjelaskan perbedaan penggunaannya!
NB:
Program yang dibuat tidak boleh sama dengan yang ada di modul dan tiap praktikan harus berbeda.
JAWABAN:
1. Statemen for-to-do
Perulangan positif adalah perulangan dengan penghitung dari kecil ke besar atau pertambahan positif. Perulangan positif dapat dibentuk dengan menggunakan pernyataanFor - To- Do
Contoh:
PROGRAM FOR_TO_DO;
uses wincrt;
Var
I:integer;
Begin
clrscr;
For I:= 1 to 5 do
writeln ('liea dwi rahayu');
End.
Hasil:
Flowchart:
Statemen while-do
Pernyataan while-do atau lebih dikenal dengan pernyataan while adalah pernyataan yang akan mengulang/mengeksekusi pernyataan lain selama beberapa kondisi masih bernilai true. Berikut adalah struktur dari pernyataan while-do.
While ( condition ) Do ( Statement );
Contoh :
program program_looping_while;
uses wincrt;
var a,b:shortint;
begin
write(' Masukkan nilai : ');
readln(b);
writeln;
a := 1;
While a <= b Do
Begin
Writeln('Kalimat ini diulang sejumlah nilai yang anda masukkan');
a := a + 1;
End;
end.
Hasil:
FLOWCHART:
Statemen repeat until
Perulangan menggunakan repeat until sebenarnya hampir sama dengan perulangan menggunakan while-do hanya bedanya jika menggunakan while, perulangan akan dilakukan selama kondisi bernilai benar tapi jika menggunakan repeat perulangan akan berhenti jika suatu kondisi terpenuhi. Berikut adalah struktur statement perulangan repeat-until.
Repeat
( Statement );
…
Until ( Condition );
Contoh :
Program
program looping_dengan_repeat;
uses wincrt;
var a,b : integer;
begin
write('Masukkan sembarang angka (dibawah 25) : ');
readln(b);
writeln;
a := 0;
repeat
writeln('Kalimat ini diulang sejumlah angka yang anda masukkan');
a := a+1;
until a = b;
end.
Hasil:
Flowchart:
Statemen for-down to-do
Perulangan dengan for adalah jenis perulangan yang menggunakan counter maksudnya perulangan jenis ini menggunakan kelipatan satu. Yaitu perulangan naik satu (for-to) dan perulangan turun satu (down-to)
Contoh program
Program down_to_do;
Uses wincrt;
Var
i : Integer;
Begin
For i := 15 DownTo 1 Do ;
Write (i:5);
End.
Hasil:
Flowchart:
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI NPM : 10330100011
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR ROMB/GROUP : 2/D
NPM/TEPRAK : 1033010015/
Nurul amalia
Praktikum : Pemrograman Komputer
Percobaan : IF-THEEN-ELSE, CASE OF
Tanggal : 26 MEI 2011
Pembimbing : Ir.Sintha Soraya Santi,MT LAPORAN RESMI
________________________________________
SOAL:
1. Jelaskan perbedaan antara penggunaan statemen perulangan for-to-do, while-do, repeatuntil, dan for-downto-do! Dan juga buatlah contoh program beserta flowchart yang menjelaskan perbedaan penggunaannya!
NB:
Program yang dibuat tidak boleh sama dengan yang ada di modul dan tiap praktikan harus berbeda.
JAWABAN:
1. Statemen for-to-do
Perulangan positif adalah perulangan dengan penghitung dari kecil ke besar atau pertambahan positif. Perulangan positif dapat dibentuk dengan menggunakan pernyataanFor - To- Do
Contoh:
PROGRAM FOR_TO_DO;
uses wincrt;
Var
I:integer;
Begin
clrscr;
For I:= 1 to 5 do
writeln ('liea dwi rahayu');
End.
Hasil:
Flowchart:
Statemen while-do
Pernyataan while-do atau lebih dikenal dengan pernyataan while adalah pernyataan yang akan mengulang/mengeksekusi pernyataan lain selama beberapa kondisi masih bernilai true. Berikut adalah struktur dari pernyataan while-do.
While ( condition ) Do ( Statement );
Contoh :
program program_looping_while;
uses wincrt;
var a,b:shortint;
begin
write(' Masukkan nilai : ');
readln(b);
writeln;
a := 1;
While a <= b Do
Begin
Writeln('Kalimat ini diulang sejumlah nilai yang anda masukkan');
a := a + 1;
End;
end.
Hasil:
FLOWCHART:
Statemen repeat until
Perulangan menggunakan repeat until sebenarnya hampir sama dengan perulangan menggunakan while-do hanya bedanya jika menggunakan while, perulangan akan dilakukan selama kondisi bernilai benar tapi jika menggunakan repeat perulangan akan berhenti jika suatu kondisi terpenuhi. Berikut adalah struktur statement perulangan repeat-until.
Repeat
( Statement );
…
Until ( Condition );
Contoh :
Program
program looping_dengan_repeat;
uses wincrt;
var a,b : integer;
begin
write('Masukkan sembarang angka (dibawah 25) : ');
readln(b);
writeln;
a := 0;
repeat
writeln('Kalimat ini diulang sejumlah angka yang anda masukkan');
a := a+1;
until a = b;
end.
Hasil:
Flowchart:
Statemen for-down to-do
Perulangan dengan for adalah jenis perulangan yang menggunakan counter maksudnya perulangan jenis ini menggunakan kelipatan satu. Yaitu perulangan naik satu (for-to) dan perulangan turun satu (down-to)
Contoh program
Program down_to_do;
Uses wincrt;
Var
i : Integer;
Begin
For i := 15 DownTo 1 Do ;
Write (i:5);
End.
Hasil:
Flowchart:
STATEMENT DIM
LABORATORIUM TEKNIK KIMIA Nama : M.Khadik Asrori
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI NPM/smtr :10033010011/ II
UPN “VETERAN”JAWA TIMUR Romb/group: II/ D
NPM/Teman praktek : 1033010015/ Nurul Amalia
Praktikum: STATEMENT DIM
Percobaan: IV
Tanggal : 14 APRIL 2011
Pembimbing: Ir. Shinta Soraya Santi,MT LAPORAN RESMI
SOAL :
1. Apa yang dimaksud dengan statement DIM ? jelaskan dan berikan aplikasinya .
2. Sebutkan macam – macam DIM dan jelaskan !
3. Buat program dan flowchat program statement DIM .!
a. Output matriks terdiri dari 5 matriks dan menggunakan statement tambahan SELECT CASE
b. setiap matriks terdiri jumlah baris = NPM + 1,dan kolom = 5
c. setiap grup harus berbeda
JAWABAN
1.
Pernyataan DIM terdiri dari sejumlah pernyataan, diikuti oleh DIM kata kunci, diikuti oleh satu atau lebih nama array, dipisahkan dengan nama commas. Each array harus diikuti oleh atau dua kostanta integer (satu untuk daftar, dua untuk tabel) tertutup dalam tanda kurung dan, jika dua bilangan bulat yang ditampilkan, dipisahkan oleh sebuah integer coman.these menunjukkan volue maksimum setiap subskrip yang diizinkan dalam array.
Contoh :
A untuk adalah untuk mengandung tabel numerik yang disebut A, dua daftar numerik disebut B dan C dan daftar string disebut F $. Tabel adalah memiliki 50 baris dan 100 kolom, B dan C akan memiliki 100 elemen dan 50 unsur masing-masing, dan F $ akan berisi 65 elemets. maka program ini mungkin berisi statament DIM berikut.
20 DIM A (50100), B (100), C (50), F $ (65)
Pernyataan ini sebenarnya cadangan 51 baris dan 101 kolom untuk A, 101 elemen untuk B, 51 unsur C dan 66 elemen untuk M $. sehingga array yang sedikit lebih besar daripada yang diperlukan Namun,. programmer banyak yang memilih memiliki subscript dimulai dengan RAB dari 1 rathet dari 0, karena pikir mereka bekerja dengan variabel.under aljabar subscript cirtumstances ini adalah esiest untuk menulis pernyataan DIM seperti ditunjukkan di atas.
Sebuah pernyataan DIM dapat muncul di mana saja dalam program BASIC. Namun, itu adalah praktek pemrograman yang baik untuk menempatkan pernyataan DIM di awal program, dimana ukuran array maxsimum mudah dan cepat.
Daftar memiliki sedikit dari 11 elemen dan tabel memiliki kurang dari 121 elemen juga dapat dimasukkan dalam ststement DIM, meskipun mungkin tidak diperlukan untuk melakukan sehingga ini akan menyebabkan lebih sedikit kata-kata penyimpanan untuk disediakan dalam memori komputer. Hati-hati diperlukan dengan tabel, namun karena salah satu subskrip dapat melebihi nilai 10 meskipun jumlah elemen kurang dari 121.ketika ini terjadi pernyataan DIM harus digunakan kita akan melihat situasi seperti dalam contoh berikut ini .
Contoh :
Sebuah program berisi pernyataan berikut DIM
30 DIM P (6), Q (10), R (5,15)
Hal ini menyebabkan 7 kata penyimpanan yang disediakan untuk 7 unsur P, 11 kata-kata untuk Q dan 96 kata (6 baris, 16 kolom) untuk tabel R.
Dimasukkannya P dan Q dalam laporan DIM benar-benar tidak diperlukan, karena penyimpanan yang cukup akan ditugaskan automatically.note, bagaimanapun, bahwa dengan memasukkan P dalam laporan DIM kami menyelamatkan 4 kata-kata dari penyimpanan.pada sisi lain, R tabel harus disertakan dalam laporan DIM sejak 10.ini subskrip exeeds kedua adalah benar meskipun jumlah kata yang dibutuhkan oleh R kurang dari 121.
Kita akan melihat contoh dari program complate membutuhkan adanya pernyataan leter DIM dalam bab ini.
2.
ARRAY DIMENSI SATU
Arry dimensi satu disebut juga dengan vector ,adalah sebuah array yang terdiri dari sejumlah elemen data ,dan posisi setiap elemen ditentukan oleh sebuah subskrib.setiap array harus di deklarasikan terlebih dahulu,hal ini di gunakan untuk mengalokasikan ruang memori yang akan di gunakan dan juga menentukan tipe data dari elemen arry.
Bentuk umum deklarasi array dimensi satu adalah :
DIM namavar ({cacah|awal to akhir} ) {As tipe}
Dengan cacah : banyaknya element array
Awal : nomor awal subskrib
Akhir : nomor akhir subskrib
Tipe : tipe data element array.
ARRAY DIMENSI DUA
Array dimensi dua ,lebih dikenal dengan matriks satu atau tabel,adalah sekumpulan elemen yang sejenis ,dan posisi setiap elemennya ditentukan oleh dua buah subskrib yaitu nomor baris dan nomor kolom.
Bentuk umum deklarasi array dimensi 2 adalah :
DIM namavar (baris ,kolom) {As tipe}
Dengan namavar : nama variabel yang akan di deklarasikan sebagai array dua dimensi
Baris : cacah baris
Kolom : cacah kolom
ARRAY DIMENSI BANYAK
Array dimensi banyak merupakan array yang dimensinya lebih dari satu
3.
5 CLS
12 PRINT " 1.MATRIKS A"
13 PRINT " 2.MATRIKS B "
15 PRINT " 3. MATRIKS C "
16 PRINT " 4. MATRIKS D "
18 PRINT " 5. MATRIKS E "
20 INPUT " PILIHAN 1 - 5 ="; PILIH
25 SELECT CASE PILIH
CASE 1
32 PRINT " MATRIKS A "
35 DIM A(2, 5)
40 FOR B = 1 TO 2
45 FOR C = 1 TO 5
50 READ A(B, C)
55 PRINT A(B, C),
60 NEXT C
65 PRINT
70 NEXT B
75 PRINT
80 DATA 4,9,7,3,5,4,7,9,3,3
82 GOTO 20
CASE 2
95 PRINT " MATRIKS B "
100 DIM X(2, 5)
110 FOR Y = 1 TO 2
115 FOR Z = 1 TO 5
120 READ X(Y, Z)
125 PRINT X(Y, Z),
130 NEXT Z
140 PRINT
145 NEXT Y
150 PRINT
155 DATA 5,4,6,8,3,4,2,1,6,7
152 GOTO 20
CASE 3
172 PRINT " MATRIKS C"
175 DIM SS(2, 5)
180 FOR DD = 1 TO 2
185 FOR FF = 1 TO 5
190 READ SS(DD, FF)
195 PRINT SS(DD, FF),
200 NEXT FF
210 PRINT
215 NEXT DD
220 PRINT
225 DATA 8,9,6,7,22,3,5,7,5,4
230 GOTO 20
CASE 4
252 PRINT " MATRIKS D "
255 DIM M(2, 5)
260 FOR N = 1 TO 2
265 FOR B = 1 TO 5
270 READ M(N, B)
275 PRINT M(N, B),
280 NEXT B
285 PRINT
290 NEXT N
295 PRINT
297 DATA 11,3,1,4,12,8,9,7,9,5
298 GOTO 20
CASE 5
312 PRINT " MATRIKS E "
315 DIM LL(2, 5)
320 FOR KK = 1 TO 2
325 FOR JJ = 1 TO 5
330 READ LL(KK, JJ)
340 PRINT LL(KK, JJ),
345 NEXT JJ
350 PRINT
355 NEXT KK
360 PRINT
365 DATA 5,6,4,3,3,2,5,6,8,5
420 END SELECT
450 END
Jawaban :
1.MATRIKS A
2.MATRIKS B
3. MATRIKS C
4. MATRIKS D
5. MATRIKS E
PILIHAN 1 - 5 =? 1
MATRIKS A
4 9 7 3 5
4 7 9 3 3
PILIHAN 1 - 5 =? 4
MATRIKS D
5 4 6 8 3
4 2 1 6 7
PILIHAN 1 - 5 =? 3
MATRIKS C
8 9 6 7 22
3 5 7 5 4
PILIHAN 1 - 5 =? 2
MATRIKS B
11 3 1 4 12
8 9 7 9 5
PILIHAN 1 - 5 =? 5
MATRIKS E
5 6 4 3 3
2 5 6 8 5
FLOWCHAT
YA TIDAK
YA YA
YA YA
TIDAK TIDAK TIDAK
YA YA YA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI NPM/smtr :10033010011/ II
UPN “VETERAN”JAWA TIMUR Romb/group: II/ D
NPM/Teman praktek : 1033010015/ Nurul Amalia
Praktikum: STATEMENT DIM
Percobaan: IV
Tanggal : 14 APRIL 2011
Pembimbing: Ir. Shinta Soraya Santi,MT LAPORAN RESMI
SOAL :
1. Apa yang dimaksud dengan statement DIM ? jelaskan dan berikan aplikasinya .
2. Sebutkan macam – macam DIM dan jelaskan !
3. Buat program dan flowchat program statement DIM .!
a. Output matriks terdiri dari 5 matriks dan menggunakan statement tambahan SELECT CASE
b. setiap matriks terdiri jumlah baris = NPM + 1,dan kolom = 5
c. setiap grup harus berbeda
JAWABAN
1.
Pernyataan DIM terdiri dari sejumlah pernyataan, diikuti oleh DIM kata kunci, diikuti oleh satu atau lebih nama array, dipisahkan dengan nama commas. Each array harus diikuti oleh atau dua kostanta integer (satu untuk daftar, dua untuk tabel) tertutup dalam tanda kurung dan, jika dua bilangan bulat yang ditampilkan, dipisahkan oleh sebuah integer coman.these menunjukkan volue maksimum setiap subskrip yang diizinkan dalam array.
Contoh :
A untuk adalah untuk mengandung tabel numerik yang disebut A, dua daftar numerik disebut B dan C dan daftar string disebut F $. Tabel adalah memiliki 50 baris dan 100 kolom, B dan C akan memiliki 100 elemen dan 50 unsur masing-masing, dan F $ akan berisi 65 elemets. maka program ini mungkin berisi statament DIM berikut.
20 DIM A (50100), B (100), C (50), F $ (65)
Pernyataan ini sebenarnya cadangan 51 baris dan 101 kolom untuk A, 101 elemen untuk B, 51 unsur C dan 66 elemen untuk M $. sehingga array yang sedikit lebih besar daripada yang diperlukan Namun,. programmer banyak yang memilih memiliki subscript dimulai dengan RAB dari 1 rathet dari 0, karena pikir mereka bekerja dengan variabel.under aljabar subscript cirtumstances ini adalah esiest untuk menulis pernyataan DIM seperti ditunjukkan di atas.
Sebuah pernyataan DIM dapat muncul di mana saja dalam program BASIC. Namun, itu adalah praktek pemrograman yang baik untuk menempatkan pernyataan DIM di awal program, dimana ukuran array maxsimum mudah dan cepat.
Daftar memiliki sedikit dari 11 elemen dan tabel memiliki kurang dari 121 elemen juga dapat dimasukkan dalam ststement DIM, meskipun mungkin tidak diperlukan untuk melakukan sehingga ini akan menyebabkan lebih sedikit kata-kata penyimpanan untuk disediakan dalam memori komputer. Hati-hati diperlukan dengan tabel, namun karena salah satu subskrip dapat melebihi nilai 10 meskipun jumlah elemen kurang dari 121.ketika ini terjadi pernyataan DIM harus digunakan kita akan melihat situasi seperti dalam contoh berikut ini .
Contoh :
Sebuah program berisi pernyataan berikut DIM
30 DIM P (6), Q (10), R (5,15)
Hal ini menyebabkan 7 kata penyimpanan yang disediakan untuk 7 unsur P, 11 kata-kata untuk Q dan 96 kata (6 baris, 16 kolom) untuk tabel R.
Dimasukkannya P dan Q dalam laporan DIM benar-benar tidak diperlukan, karena penyimpanan yang cukup akan ditugaskan automatically.note, bagaimanapun, bahwa dengan memasukkan P dalam laporan DIM kami menyelamatkan 4 kata-kata dari penyimpanan.pada sisi lain, R tabel harus disertakan dalam laporan DIM sejak 10.ini subskrip exeeds kedua adalah benar meskipun jumlah kata yang dibutuhkan oleh R kurang dari 121.
Kita akan melihat contoh dari program complate membutuhkan adanya pernyataan leter DIM dalam bab ini.
2.
ARRAY DIMENSI SATU
Arry dimensi satu disebut juga dengan vector ,adalah sebuah array yang terdiri dari sejumlah elemen data ,dan posisi setiap elemen ditentukan oleh sebuah subskrib.setiap array harus di deklarasikan terlebih dahulu,hal ini di gunakan untuk mengalokasikan ruang memori yang akan di gunakan dan juga menentukan tipe data dari elemen arry.
Bentuk umum deklarasi array dimensi satu adalah :
DIM namavar ({cacah|awal to akhir} ) {As tipe}
Dengan cacah : banyaknya element array
Awal : nomor awal subskrib
Akhir : nomor akhir subskrib
Tipe : tipe data element array.
ARRAY DIMENSI DUA
Array dimensi dua ,lebih dikenal dengan matriks satu atau tabel,adalah sekumpulan elemen yang sejenis ,dan posisi setiap elemennya ditentukan oleh dua buah subskrib yaitu nomor baris dan nomor kolom.
Bentuk umum deklarasi array dimensi 2 adalah :
DIM namavar (baris ,kolom) {As tipe}
Dengan namavar : nama variabel yang akan di deklarasikan sebagai array dua dimensi
Baris : cacah baris
Kolom : cacah kolom
ARRAY DIMENSI BANYAK
Array dimensi banyak merupakan array yang dimensinya lebih dari satu
3.
5 CLS
12 PRINT " 1.MATRIKS A"
13 PRINT " 2.MATRIKS B "
15 PRINT " 3. MATRIKS C "
16 PRINT " 4. MATRIKS D "
18 PRINT " 5. MATRIKS E "
20 INPUT " PILIHAN 1 - 5 ="; PILIH
25 SELECT CASE PILIH
CASE 1
32 PRINT " MATRIKS A "
35 DIM A(2, 5)
40 FOR B = 1 TO 2
45 FOR C = 1 TO 5
50 READ A(B, C)
55 PRINT A(B, C),
60 NEXT C
65 PRINT
70 NEXT B
75 PRINT
80 DATA 4,9,7,3,5,4,7,9,3,3
82 GOTO 20
CASE 2
95 PRINT " MATRIKS B "
100 DIM X(2, 5)
110 FOR Y = 1 TO 2
115 FOR Z = 1 TO 5
120 READ X(Y, Z)
125 PRINT X(Y, Z),
130 NEXT Z
140 PRINT
145 NEXT Y
150 PRINT
155 DATA 5,4,6,8,3,4,2,1,6,7
152 GOTO 20
CASE 3
172 PRINT " MATRIKS C"
175 DIM SS(2, 5)
180 FOR DD = 1 TO 2
185 FOR FF = 1 TO 5
190 READ SS(DD, FF)
195 PRINT SS(DD, FF),
200 NEXT FF
210 PRINT
215 NEXT DD
220 PRINT
225 DATA 8,9,6,7,22,3,5,7,5,4
230 GOTO 20
CASE 4
252 PRINT " MATRIKS D "
255 DIM M(2, 5)
260 FOR N = 1 TO 2
265 FOR B = 1 TO 5
270 READ M(N, B)
275 PRINT M(N, B),
280 NEXT B
285 PRINT
290 NEXT N
295 PRINT
297 DATA 11,3,1,4,12,8,9,7,9,5
298 GOTO 20
CASE 5
312 PRINT " MATRIKS E "
315 DIM LL(2, 5)
320 FOR KK = 1 TO 2
325 FOR JJ = 1 TO 5
330 READ LL(KK, JJ)
340 PRINT LL(KK, JJ),
345 NEXT JJ
350 PRINT
355 NEXT KK
360 PRINT
365 DATA 5,6,4,3,3,2,5,6,8,5
420 END SELECT
450 END
Jawaban :
1.MATRIKS A
2.MATRIKS B
3. MATRIKS C
4. MATRIKS D
5. MATRIKS E
PILIHAN 1 - 5 =? 1
MATRIKS A
4 9 7 3 5
4 7 9 3 3
PILIHAN 1 - 5 =? 4
MATRIKS D
5 4 6 8 3
4 2 1 6 7
PILIHAN 1 - 5 =? 3
MATRIKS C
8 9 6 7 22
3 5 7 5 4
PILIHAN 1 - 5 =? 2
MATRIKS B
11 3 1 4 12
8 9 7 9 5
PILIHAN 1 - 5 =? 5
MATRIKS E
5 6 4 3 3
2 5 6 8 5
FLOWCHAT
YA TIDAK
YA YA
YA YA
TIDAK TIDAK TIDAK
YA YA YA
Introduction Pascal 3
LABORATORIUM TEKNIK KIMIA Nama : M.Khadik Asrori
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI NPM/smtr :10033010011/ II
UPN “VETERAN”JAWA TIMUR Romb/group: II/ D
NPM/Teman praktek : 1033010015/ Nurul Amalia
Praktikum: Introduction Pascal
Percobaan: v
Tanggal : 26 mei 2011
Pembimbing: Ir. Shinta Soraya Santi,MT LAPORAN RESMI
SOAL :
1. Jelaskan secara singkat tentang sejarah penemuan Turbo Pascal!
2. Jelaskan dan berikan contoh tentang perbedaan antara identifier, variabel, dan
constanta!
3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam tipe data identifier variabel yang digunakan dalam program pascal!
4. Jelaskan perbedaan penggunaan statemen kendali antara statemen if-then, if-then-else dan case of !
5. Kerjakan latihan 8 dan 14 yang ada di modul kalian, dan juga buatlah flowchart dari program tersebut!
Note :
* Jawaban / Penyelesaian No 1 – 4 Masing – masing Setiap Praktikan WAJIB BEDA!
JAWABAN
1. Bahasa pascal merupakan bahasa yang sangat populer di dunia, terlebih karena digunakan sebagai bahasa untuk mengajarkan pemrograman terstruktur bagi para mahasiswa di pelbagai perguruan tinggi, baik di indonesia maupun di negara lainnya. Sebagai bahasa pemrograman yang terstruktur, bahasa ini menyediakan sejumlah kontrol (berupa REPEAT,WHILE, dan FOR) serta mendukung pembuatan program yang tersusun atas sejumlah blok-blok kecil. Blok –blok kecil kecil ini dapat dipakai untuk membentuk blok yang lebih besar, dan secara keseluruhan membentuk program kerja. Keuntungan dari program terstruktur, program mudah di buat, dipahami dan dikembangkan.
Bahasa pascal lahir sebagai hasil pengembangan dari bahasa ALGO-60. Pada platform initerdapat sejumlah kompiler pascal. Salah satunya adalah turbo pascal, yang dikeluarkan oleh Borland internasional . turbo pascal telah mengalami pembaharuan semanjak versinya yang pertama. Tercatat pada tahun 1992, turbo pascal versi 7.0 telah dirilis.
Yang menarik,turbo pascal bukanlah sekedar kompiler. Turbo pascal menyediakan suatu lingkungan terpadu (dikenal dengan sebutan IDE), integrated Development Environment ) yang diantaranya berisi :
• Kompiler ( untuk mengkompilasi program menjadi suatu obyek yang di pahami oleh komputer)
• Debugger ( untuk membantu mencari kesalahan program)
• Linker ( untuk menggabungkan file obyek dan file pustaka serta membentuk file exceutable)
• Editor ( untuk menulis program sumber)
Kompiler (+Linker ) yang tersedia dapat dipakai untuk mengkompilasi program menjadi file yang executable. Namun demikian program juga dapat memilih agar kompulasi dilakukan ke memori, sehingga pembuatan dan pengujian program dapat dilakukan dengan cepat. Hal ini sangat bermanfaat pada masa pembuatan atau pemodifikasian program.
Sebagai perluasan dari pengembangan program secara modular, turbo pascal juga memungkinkan pemrogram untuk membuat suatu pustaka yang berisi sejumlah prosedur, fungsi ataupun elemen-elemen yang lain, juga dikomplikasi secara terpisah. Kemudian pustaka –pustaka tersebut dapat dipergunakan oleh suatu program, tanpa perlu membuat melibatkan kode atau program sumbernya. Modul seperti ini bisa disebut unit.
Semenjak versi 5.5, turbo pascal menyediakan kemampuan pemrograman berorientasi-objek (PBO). Pemrograman yang berorientasi objek yang terkenal dengan sebutan OOP( Objek –Oriented Programming) merupaka suatu metode pemrograman yang akhir-akhir ini sangat populer. OOP atau BPO mengkombinasikan data dan fungsi atau prosedur yang mengakses data menjadi suatu wadah yang disebut objek. Metode pemrograman ini dirasakan dapat mengatasi kesulitan yang timbul pada pemrograman yang besar dan kompleks, sehingga dapat meningatkan produktifitas pemrogram.
Turbo Pascal pada awalnya adalah kompiler Blue Label Pascal yang dibuat untuk sistem operasi komputer mikro berbasis kaset, NasSys, milik Nascom tahun 1981 oleh Anders Hejlsberg. Kompiler tersebut ditulis ulang untuk CP/M dan dinamai Compas Pascal, dan kemudian dinamai Turbo Pascal untuk sistem operasi MS-DOS dan CP/M. Versi Turbo Pascal untuk komputer Apple Macintosh sebenarnya pernah ditembangkan tahun 1986, namun pengembangannya dihentikan sekitar tahun 1992. Versi-versi lain pernah tersedia pula untuk mesin-mesin CP/M seperti DEC Rainbow dalam beberapa penembangan.
Versi pertama dari Turbo Pascal, yang kemudian disebut sebagai versi 1, memiliki unjuk kerja yang sangat cepat dibandingkan kompiler pascal untuk komputer mikro lainnya. Kompiler tersebut tersedia untuk sistem operasi CP/M, CP/M-86, dan MS-DOS, dan penggunaannya sangat luas pada masa itu. Versi Turbo Pascal untuk CP/M saat itu bisa digunakan pada komputer Apple II yang sangat populer jika digunakan dengan sebuah Z-80 SoftCard, produk perangkat keras pertama yang ditembangkan microsoft di tahun 1980.
Pada saat itu CP/M menggunakan format berkas executable yang sederhana dengan menggunakan ekstensi .COM; sistem operasi MS-DOS bisa menggunakan baik .COM (tidak kompatibel dengan format yang terdapat pada CP/M) maupun format .EXE. Turbo Pascal pada saat itu hanya mendukung kode biner berformat .COM, pada masa itu hal tersebut tidak menjadi suatu bentuk keterbatasan. Perangkat lunak Turbo Pascal itu sendiri merupakan sebuah berkas berekstensi .COM dan berukuran sekitar 28 kilobita, termasuk editor, kompiler, dan linker, dan rutin-rutin pustaka. Efisiensii proses edit/kompilasi/jalankan lebih cepat dibandingkan dengan implementasi paskal pada kompiler lainnya disebabkan semua elemen yang terkait dalam pengembangan program diletakkan pada memori komputer (RAM), dan karena kompilernya sendiri merupakan kompiler berjenis single-pass compiler yang ditulis dengan bahasa assembler. Unjuk kerja proses kompilasi sangat cepat dibandingkan dengan produk lain (bahkan dibandingkan dengan kompiler C milik Borland sendiri).
Ketika pertama kali versi Turbo Pascal muncul pada tanggal 20 November 1983, jenis IDE yang digunakannya masih terbilang baru. Pada debutnya terhadap pasar perangkat lunak di Amerika, perangkat lunak tersebut dibandrol dengan harga USD$49.99. Kualitas kompiler pascal terintegrasi terdapat dalam Turbo Pascal sangat baik dibandingkan kompetitor lain dan atas fitur-fitur tersebut ditawarkan dengan harga yang terjangkau.
2. Identifier ( pengenal ) merupakan elemen suatu nama yang banyak dipakai di dalam program. Anda bakal menggunakan pengenal untuk memberikan nama terhadap :
Tipe data buatan :
Label :
Variabel :
Konstanta bernama :
Program :
Field dari record :
Prosedur :
Fungsi :
Turbo pascal memberikan aturan untuk penamaan pengenal sebagai berikut :
Karakter pertama harus berupa huruf
Karakter berikutnya dapat berupa : huruf , digit, garis bawah.
Panjang pengenal boleh berapa saja,tetapi hanya 63 karakter pertama saja yang berarti.
Huruf kapital dan huruf kecil dianggap sama.
Contoh pengenal yang absah :
Rumah_1 (identik dengan : Rumah_1)
N
Harga rumah
Contoh pengenal yang salah :
Nama pengenal yang salah Penyebab kesalahan
Rumah 1 Ada spasi
12 bulan Diawali daengan angka
Bulan-2 Ada tanda minus
Kalau menggunakan pengenal, dianjurkan untuk menggunakan nama yang mengandung arti yang mudah dipahami. Misalnya , jumlah_rumah akan lebih dipahami dair pada N .
Agar mudah dibaca oleh orang ,pengenal seperti :
Jumlahpenduduk
Atau :
Jumlah_penduduk
Untuk menghindari konflik yang tidak dikehendaki, hindari penggunaan nama pengenal buatan yang berupa kata – tercadang (misal program) atau nama-nama standart seperti WriteLn.
Pemberian nama dilakukan dengan proses yang disebut dengan deklarasi. Pernyataan deklarasi pengenal ditulis di bagian deklarasi yang berada di bawah judul program.
Aturan penulisan pengenal adalah :
Diawali dengan huruf, selanjutnya dapat berupa kombinasi huruf dan angka. Huruf besar dan kecil dianggap sama.Tidak mengandung blank
Tidak mengandung simbol-simbol khusus (misal: !, @. #, $, %, ^, &, *, dll) kecuali garis bawah ( _ )
Bukan merupakan kata baku (reserved words) dalam Turbo Pascal seperti begin, end, program, var, const, function, procedure, for, while, repeat, until, if, then, else, and, or, dll.
Variabel biasa digunakan didalam program dengan tujuan untuk menaruh data. Nilai yang ada padanya dapat diubah sewaktu-waktu. Ini dapat di andaikan sebagai suatu kotak. Anda dapat menempatkan sesuatu ke dalamnya dan anda dapat juga mengambil isinya. Pada saat yang lain anda pun dapat mengganti isi kotak tersebut.
Nilai 07 diberikan ke variabel
Nilai semula
Dari variabel
Gam.ilustrasi variabel
Jumlah variabel yang dapat diciptakan oleh pemrogram tidak terbatas. Namun masing-masing variabel tersebut harus bersifat unik, tidak boleh ada variabel yang mempunyai nama yang sama.
Variabel adalah media penyimpanan data yang nilainya dapat berubah selama proses eksekusi. Namun perubahan tersebut hanya dapat digunakan untuk nilai yang setipe, artinya data yang baru dan yang lama memiliki tipe data yang sama. Format penulisannya adalah :
Var
Nama Variabel =TipeData;
Contoh penggunaan variabel di dalam program dapat dilihat pada Program. Dalam program ini tipe data nama dan usia adalah string dan integer. String adalah tipe data untuk data non numerik, sedangkan integer adalah tipe data untuk bilangan bulat.
Program DeklarasiVariabel;
uses wincrt;
var
nama : string;
usia : integer;
begin
nama:='Parman';
Usia:=19;
writeln('Nama = ',nama);
writeln('Usia = ',usia);
end
Bila program 2.4. dijalankan dihasilkan keluaran :
Nama = paman
Usia =19
Data yang disimpan dalam media penyimpanan seperti konstanta dan variabel di atas disebut dengan nilai. Secara umum tipe data nilai ada dua : nilai numerik (angka) dan non numerik (huruf atau simbol).
Konstant (atau bisa juga dinamakan literal) adalah suatu nilai yang tetap berada didalam program. Anda akan mengenal bermacam-macam konstanta. Beberapa diantaranya dibahas disubbab ini.
Konstanta adalah media penyimpanan data yang nilainya tetap selama proses eksekusi program. Deklarasi konstanta artinya proses pemberian nilai yang disimpan dalam konstanta tersebut. Format penulisannya (atau syntax) adalah
Var
NamaVAriabel = TipeData;
Konstanta bilangan bulat :
o Terdiri dari sederetan digit yang tidak mengandung tanda pecahan.
o Jangkauan nilainya tergantung pada tipe data
o Dapat diawali dengan tanda + untuk bilangan positif.
Contoh :
Konstanta keterangan
356 Ada spasi
-27 Diawali daengan angka
+58 Ada tanda minus
Konstanta bilangan dapat dinyatakan dengan notasi heksadesimal. Pada sistem bilangan ini, simbol bilangan yang digunakan berupa 0 sampai degan 9, kemudian A sampai dengan F, penulisan kostanta heksadesimal diawali dengan tanda Dolar($)
Contoh :
Konstanta keterangan
$10 Identik dengan bilangan 10
$A Identik dengan bilangan A
$BB Identik dengan bilangan BB
Konstanta Bilangan Real :
Tanda pecaha ditulis dengan tanda titik (bukan koma)
Contoh :
konstanta keterangan
25.6 Berarti :25,6
6000 Tanpa tanda pecahan
+5.234 Identik dengan : 5.234 (berarti :5,234)
Contoh penulisan konstanta real yang salah :
konstanta Penyebab kesalahan
1.222,50 Konstanta real hanya mengandung tanda titik
23. Sesudah tanda titik harus ada tanda koma
1 23.4 Konstanta harus ditulis tanpa spasi
Konstanta karakter :
Suatu konstanta karakter ditulis dengan awalan dan akhiran berupa karakter petik tunggal.
Contoh :
konstanta keterangan
‘A’ Konstanta huruf A
‘a’ Konstanta huruf a
‘2’ Konstanta angka 1
‘*’ Konstanta simbol *
‘ ‘ Konstanta spsi
‘’’’ Konstanta petik tunggal
Konstanta string :
Dapat terdiri dari sederetan sembarang karakter
Penulisan diawali dan diakhiri dengan tanda petik tunggal(‘)
Contoh :
‘umur umar’
‘jalan ahmad yani 27/E surabaya’
‘2*3=6’
Sekiranya sering mengandung karakter petik tunggal, maka petik tunggal di tulis dua kali secara berurutan.
Contoh :
‘jum’’at’
String yang tidak memiliki dua karakter pun ditulis dengan cara dengan sebagai berikut :
‘’
Penulisannya, tanda petik tunggal langsung diikuti dengan tanda petik tunggal.
Konstanta string dapat melibatkan karakter kontrol atau karakter yang nilai ASCII- nya di atas 127.
Konstanta Boolean :
Konstanta Boolean berupa true atau false saja.
3. Tipe dasar pada turbo pascal di bagi menjadi dua, yaitu :
A. Tipe Ordinal,
B. Tipe real.
Tipe Ordinal
Tipe Ordinal adalah suatu tipe yang mempunyai jumlah kemungkinan data yang pasti. Termasuk dalam katagori tipe data ini adalah :
Tipe bilangan bulat (integer),
Tipe integer terdiri atas :
• Shortint
• Integer
• Longint
• Byte
• Word
Perbedaan kelima tipe data bilangan bulat tersebut terletak pada jangkauan nilai.
Tipe data Jangkauan nilai Ukuran memori
Shortint -128 s/d 127 1 Byte
Integer -32.768 s/d 32.767 2 Byte
Longint -2.147s/d 2.147.483 4 Byte
Byte 0 s/d 255 1 Byte
word 0 s/d 65.535 2 Byte
Tampak bahwa terdapat tipe data yang hanya berkaitan dengan nilai positif. Disamping itu, semakin besar jangkauannya semakin besar pula memori yang diperlukan.
Tipe Boolean,
Boolean adalah suatu tipe data yang berisi nilai dengan hanya kemungkinan hanya berupa :
• False (nilai salah)
• True (nilai benar)
Pada bab ini diulas lebih rinci :
Pada torbo pascal sebenarnya ada empat tipe data yang berakaitan dengan Boolean, yaitu:
• Boolean (sesuai ukuran Byte)
• Word Boolean (sesuai ukuran Word)
• LongBool(sesuai ukuran long)
• ByteBool(sesuai ukuran Byte)
Tipe Char
Tipe char adalah tipe yang berisi sesuai karaktaer. Dalm hal ini dapat berupa karakter apa saja.
Tipe Real
Tipe Real adalah tipe yang berkaitan dengan Bilangan Real. Pada turbo pascal terdapat 5 buah tipe real, yaitu :
• Real
• Single
• Double
• Extended
• Comp
Perbedaan kelima tipe tersebut tergantung pada jangkauan serta ketelitiannya (presisi).
Tipe String
Tipe string sebenarnya bukanlah termasuk sebagai tipe data dasar (sederhana). Tpe ini merupakan pengembangan dari tipe char. Suatu string dapat berupa sederetan karakter. Yaitu dapat berupa tulisan seperti :
‘selamat Belajar Turbo Pascal’
4.
If Then Else
Pernyataan percabangan/kendali/bersyarat merupakan pernyataan yang akan mengeksekusi suatu pernyataan yang mengikutinya bila suatu persyaratan dipenuhi. Salah satu pernyataan kendali untuk pengambilan keputusan dalam Pascal adalah pernyataan If … Then … Else …
Bentuk umum :
IF kondisi THEN
Statemen 1
ELSE
Statemen 2
dimana :
kondisi : ungkapan boolen yang menghasilkan nilai benar atau salah
statemen 1, statemen 2 : pernyataan-pernyataan tunggal/majemuk. Dalam Pascal, pernyataan majemuk adalah kumpulan dari beberapa pernyataan yang diawali dengan kata baku BEGIN dan diakhiri oleh kata baku END, yang dianggap sebagai sebuah pernyataan tunggal.
Maksudnya : bila kondisi bernilai TRUE (benar) maka akan dikerjakan statemen 1 dan statemen 2 dilewati, sedangkan jika kondisi bernilai FALSE (salah) maka akan dikerjakan statemen 2 dan statemen 1 dilewati.
Untuk pernyataan IF yang berkalang (ada pernyataan IF yang lain dalam pernyataan IF), ELSE selalu berpasangan dengan dengan IF yang terletak sebelum dan yang paling dekat dengan ELSE tersebut, serta terletak dalam blok pernyataan yang sama.
Case Of
Pernyataan CASE …. OF …. Digunakan untuk pengambilan keputusan jika terdapat lebih dari dua alternatif jawaban yang tersedia.
Bentuk umum :
CASE ungkapan OF
Label 1 : Statemen 1
Label 2 : Statemen 1
………..
………..
………..
Label n : Statemen n
END;
dimana :
ungkapan : dapat berupa sembarang ungkapan yang memberikan hasil integer, char, boolean atau tipe terbilang (kecuali real).
Label : konstanta yang mempunyai tipe yang sama dengan ungkapan Statemen : pernyataan yang mengikuti berupa rangkaian instruksi yang harus dikerjakan jika nilai konstanta dalam label sama dengan nilai variable Maksudnya jika ungkapan bernilai label 1, maka dikerjakan statemen1, jika bernilai label 2 akan dikerjakan statemen 2 dan seterusnya.
Pernyataan CASE …. OF …. boleh diikuti ELSE. Perlu diketahui, ELSE dalam pernyataan CASE …. OF …. Hanya bersifat pilihan, dalam artian boleh disertakan boleh tidak. Jika ELSE disertakan, pernyataan yang mengikuti ELSE akan dieksekusi hanya bila nilai dari syarat-pemilih tidak ada dalam semua label.
If Then
Statement IF-THEN digunakan untuk menyeleksi suatu kondisi, bila kondisi yang diseleksi terpenuhi, maka statement yang mengikuti THEN akan diproses. Sebaliknya bila kondisi tidak terpenuhi, maka yang akan proses adalah statement berikutnya. Bentuk umum statemen kendali IF untuk pilihan tunggal
IF kondisi THEN
Statemen
Dengan kondisi : ungkapan boolean, yakni ungkapan yang akan menghasilkan nilai benar atau salah, pada kondisi tipe varaibel yang digunakan adalah semua tipe data sederhana dapat digunakan.
Statemen : statemen tunggal atau statemen majemuk yang akan dikerjakan jika Kondisi bernilai benar.
Flowcard
Y
Y T
T
Y
T
Y
Flowcard
1 2
T
Y T
Y
T
Y
Y
Lat 14
Progam
var
mau:char;
d,b,a,c,max,x1,x2:real;
begin
writeln('1. Menghitung Nilai Determinan beserta faktornya');
writeln('2. Mencari Angka TerMaximum');
writeln('mau yang mana?');readln(mau);
case mau of
'1':begin
write('a=');readln(a);
write('b=');readln(b);
write('c=');readln(c);
d:=sqr(b)-4*a*c;
writeln('D=',d:2:2);
if d>0 then
begin
x1:=-b+(exp(0.5)*ln(b*2-4*a*c));
x2:=-b-(exp(0.5)*ln(b*2-4*a*c));
end;
if d=0 then
begin
x1:=-b/(2*a);
x2:=x1;
end;
if d<0 then
begin
x1:=(-b/(2*a))+(exp(0.5)*ln(b*2-4*a*c));
x2:=(-b/(2*a))-(exp(0.5)*ln(b*2-4*a*c));
end;
writeln('x1=',x1:2:2);
writeln('x2=',x2:2:2);
end;
'2':begin
write('a=');readln(a);
write('b=');readln(b);
write('c=');readln(c);
if (a>b) then
begin
max:=a;
end;
if(abegin
max:=b;
end;
if(c>max)then
begin
max:=c;
end;
writeln('max=',max:2:0);
end;
else
writeln('maaf, pilihan yang tersedia hanya 1 dan 2')
end;
end.
Hasil
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI NPM/smtr :10033010011/ II
UPN “VETERAN”JAWA TIMUR Romb/group: II/ D
NPM/Teman praktek : 1033010015/ Nurul Amalia
Praktikum: Introduction Pascal
Percobaan: v
Tanggal : 26 mei 2011
Pembimbing: Ir. Shinta Soraya Santi,MT LAPORAN RESMI
SOAL :
1. Jelaskan secara singkat tentang sejarah penemuan Turbo Pascal!
2. Jelaskan dan berikan contoh tentang perbedaan antara identifier, variabel, dan
constanta!
3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam tipe data identifier variabel yang digunakan dalam program pascal!
4. Jelaskan perbedaan penggunaan statemen kendali antara statemen if-then, if-then-else dan case of !
5. Kerjakan latihan 8 dan 14 yang ada di modul kalian, dan juga buatlah flowchart dari program tersebut!
Note :
* Jawaban / Penyelesaian No 1 – 4 Masing – masing Setiap Praktikan WAJIB BEDA!
JAWABAN
1. Bahasa pascal merupakan bahasa yang sangat populer di dunia, terlebih karena digunakan sebagai bahasa untuk mengajarkan pemrograman terstruktur bagi para mahasiswa di pelbagai perguruan tinggi, baik di indonesia maupun di negara lainnya. Sebagai bahasa pemrograman yang terstruktur, bahasa ini menyediakan sejumlah kontrol (berupa REPEAT,WHILE, dan FOR) serta mendukung pembuatan program yang tersusun atas sejumlah blok-blok kecil. Blok –blok kecil kecil ini dapat dipakai untuk membentuk blok yang lebih besar, dan secara keseluruhan membentuk program kerja. Keuntungan dari program terstruktur, program mudah di buat, dipahami dan dikembangkan.
Bahasa pascal lahir sebagai hasil pengembangan dari bahasa ALGO-60. Pada platform initerdapat sejumlah kompiler pascal. Salah satunya adalah turbo pascal, yang dikeluarkan oleh Borland internasional . turbo pascal telah mengalami pembaharuan semanjak versinya yang pertama. Tercatat pada tahun 1992, turbo pascal versi 7.0 telah dirilis.
Yang menarik,turbo pascal bukanlah sekedar kompiler. Turbo pascal menyediakan suatu lingkungan terpadu (dikenal dengan sebutan IDE), integrated Development Environment ) yang diantaranya berisi :
• Kompiler ( untuk mengkompilasi program menjadi suatu obyek yang di pahami oleh komputer)
• Debugger ( untuk membantu mencari kesalahan program)
• Linker ( untuk menggabungkan file obyek dan file pustaka serta membentuk file exceutable)
• Editor ( untuk menulis program sumber)
Kompiler (+Linker ) yang tersedia dapat dipakai untuk mengkompilasi program menjadi file yang executable. Namun demikian program juga dapat memilih agar kompulasi dilakukan ke memori, sehingga pembuatan dan pengujian program dapat dilakukan dengan cepat. Hal ini sangat bermanfaat pada masa pembuatan atau pemodifikasian program.
Sebagai perluasan dari pengembangan program secara modular, turbo pascal juga memungkinkan pemrogram untuk membuat suatu pustaka yang berisi sejumlah prosedur, fungsi ataupun elemen-elemen yang lain, juga dikomplikasi secara terpisah. Kemudian pustaka –pustaka tersebut dapat dipergunakan oleh suatu program, tanpa perlu membuat melibatkan kode atau program sumbernya. Modul seperti ini bisa disebut unit.
Semenjak versi 5.5, turbo pascal menyediakan kemampuan pemrograman berorientasi-objek (PBO). Pemrograman yang berorientasi objek yang terkenal dengan sebutan OOP( Objek –Oriented Programming) merupaka suatu metode pemrograman yang akhir-akhir ini sangat populer. OOP atau BPO mengkombinasikan data dan fungsi atau prosedur yang mengakses data menjadi suatu wadah yang disebut objek. Metode pemrograman ini dirasakan dapat mengatasi kesulitan yang timbul pada pemrograman yang besar dan kompleks, sehingga dapat meningatkan produktifitas pemrogram.
Turbo Pascal pada awalnya adalah kompiler Blue Label Pascal yang dibuat untuk sistem operasi komputer mikro berbasis kaset, NasSys, milik Nascom tahun 1981 oleh Anders Hejlsberg. Kompiler tersebut ditulis ulang untuk CP/M dan dinamai Compas Pascal, dan kemudian dinamai Turbo Pascal untuk sistem operasi MS-DOS dan CP/M. Versi Turbo Pascal untuk komputer Apple Macintosh sebenarnya pernah ditembangkan tahun 1986, namun pengembangannya dihentikan sekitar tahun 1992. Versi-versi lain pernah tersedia pula untuk mesin-mesin CP/M seperti DEC Rainbow dalam beberapa penembangan.
Versi pertama dari Turbo Pascal, yang kemudian disebut sebagai versi 1, memiliki unjuk kerja yang sangat cepat dibandingkan kompiler pascal untuk komputer mikro lainnya. Kompiler tersebut tersedia untuk sistem operasi CP/M, CP/M-86, dan MS-DOS, dan penggunaannya sangat luas pada masa itu. Versi Turbo Pascal untuk CP/M saat itu bisa digunakan pada komputer Apple II yang sangat populer jika digunakan dengan sebuah Z-80 SoftCard, produk perangkat keras pertama yang ditembangkan microsoft di tahun 1980.
Pada saat itu CP/M menggunakan format berkas executable yang sederhana dengan menggunakan ekstensi .COM; sistem operasi MS-DOS bisa menggunakan baik .COM (tidak kompatibel dengan format yang terdapat pada CP/M) maupun format .EXE. Turbo Pascal pada saat itu hanya mendukung kode biner berformat .COM, pada masa itu hal tersebut tidak menjadi suatu bentuk keterbatasan. Perangkat lunak Turbo Pascal itu sendiri merupakan sebuah berkas berekstensi .COM dan berukuran sekitar 28 kilobita, termasuk editor, kompiler, dan linker, dan rutin-rutin pustaka. Efisiensii proses edit/kompilasi/jalankan lebih cepat dibandingkan dengan implementasi paskal pada kompiler lainnya disebabkan semua elemen yang terkait dalam pengembangan program diletakkan pada memori komputer (RAM), dan karena kompilernya sendiri merupakan kompiler berjenis single-pass compiler yang ditulis dengan bahasa assembler. Unjuk kerja proses kompilasi sangat cepat dibandingkan dengan produk lain (bahkan dibandingkan dengan kompiler C milik Borland sendiri).
Ketika pertama kali versi Turbo Pascal muncul pada tanggal 20 November 1983, jenis IDE yang digunakannya masih terbilang baru. Pada debutnya terhadap pasar perangkat lunak di Amerika, perangkat lunak tersebut dibandrol dengan harga USD$49.99. Kualitas kompiler pascal terintegrasi terdapat dalam Turbo Pascal sangat baik dibandingkan kompetitor lain dan atas fitur-fitur tersebut ditawarkan dengan harga yang terjangkau.
2. Identifier ( pengenal ) merupakan elemen suatu nama yang banyak dipakai di dalam program. Anda bakal menggunakan pengenal untuk memberikan nama terhadap :
Tipe data buatan :
Label :
Variabel :
Konstanta bernama :
Program :
Field dari record :
Prosedur :
Fungsi :
Turbo pascal memberikan aturan untuk penamaan pengenal sebagai berikut :
Karakter pertama harus berupa huruf
Karakter berikutnya dapat berupa : huruf , digit, garis bawah.
Panjang pengenal boleh berapa saja,tetapi hanya 63 karakter pertama saja yang berarti.
Huruf kapital dan huruf kecil dianggap sama.
Contoh pengenal yang absah :
Rumah_1 (identik dengan : Rumah_1)
N
Harga rumah
Contoh pengenal yang salah :
Nama pengenal yang salah Penyebab kesalahan
Rumah 1 Ada spasi
12 bulan Diawali daengan angka
Bulan-2 Ada tanda minus
Kalau menggunakan pengenal, dianjurkan untuk menggunakan nama yang mengandung arti yang mudah dipahami. Misalnya , jumlah_rumah akan lebih dipahami dair pada N .
Agar mudah dibaca oleh orang ,pengenal seperti :
Jumlahpenduduk
Atau :
Jumlah_penduduk
Untuk menghindari konflik yang tidak dikehendaki, hindari penggunaan nama pengenal buatan yang berupa kata – tercadang (misal program) atau nama-nama standart seperti WriteLn.
Pemberian nama dilakukan dengan proses yang disebut dengan deklarasi. Pernyataan deklarasi pengenal ditulis di bagian deklarasi yang berada di bawah judul program.
Aturan penulisan pengenal adalah :
Diawali dengan huruf, selanjutnya dapat berupa kombinasi huruf dan angka. Huruf besar dan kecil dianggap sama.Tidak mengandung blank
Tidak mengandung simbol-simbol khusus (misal: !, @. #, $, %, ^, &, *, dll) kecuali garis bawah ( _ )
Bukan merupakan kata baku (reserved words) dalam Turbo Pascal seperti begin, end, program, var, const, function, procedure, for, while, repeat, until, if, then, else, and, or, dll.
Variabel biasa digunakan didalam program dengan tujuan untuk menaruh data. Nilai yang ada padanya dapat diubah sewaktu-waktu. Ini dapat di andaikan sebagai suatu kotak. Anda dapat menempatkan sesuatu ke dalamnya dan anda dapat juga mengambil isinya. Pada saat yang lain anda pun dapat mengganti isi kotak tersebut.
Nilai 07 diberikan ke variabel
Nilai semula
Dari variabel
Gam.ilustrasi variabel
Jumlah variabel yang dapat diciptakan oleh pemrogram tidak terbatas. Namun masing-masing variabel tersebut harus bersifat unik, tidak boleh ada variabel yang mempunyai nama yang sama.
Variabel adalah media penyimpanan data yang nilainya dapat berubah selama proses eksekusi. Namun perubahan tersebut hanya dapat digunakan untuk nilai yang setipe, artinya data yang baru dan yang lama memiliki tipe data yang sama. Format penulisannya adalah :
Var
Nama Variabel =TipeData;
Contoh penggunaan variabel di dalam program dapat dilihat pada Program. Dalam program ini tipe data nama dan usia adalah string dan integer. String adalah tipe data untuk data non numerik, sedangkan integer adalah tipe data untuk bilangan bulat.
Program DeklarasiVariabel;
uses wincrt;
var
nama : string;
usia : integer;
begin
nama:='Parman';
Usia:=19;
writeln('Nama = ',nama);
writeln('Usia = ',usia);
end
Bila program 2.4. dijalankan dihasilkan keluaran :
Nama = paman
Usia =19
Data yang disimpan dalam media penyimpanan seperti konstanta dan variabel di atas disebut dengan nilai. Secara umum tipe data nilai ada dua : nilai numerik (angka) dan non numerik (huruf atau simbol).
Konstant (atau bisa juga dinamakan literal) adalah suatu nilai yang tetap berada didalam program. Anda akan mengenal bermacam-macam konstanta. Beberapa diantaranya dibahas disubbab ini.
Konstanta adalah media penyimpanan data yang nilainya tetap selama proses eksekusi program. Deklarasi konstanta artinya proses pemberian nilai yang disimpan dalam konstanta tersebut. Format penulisannya (atau syntax) adalah
Var
NamaVAriabel = TipeData;
Konstanta bilangan bulat :
o Terdiri dari sederetan digit yang tidak mengandung tanda pecahan.
o Jangkauan nilainya tergantung pada tipe data
o Dapat diawali dengan tanda + untuk bilangan positif.
Contoh :
Konstanta keterangan
356 Ada spasi
-27 Diawali daengan angka
+58 Ada tanda minus
Konstanta bilangan dapat dinyatakan dengan notasi heksadesimal. Pada sistem bilangan ini, simbol bilangan yang digunakan berupa 0 sampai degan 9, kemudian A sampai dengan F, penulisan kostanta heksadesimal diawali dengan tanda Dolar($)
Contoh :
Konstanta keterangan
$10 Identik dengan bilangan 10
$A Identik dengan bilangan A
$BB Identik dengan bilangan BB
Konstanta Bilangan Real :
Tanda pecaha ditulis dengan tanda titik (bukan koma)
Contoh :
konstanta keterangan
25.6 Berarti :25,6
6000 Tanpa tanda pecahan
+5.234 Identik dengan : 5.234 (berarti :5,234)
Contoh penulisan konstanta real yang salah :
konstanta Penyebab kesalahan
1.222,50 Konstanta real hanya mengandung tanda titik
23. Sesudah tanda titik harus ada tanda koma
1 23.4 Konstanta harus ditulis tanpa spasi
Konstanta karakter :
Suatu konstanta karakter ditulis dengan awalan dan akhiran berupa karakter petik tunggal.
Contoh :
konstanta keterangan
‘A’ Konstanta huruf A
‘a’ Konstanta huruf a
‘2’ Konstanta angka 1
‘*’ Konstanta simbol *
‘ ‘ Konstanta spsi
‘’’’ Konstanta petik tunggal
Konstanta string :
Dapat terdiri dari sederetan sembarang karakter
Penulisan diawali dan diakhiri dengan tanda petik tunggal(‘)
Contoh :
‘umur umar’
‘jalan ahmad yani 27/E surabaya’
‘2*3=6’
Sekiranya sering mengandung karakter petik tunggal, maka petik tunggal di tulis dua kali secara berurutan.
Contoh :
‘jum’’at’
String yang tidak memiliki dua karakter pun ditulis dengan cara dengan sebagai berikut :
‘’
Penulisannya, tanda petik tunggal langsung diikuti dengan tanda petik tunggal.
Konstanta string dapat melibatkan karakter kontrol atau karakter yang nilai ASCII- nya di atas 127.
Konstanta Boolean :
Konstanta Boolean berupa true atau false saja.
3. Tipe dasar pada turbo pascal di bagi menjadi dua, yaitu :
A. Tipe Ordinal,
B. Tipe real.
Tipe Ordinal
Tipe Ordinal adalah suatu tipe yang mempunyai jumlah kemungkinan data yang pasti. Termasuk dalam katagori tipe data ini adalah :
Tipe bilangan bulat (integer),
Tipe integer terdiri atas :
• Shortint
• Integer
• Longint
• Byte
• Word
Perbedaan kelima tipe data bilangan bulat tersebut terletak pada jangkauan nilai.
Tipe data Jangkauan nilai Ukuran memori
Shortint -128 s/d 127 1 Byte
Integer -32.768 s/d 32.767 2 Byte
Longint -2.147s/d 2.147.483 4 Byte
Byte 0 s/d 255 1 Byte
word 0 s/d 65.535 2 Byte
Tampak bahwa terdapat tipe data yang hanya berkaitan dengan nilai positif. Disamping itu, semakin besar jangkauannya semakin besar pula memori yang diperlukan.
Tipe Boolean,
Boolean adalah suatu tipe data yang berisi nilai dengan hanya kemungkinan hanya berupa :
• False (nilai salah)
• True (nilai benar)
Pada bab ini diulas lebih rinci :
Pada torbo pascal sebenarnya ada empat tipe data yang berakaitan dengan Boolean, yaitu:
• Boolean (sesuai ukuran Byte)
• Word Boolean (sesuai ukuran Word)
• LongBool(sesuai ukuran long)
• ByteBool(sesuai ukuran Byte)
Tipe Char
Tipe char adalah tipe yang berisi sesuai karaktaer. Dalm hal ini dapat berupa karakter apa saja.
Tipe Real
Tipe Real adalah tipe yang berkaitan dengan Bilangan Real. Pada turbo pascal terdapat 5 buah tipe real, yaitu :
• Real
• Single
• Double
• Extended
• Comp
Perbedaan kelima tipe tersebut tergantung pada jangkauan serta ketelitiannya (presisi).
Tipe String
Tipe string sebenarnya bukanlah termasuk sebagai tipe data dasar (sederhana). Tpe ini merupakan pengembangan dari tipe char. Suatu string dapat berupa sederetan karakter. Yaitu dapat berupa tulisan seperti :
‘selamat Belajar Turbo Pascal’
4.
If Then Else
Pernyataan percabangan/kendali/bersyarat merupakan pernyataan yang akan mengeksekusi suatu pernyataan yang mengikutinya bila suatu persyaratan dipenuhi. Salah satu pernyataan kendali untuk pengambilan keputusan dalam Pascal adalah pernyataan If … Then … Else …
Bentuk umum :
IF kondisi THEN
Statemen 1
ELSE
Statemen 2
dimana :
kondisi : ungkapan boolen yang menghasilkan nilai benar atau salah
statemen 1, statemen 2 : pernyataan-pernyataan tunggal/majemuk. Dalam Pascal, pernyataan majemuk adalah kumpulan dari beberapa pernyataan yang diawali dengan kata baku BEGIN dan diakhiri oleh kata baku END, yang dianggap sebagai sebuah pernyataan tunggal.
Maksudnya : bila kondisi bernilai TRUE (benar) maka akan dikerjakan statemen 1 dan statemen 2 dilewati, sedangkan jika kondisi bernilai FALSE (salah) maka akan dikerjakan statemen 2 dan statemen 1 dilewati.
Untuk pernyataan IF yang berkalang (ada pernyataan IF yang lain dalam pernyataan IF), ELSE selalu berpasangan dengan dengan IF yang terletak sebelum dan yang paling dekat dengan ELSE tersebut, serta terletak dalam blok pernyataan yang sama.
Case Of
Pernyataan CASE …. OF …. Digunakan untuk pengambilan keputusan jika terdapat lebih dari dua alternatif jawaban yang tersedia.
Bentuk umum :
CASE ungkapan OF
Label 1 : Statemen 1
Label 2 : Statemen 1
………..
………..
………..
Label n : Statemen n
END;
dimana :
ungkapan : dapat berupa sembarang ungkapan yang memberikan hasil integer, char, boolean atau tipe terbilang (kecuali real).
Label : konstanta yang mempunyai tipe yang sama dengan ungkapan Statemen : pernyataan yang mengikuti berupa rangkaian instruksi yang harus dikerjakan jika nilai konstanta dalam label sama dengan nilai variable Maksudnya jika ungkapan bernilai label 1, maka dikerjakan statemen1, jika bernilai label 2 akan dikerjakan statemen 2 dan seterusnya.
Pernyataan CASE …. OF …. boleh diikuti ELSE. Perlu diketahui, ELSE dalam pernyataan CASE …. OF …. Hanya bersifat pilihan, dalam artian boleh disertakan boleh tidak. Jika ELSE disertakan, pernyataan yang mengikuti ELSE akan dieksekusi hanya bila nilai dari syarat-pemilih tidak ada dalam semua label.
If Then
Statement IF-THEN digunakan untuk menyeleksi suatu kondisi, bila kondisi yang diseleksi terpenuhi, maka statement yang mengikuti THEN akan diproses. Sebaliknya bila kondisi tidak terpenuhi, maka yang akan proses adalah statement berikutnya. Bentuk umum statemen kendali IF untuk pilihan tunggal
IF kondisi THEN
Statemen
Dengan kondisi : ungkapan boolean, yakni ungkapan yang akan menghasilkan nilai benar atau salah, pada kondisi tipe varaibel yang digunakan adalah semua tipe data sederhana dapat digunakan.
Statemen : statemen tunggal atau statemen majemuk yang akan dikerjakan jika Kondisi bernilai benar.
Flowcard
Y
Y T
T
Y
T
Y
Flowcard
1 2
T
Y T
Y
T
Y
Y
Lat 14
Progam
var
mau:char;
d,b,a,c,max,x1,x2:real;
begin
writeln('1. Menghitung Nilai Determinan beserta faktornya');
writeln('2. Mencari Angka TerMaximum');
writeln('mau yang mana?');readln(mau);
case mau of
'1':begin
write('a=');readln(a);
write('b=');readln(b);
write('c=');readln(c);
d:=sqr(b)-4*a*c;
writeln('D=',d:2:2);
if d>0 then
begin
x1:=-b+(exp(0.5)*ln(b*2-4*a*c));
x2:=-b-(exp(0.5)*ln(b*2-4*a*c));
end;
if d=0 then
begin
x1:=-b/(2*a);
x2:=x1;
end;
if d<0 then
begin
x1:=(-b/(2*a))+(exp(0.5)*ln(b*2-4*a*c));
x2:=(-b/(2*a))-(exp(0.5)*ln(b*2-4*a*c));
end;
writeln('x1=',x1:2:2);
writeln('x2=',x2:2:2);
end;
'2':begin
write('a=');readln(a);
write('b=');readln(b);
write('c=');readln(c);
if (a>b) then
begin
max:=a;
end;
if(abegin
max:=b;
end;
if(c>max)then
begin
max:=c;
end;
writeln('max=',max:2:0);
end;
else
writeln('maaf, pilihan yang tersedia hanya 1 dan 2')
end;
end.
Hasil
Introduction Pascal q
LABORATORIUM TEKNIK KIMIA Nama : M.Khadik Asrori
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI NPM/smtr :10033010011/ II
UPN “VETERAN”JAWA TIMUR Romb/group: II/ D
NPM/Teman praktek : 1033010015/ Nurul Amalia
Praktikum: Introduction Pascal
Percobaan: v
Tanggal : 26 mei 2011
Pembimbing: Ir. Shinta Soraya Santi,MT LAPORAN RESMI
SOAL :
1. Jelaskan secara singkat tentang sejarah penemuan Turbo Pascal!
2. Jelaskan dan berikan contoh tentang perbedaan antara identifier, variabel, dan
constanta!
3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam tipe data identifier variabel yang digunakan
dalam program pascal!
4. Jelaskan perbedaan penggunaan statemen kendali antara statemen if-then, if-then-else
dan case of !
5. Kerjakan latihan 8 dan 14 yang ada di modul kalian, dan juga buatlah flowchart dari
program tersebut!
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI NPM/smtr :10033010011/ II
UPN “VETERAN”JAWA TIMUR Romb/group: II/ D
NPM/Teman praktek : 1033010015/ Nurul Amalia
Praktikum: Introduction Pascal
Percobaan: v
Tanggal : 26 mei 2011
Pembimbing: Ir. Shinta Soraya Santi,MT LAPORAN RESMI
SOAL :
1. Jelaskan secara singkat tentang sejarah penemuan Turbo Pascal!
2. Jelaskan dan berikan contoh tentang perbedaan antara identifier, variabel, dan
constanta!
3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam tipe data identifier variabel yang digunakan
dalam program pascal!
4. Jelaskan perbedaan penggunaan statemen kendali antara statemen if-then, if-then-else
dan case of !
5. Kerjakan latihan 8 dan 14 yang ada di modul kalian, dan juga buatlah flowchart dari
program tersebut!
Introduction Pascal
LABORATORIUM TEKNIK KIMIA Nama : Okky Oktavia
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI NPM : 1033010007
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR Romb./Group : I/B
NPM/teman praktek :
1033010009/Asri Maulina
Pratikum : Introduction Pascal
Percobaan : V
Tanggal : 25 Mei 2011
Pembimbing : Erwan Adi Saputro, ST, MT LAPORAN RESMI
Soal :
1. Jelaskan secara singkat tentang sejarah penemuan Turbo Pascal!
2. Jelaskan dan berikan contoh tentang perbedaan antara identifier, variabel, dan
constanta!
3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam tipe data identifier variabel yang digunakan
dalam program pascal!
4. Jelaskan perbedaan penggunaan statemen kendali antara statemen if-then, if-then-else
dan case of !
5. Kerjakan latihan 8 dan 14 yang ada di modul kalian, dan juga buatlah flowchart dari
program tersebut!
Penyelesaiaan:
1. Jelaskan secara singkat tentang sejarah penemuan Turbo Pascal!
Jawab:
Turbo Pascal pada awalnya adalah kompiler Blue Label Pascal yang dibuat untuk sistem operasi komputer mikro berbasis kaset, NasSys, milik Nascom tahun 1981 oleh Anders Hejlsberg. Kompiler tersebut ditulis ulang untuk CP/M dan dinamai Compas Pascal, dan kemudian dinamai Turbo Pascal untuk sistem operasi MS-DOS dan CP/M. Versi Turbo Pascal untuk komputer Apple Macintosh sebenarnya pernah ditembangkan tahun 1986, namun pengembangannya dihentikan sekitar tahun 1992. Versi-versi lain pernah tersedia pula untuk mesin-mesin CP/M seperti DEC Rainbow dalam beberapa penembangan.
Versi 1 hingga versi 3
Halaman depan buku panduan Turbo Pascal 3.0
Borland membeli lisensi atas kompiler PolyPascal yang ditulis oleh Anders Hejlsberg (Poly Data adalah nama perusahaan yang didirikannya di Denmark), dan menambahkan antar muka pengguna serta editor. Anders kemudian bergabung sebagai karyawan dan menjadi arsitek atas semua versi kompiler Turbo Pascal dan tiga versi pertama Borland Delphi.
Versi pertama dari Turbo Pascal, yang kemudian disebut sebagai versi 1, memiliki unjuk kerja yang sangat cepat dibandingkan kompiler pascal untuk komputer mikro lainnya. Kompiler tersebut tersedia untuk sistem operasi CP/M, CP/M-86, dan MS-DOS, dan penggunaannya sangat luas pada masa itu. Versi Turbo Pascal untuk CP/M saat itu bisa digunakan pada komputer Apple II yang sangat populer jika digunakan dengan sebuah Z-80 SoftCard, produk perangkat keras pertama yang ditembangkan microsoft di tahun 1980.
Pada saat itu CP/M menggunakan format berkas executable yang sederhana dengan menggunakan ekstensi .COM; sistem operasi MS-DOS bisa menggunakan baik .COM (tidak kompatibel dengan format yang terdapat pada CP/M) maupun format .EXE. Turbo Pascal pada saat itu hanya mendukung kode biner berformat .COM, pada masa itu hal tersebut tidak menjadi suatu bentuk keterbatasan. Perangkat lunak Turbo Pascal itu sendiri merupakan sebuah berkas berekstensi .COM dan berukuran sekitar 28 kilobita, termasuk editor, kompiler, dan linker, dan rutin-rutin pustaka. Efisiensii proses edit/kompilasi/jalankan lebih cepat dibandingkan dengan implementasi paskal pada kompiler lainnya disebabkan semua elemen yang terkait dalam pengembangan program diletakkan pada memori komputer (RAM), dan karena kompilernya sendiri merupakan kompiler berjenis single-pass compiler yang ditulis dengan bahasa assembler. Unjuk kerja proses kompilasi sangat cepat dibandingkan dengan produk lain (bahkan dibandingkan dengan kompiler C milik Borland sendiri).
Ketika pertama kali versi Turbo Pascal muncul pada tanggal 20 November 1983, jenis IDE yang digunakannya masih terbilang baru. Pada debutnya terhadap pasar perangkat lunak di Amerika, perangkat lunak tersebut dibandrol dengan harga USD$49.99. Kualitas kompiler pascal terintegrasi terdapat dalam Turbo Pascal sangat baik dibandingkan kompetitor lain dan atas fitur-fitur tersebut ditawarkan dengan harga yang terjangkau.
Versi 2 dan 3 merupakan pengembangan lebih lanjut dari versi sebelumnya, mampu berkerja dalam memori, dan menghasilkan berkas biner berekstensi .COM/.CMD. Dukungan atas sistem operasi CP/M dan CP/M-86 dihentikan setelah versi 3.
Versi-versi lanjutan
Versi 4, ditembangkan tahun 1987, merupakan perangkat lunak yang ditulis ulang untuk keseluruhan sistem. Kompiler menghasilkan berkas biner berekstensi .EXE pada MS-DOS, dan tidak lagi .COM. Sistem operasi CP/M dan C/M-86 tidak lagi didukung pada versi kompiler ini. Versi ini pula memperkenalkan sebuah antar muka berlayar penuh dengan yang dilengkapi dengan menu tarik; versi-versi awal memilik layar menu berbasis teks; dan editor berlayar-penuh. Microsoft Windows belum ada saat versi ini ditembangkan, dan bahkan pemanfaatan tetikus-pun masih jarang.
Versi 5.x diperkenalkan dengan layar biru yang kemudian menjadi ciri khas yang sangat familiar, yang kemudian menjadi merek dagang perusahaan perangkat kompiler MS-DOS sampai era DOS berakhir di pertengahan tahun 1990-an.
Versi terakhir yang pernah ditembangkan adalah versi 7. Borland Pascal 7 terdiri atas sebuah IDE, dan kompiler untuk MS-DOS, DOS terekstensi, dan program Windows 3.x. Turbo Pascal 7 di sisi lain hanya bisa membuat program MS-DOS standar. Perangkat lunak tersebut dilengkapi pula dengan pustaka grafis yang mengabstraksi pemrograman dalam menggunakan beberapa driver grafis eksternal, namun unjuk kerja pustaka ini tidak memuaskan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Turbo_Pascal
2. Jelaskan dan berikan contoh tentang perbedaan antara identifier, variabel, dan
constanta!
Jawab:
Pengenal (Identifier)
Untuk membedakan suatu objek dengan objek yang lain kita lakukan dengan memberi nama atau pengenal kepada setiap objek. Di dalam pemrograman objek dapat berupa berupa label, konstanta, nama tipe, variabel, fungsi dan prosedur. Pemberian nama dilakukan dengan proses yang disebut dengan deklarasi. Pernyataan deklarasi pengenal ditulis di bagian deklarasi yang berada di bawah judul program.
Aturan penulisan pengenal adalah :
1. Diawali dengan huruf, selanjutnya dapat berupa kombinasi huruf dan angka. Huruf besar dan kecil dianggap sama.
2. Tidak mengandung blank
3. Tidak mengandung simbol-simbol khusus (misal: !, @. #, $, %, ^, &, *, dll) kecuali garis bawah ( _ )
4. Bukan merupakan kata baku (reserved words) dalam Turbo Pascal seperti begin, end, program, var, const, function, procedure, for, while, repeat, until, if, then, else, and, or, dll.
Berikut ini adalah contoh penulisan pengenal yang benar
Saldo
Jumlah_mahasiswa
Keterangan
BilanganPertama
Berikut ini adalah contoh penulisan pengenal yang salah
2kali dimulai dengan angka
Mata kuliah Ada blank di tengah
Kelas? Ada simbol khusus (?)
Nama.lengkap Ada simbol khusus (.)
Repeat merupakan kata baku dalam Pascal
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan pengenal
•Penulisan pengenal harus konsisten, tidak boleh diubah-ubah begitu saja. Penulisan yang berbeda akan dianggap sebagai pengenal yang berbeda pula. Pengenal yang dikenal komputer hanya pengenal yang ditulis pada bagian deklarasi.
•Bahasa Pascal incase sensitive, artinya huruf besar dan huruf kecil dianggap sama saja. Misalnya, jika di bagian deklarasi ditulis jumlah, maka di bagian lain boleh saja ditulis JUMLAH atau JuMlaH.
•Untuk lebih memudahkan, penulisan pengenal dibuat sesingkat mungkin namun masih dapat dikenali maksudnya sehingga contoh di atas dapat saja kita tulis seperti berikut. Misalnya, keterangan ditulis dengan ket, atau nama mahasiswa ditulis nama_mhs.
•Tidak disarankan menulis pengenal dengan A, B, C atau X, Y, Z terutama pada program yang cukup kompleks dan melibatkan banyak pengenal karena akan merepotkan pemrogram sendiri.
Pengenal Konstanta
Ada baiknya pembahasan tentang pengenal akan kita batasi pada konstanta dan variabel. Kita mulai dengan konstanta dulu. Konstanta adalah media penyimpanan data yang nilainya tetap selama proses eksekusi program. Deklarasi konstanta artinya proses pemberian nilai yang disimpan dalam konstanta tersebut. Format penulisannya (atau syntax) adalah
const
NamaKonstanta = NilaiKonstanta;
Perhatikan Program 4 1 sebagai contoh deklarasi konstanta. Ada dua konstanta di sana, yaitu nama (diberi nilai Zuhdi’) dan asal (diberi nilai ‘Bandung’).
Program 4 1
Program DeklarasiKonstanta;
uses wincrt;
const
nama = 'Zuhdi';
asal = 'Bandung';
begin
writeln('Nama saya ',nama);
writeln('Asal dari ',asal);
end.
Bila Program 4 1 dijalankan akan diperoleh keluaran sebagai berikut
Nama saya Zuhdi
Asal dari Bandung
Penulisan sebuah nilai dalam bentuk konstanta sangat dibutuhkan terutama jika nilai tersebut ditulis beberapa kali di dalam program. Jika sewaktu-waktu perlu diganti nilainya, maka penggantian itu cukup dilakukan sekali, yaitu pada bagian deklarasi konstanta.
Bandingkan Program 4 2. yang tidak menggunakan konstanta dengan Program 4 3. yang menggunakan konstanta.
Program 4 2
Program NilaiBerulang;
uses wincrt;
begin
writeln(‘Daerah Bebas Asap Rokok’);
writeln(‘Daerah Bebas Asap Rokok’);
writeln(‘Daerah Bebas Asap Rokok’);
end.
Program 4 3
Program NilaiBerulang;
uses wincrt;
const
x = ‘Daerah Bebas Asap Rokok’;
begin
writeln(x);
writeln(x);
writeln(x);
end.
Jika kita hendak mengganti argumen pada perintah writeln pada Program 4 2. dengan kalimat yang lain, maka kita harus menggantinya sebanyak tiga kali. Sebaliknya, pada Program 4 3 hal itu cukup dilakukan sekali saja yaitu pada bagian deklarasi konstanta x saja.
Pengenal Variabel
Deklarasi variabel adalah proses menentukan tipe data apa yang dapat disimpan dalam variabel tersebut. Variabel adalah media penyimpanan data yang nilainya dapat berubah selama proses eksekusi. Namun perubahan tersebut hanya dapat digunakan untuk nilai yang setipe, artinya data yang baru dan yang lama memiliki tipe data yang sama. Format penulisannya adalah :
Var
NamaVAriabel = TipeData ;
Contoh penggunaan variabel di dalam program dapat dilihat pada Program 4 4. Dalam program ini tipe data nama dan usia adalah string dan integer. String adalah tipe data untuk data non numerik, sedangkan integer adalah tipe data untuk bilangan bulat.
Program 4 4
Program DeklarasiVariabel;
uses wincrt;
var
nama : string;
usia : integer;
begin
nama:='Parman';
Usia:=19;
writeln('Nama = ',nama);
writeln('Usia = ',usia);
end.
Bila program 2.4. dijalankan dihasilkan keluaran :
Nama = Parman
Usia = 19
Data yang disimpan dalam media penyimpanan seperti konstanta dan variabel di atas disebut dengan nilai. Secara umum tipe data nilai ada dua : nilai numerik (angka) dan non numerik (huruf atau simbol).
fmipa.unlam.ac.id/ilkom/?dl_name=alpro%201.pdf
3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam tipe data identifier variabel yang digunakan
dalam program pascal!
Jawab:
Tipe data identifier variabel
•Tipe Integer merupakan tipe data yang nilainya tidak mempunyai titik decimal. Ada 5 tipe data yang termasuk dalam kelompok ini yaitu:
•Tipe Real merupakan bilangan yang berisi titik decimal. Dalam pascal paling sedikit harus
4. Jelaskan perbedaan penggunaan statemen kendali antara statemen if-then, if-then-else
dan case of !
Jawab:
Perbedaan penggunaan statemen kendali antara statemen if-then, if-then-else
dan case of adalah
•If then merupakan suatu kondisi dimana kita hanya mempunyai satu pernyataan dan harus melewati pernyataan itu untuk menemukan hasilnya.
•If then else merupakan suatu kondisi dimana kita harus mengambil keputusan terhadap 2 alternatif atau lebih.
•Case of merupakan suatu struktur untuk memilih, layaknya sebuah channel yang dapat di tentukan sesuai kehendak input.
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI NPM : 1033010007
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR Romb./Group : I/B
NPM/teman praktek :
1033010009/Asri Maulina
Pratikum : Introduction Pascal
Percobaan : V
Tanggal : 25 Mei 2011
Pembimbing : Erwan Adi Saputro, ST, MT LAPORAN RESMI
Soal :
1. Jelaskan secara singkat tentang sejarah penemuan Turbo Pascal!
2. Jelaskan dan berikan contoh tentang perbedaan antara identifier, variabel, dan
constanta!
3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam tipe data identifier variabel yang digunakan
dalam program pascal!
4. Jelaskan perbedaan penggunaan statemen kendali antara statemen if-then, if-then-else
dan case of !
5. Kerjakan latihan 8 dan 14 yang ada di modul kalian, dan juga buatlah flowchart dari
program tersebut!
Penyelesaiaan:
1. Jelaskan secara singkat tentang sejarah penemuan Turbo Pascal!
Jawab:
Turbo Pascal pada awalnya adalah kompiler Blue Label Pascal yang dibuat untuk sistem operasi komputer mikro berbasis kaset, NasSys, milik Nascom tahun 1981 oleh Anders Hejlsberg. Kompiler tersebut ditulis ulang untuk CP/M dan dinamai Compas Pascal, dan kemudian dinamai Turbo Pascal untuk sistem operasi MS-DOS dan CP/M. Versi Turbo Pascal untuk komputer Apple Macintosh sebenarnya pernah ditembangkan tahun 1986, namun pengembangannya dihentikan sekitar tahun 1992. Versi-versi lain pernah tersedia pula untuk mesin-mesin CP/M seperti DEC Rainbow dalam beberapa penembangan.
Versi 1 hingga versi 3
Halaman depan buku panduan Turbo Pascal 3.0
Borland membeli lisensi atas kompiler PolyPascal yang ditulis oleh Anders Hejlsberg (Poly Data adalah nama perusahaan yang didirikannya di Denmark), dan menambahkan antar muka pengguna serta editor. Anders kemudian bergabung sebagai karyawan dan menjadi arsitek atas semua versi kompiler Turbo Pascal dan tiga versi pertama Borland Delphi.
Versi pertama dari Turbo Pascal, yang kemudian disebut sebagai versi 1, memiliki unjuk kerja yang sangat cepat dibandingkan kompiler pascal untuk komputer mikro lainnya. Kompiler tersebut tersedia untuk sistem operasi CP/M, CP/M-86, dan MS-DOS, dan penggunaannya sangat luas pada masa itu. Versi Turbo Pascal untuk CP/M saat itu bisa digunakan pada komputer Apple II yang sangat populer jika digunakan dengan sebuah Z-80 SoftCard, produk perangkat keras pertama yang ditembangkan microsoft di tahun 1980.
Pada saat itu CP/M menggunakan format berkas executable yang sederhana dengan menggunakan ekstensi .COM; sistem operasi MS-DOS bisa menggunakan baik .COM (tidak kompatibel dengan format yang terdapat pada CP/M) maupun format .EXE. Turbo Pascal pada saat itu hanya mendukung kode biner berformat .COM, pada masa itu hal tersebut tidak menjadi suatu bentuk keterbatasan. Perangkat lunak Turbo Pascal itu sendiri merupakan sebuah berkas berekstensi .COM dan berukuran sekitar 28 kilobita, termasuk editor, kompiler, dan linker, dan rutin-rutin pustaka. Efisiensii proses edit/kompilasi/jalankan lebih cepat dibandingkan dengan implementasi paskal pada kompiler lainnya disebabkan semua elemen yang terkait dalam pengembangan program diletakkan pada memori komputer (RAM), dan karena kompilernya sendiri merupakan kompiler berjenis single-pass compiler yang ditulis dengan bahasa assembler. Unjuk kerja proses kompilasi sangat cepat dibandingkan dengan produk lain (bahkan dibandingkan dengan kompiler C milik Borland sendiri).
Ketika pertama kali versi Turbo Pascal muncul pada tanggal 20 November 1983, jenis IDE yang digunakannya masih terbilang baru. Pada debutnya terhadap pasar perangkat lunak di Amerika, perangkat lunak tersebut dibandrol dengan harga USD$49.99. Kualitas kompiler pascal terintegrasi terdapat dalam Turbo Pascal sangat baik dibandingkan kompetitor lain dan atas fitur-fitur tersebut ditawarkan dengan harga yang terjangkau.
Versi 2 dan 3 merupakan pengembangan lebih lanjut dari versi sebelumnya, mampu berkerja dalam memori, dan menghasilkan berkas biner berekstensi .COM/.CMD. Dukungan atas sistem operasi CP/M dan CP/M-86 dihentikan setelah versi 3.
Versi-versi lanjutan
Versi 4, ditembangkan tahun 1987, merupakan perangkat lunak yang ditulis ulang untuk keseluruhan sistem. Kompiler menghasilkan berkas biner berekstensi .EXE pada MS-DOS, dan tidak lagi .COM. Sistem operasi CP/M dan C/M-86 tidak lagi didukung pada versi kompiler ini. Versi ini pula memperkenalkan sebuah antar muka berlayar penuh dengan yang dilengkapi dengan menu tarik; versi-versi awal memilik layar menu berbasis teks; dan editor berlayar-penuh. Microsoft Windows belum ada saat versi ini ditembangkan, dan bahkan pemanfaatan tetikus-pun masih jarang.
Versi 5.x diperkenalkan dengan layar biru yang kemudian menjadi ciri khas yang sangat familiar, yang kemudian menjadi merek dagang perusahaan perangkat kompiler MS-DOS sampai era DOS berakhir di pertengahan tahun 1990-an.
Versi terakhir yang pernah ditembangkan adalah versi 7. Borland Pascal 7 terdiri atas sebuah IDE, dan kompiler untuk MS-DOS, DOS terekstensi, dan program Windows 3.x. Turbo Pascal 7 di sisi lain hanya bisa membuat program MS-DOS standar. Perangkat lunak tersebut dilengkapi pula dengan pustaka grafis yang mengabstraksi pemrograman dalam menggunakan beberapa driver grafis eksternal, namun unjuk kerja pustaka ini tidak memuaskan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Turbo_Pascal
2. Jelaskan dan berikan contoh tentang perbedaan antara identifier, variabel, dan
constanta!
Jawab:
Pengenal (Identifier)
Untuk membedakan suatu objek dengan objek yang lain kita lakukan dengan memberi nama atau pengenal kepada setiap objek. Di dalam pemrograman objek dapat berupa berupa label, konstanta, nama tipe, variabel, fungsi dan prosedur. Pemberian nama dilakukan dengan proses yang disebut dengan deklarasi. Pernyataan deklarasi pengenal ditulis di bagian deklarasi yang berada di bawah judul program.
Aturan penulisan pengenal adalah :
1. Diawali dengan huruf, selanjutnya dapat berupa kombinasi huruf dan angka. Huruf besar dan kecil dianggap sama.
2. Tidak mengandung blank
3. Tidak mengandung simbol-simbol khusus (misal: !, @. #, $, %, ^, &, *, dll) kecuali garis bawah ( _ )
4. Bukan merupakan kata baku (reserved words) dalam Turbo Pascal seperti begin, end, program, var, const, function, procedure, for, while, repeat, until, if, then, else, and, or, dll.
Berikut ini adalah contoh penulisan pengenal yang benar
Saldo
Jumlah_mahasiswa
Keterangan
BilanganPertama
Berikut ini adalah contoh penulisan pengenal yang salah
2kali dimulai dengan angka
Mata kuliah Ada blank di tengah
Kelas? Ada simbol khusus (?)
Nama.lengkap Ada simbol khusus (.)
Repeat merupakan kata baku dalam Pascal
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan pengenal
•Penulisan pengenal harus konsisten, tidak boleh diubah-ubah begitu saja. Penulisan yang berbeda akan dianggap sebagai pengenal yang berbeda pula. Pengenal yang dikenal komputer hanya pengenal yang ditulis pada bagian deklarasi.
•Bahasa Pascal incase sensitive, artinya huruf besar dan huruf kecil dianggap sama saja. Misalnya, jika di bagian deklarasi ditulis jumlah, maka di bagian lain boleh saja ditulis JUMLAH atau JuMlaH.
•Untuk lebih memudahkan, penulisan pengenal dibuat sesingkat mungkin namun masih dapat dikenali maksudnya sehingga contoh di atas dapat saja kita tulis seperti berikut. Misalnya, keterangan ditulis dengan ket, atau nama mahasiswa ditulis nama_mhs.
•Tidak disarankan menulis pengenal dengan A, B, C atau X, Y, Z terutama pada program yang cukup kompleks dan melibatkan banyak pengenal karena akan merepotkan pemrogram sendiri.
Pengenal Konstanta
Ada baiknya pembahasan tentang pengenal akan kita batasi pada konstanta dan variabel. Kita mulai dengan konstanta dulu. Konstanta adalah media penyimpanan data yang nilainya tetap selama proses eksekusi program. Deklarasi konstanta artinya proses pemberian nilai yang disimpan dalam konstanta tersebut. Format penulisannya (atau syntax) adalah
const
NamaKonstanta = NilaiKonstanta;
Perhatikan Program 4 1 sebagai contoh deklarasi konstanta. Ada dua konstanta di sana, yaitu nama (diberi nilai Zuhdi’) dan asal (diberi nilai ‘Bandung’).
Program 4 1
Program DeklarasiKonstanta;
uses wincrt;
const
nama = 'Zuhdi';
asal = 'Bandung';
begin
writeln('Nama saya ',nama);
writeln('Asal dari ',asal);
end.
Bila Program 4 1 dijalankan akan diperoleh keluaran sebagai berikut
Nama saya Zuhdi
Asal dari Bandung
Penulisan sebuah nilai dalam bentuk konstanta sangat dibutuhkan terutama jika nilai tersebut ditulis beberapa kali di dalam program. Jika sewaktu-waktu perlu diganti nilainya, maka penggantian itu cukup dilakukan sekali, yaitu pada bagian deklarasi konstanta.
Bandingkan Program 4 2. yang tidak menggunakan konstanta dengan Program 4 3. yang menggunakan konstanta.
Program 4 2
Program NilaiBerulang;
uses wincrt;
begin
writeln(‘Daerah Bebas Asap Rokok’);
writeln(‘Daerah Bebas Asap Rokok’);
writeln(‘Daerah Bebas Asap Rokok’);
end.
Program 4 3
Program NilaiBerulang;
uses wincrt;
const
x = ‘Daerah Bebas Asap Rokok’;
begin
writeln(x);
writeln(x);
writeln(x);
end.
Jika kita hendak mengganti argumen pada perintah writeln pada Program 4 2. dengan kalimat yang lain, maka kita harus menggantinya sebanyak tiga kali. Sebaliknya, pada Program 4 3 hal itu cukup dilakukan sekali saja yaitu pada bagian deklarasi konstanta x saja.
Pengenal Variabel
Deklarasi variabel adalah proses menentukan tipe data apa yang dapat disimpan dalam variabel tersebut. Variabel adalah media penyimpanan data yang nilainya dapat berubah selama proses eksekusi. Namun perubahan tersebut hanya dapat digunakan untuk nilai yang setipe, artinya data yang baru dan yang lama memiliki tipe data yang sama. Format penulisannya adalah :
Var
NamaVAriabel = TipeData ;
Contoh penggunaan variabel di dalam program dapat dilihat pada Program 4 4. Dalam program ini tipe data nama dan usia adalah string dan integer. String adalah tipe data untuk data non numerik, sedangkan integer adalah tipe data untuk bilangan bulat.
Program 4 4
Program DeklarasiVariabel;
uses wincrt;
var
nama : string;
usia : integer;
begin
nama:='Parman';
Usia:=19;
writeln('Nama = ',nama);
writeln('Usia = ',usia);
end.
Bila program 2.4. dijalankan dihasilkan keluaran :
Nama = Parman
Usia = 19
Data yang disimpan dalam media penyimpanan seperti konstanta dan variabel di atas disebut dengan nilai. Secara umum tipe data nilai ada dua : nilai numerik (angka) dan non numerik (huruf atau simbol).
fmipa.unlam.ac.id/ilkom/?dl_name=alpro%201.pdf
3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam tipe data identifier variabel yang digunakan
dalam program pascal!
Jawab:
Tipe data identifier variabel
•Tipe Integer merupakan tipe data yang nilainya tidak mempunyai titik decimal. Ada 5 tipe data yang termasuk dalam kelompok ini yaitu:
•Tipe Real merupakan bilangan yang berisi titik decimal. Dalam pascal paling sedikit harus
4. Jelaskan perbedaan penggunaan statemen kendali antara statemen if-then, if-then-else
dan case of !
Jawab:
Perbedaan penggunaan statemen kendali antara statemen if-then, if-then-else
dan case of adalah
•If then merupakan suatu kondisi dimana kita hanya mempunyai satu pernyataan dan harus melewati pernyataan itu untuk menemukan hasilnya.
•If then else merupakan suatu kondisi dimana kita harus mengambil keputusan terhadap 2 alternatif atau lebih.
•Case of merupakan suatu struktur untuk memilih, layaknya sebuah channel yang dapat di tentukan sesuai kehendak input.
Statement ARRAY
LABORATORIUM TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JATIM
Pratikum : Statement ARRAY
Percobaan : VIII
Tanggal : 09 Juni 2011
Pembimbing : : Ir. Shinta Soraya Santi,MT
Nama : M.Khadik Asrori
NPM/Semester : 1033010011/II
Romb./Group : I/D
NPM/Trman praktek : 1033010015/ Nurul Amalia
LAPORAN RESMI
Soal :
1. Buatlah program beserta flowchartnya untuk menampilkan hasil sebagai berikut !!
2 21 31 12 3 16 17
13 33 22 31 14 19 24
42 54 32 29 65 71 21
10 19 29 18 12 91 55
2. Buatlah program beserta flowchartnya untuk menampilkan hasil sebagai berikut dengan menggunakan data array !!
X X2 X3
1 1 1
2 4 8
3 9 27
4 16 64
5 25 125
Jawaban :
1. Program
program prog_soal_1;
uses wincrt;
var
k,l:integer;
data:array[1..4,1..7] of integer;
begin
data[1,1]:=2;
data[1,2]:=21;
data[1,3]:=31;
data[1,4]:=12;
data[1,5]:=3;
data[1,6]:=16;
data[1,7]:=17;
data[2,1]:=13;
data[2,2]:=33;
data[2,3]:=22;
data[2,4]:=31;
data[2,5]:=14;
data[2,6]:=19;
data[2,7]:=24;
data[3,1]:=42;
data[3,2]:=54;
data[3,3]:=32;
data[3,4]:=29;
data[3,5]:=65;
data[3,6]:=71;
data[3,7]:=21;
data[4,1]:=10;
data[4,2]:=19;
data[4,3]:=29;
data[4,4]:=18;
data[4,5]:=12;
data[4,6]:=91;
data[4,7]:=55;
for k:=1 to 4 do
begin
for l:=1 to 7 do
begin
write(data[k,l]:5);
end;
writeln;
end;
end.
Hasil
Flowchart :
2. Program
program prog_soal_2;
uses wincrt;
var
k,l:integer;
data:array[1..5,1..3] of integer;
begin
writeln(' x x^2 x^3');
writeln('-----------------------');
data[1,1]:=1;
data[1,2]:=1;
data[1,3]:=1;
data[2,1]:=2;
data[2,2]:=4;
data[2,3]:=8;
data[3,1]:=3;
data[3,2]:=9;
data[3,3]:=27;
data[4,1]:=4;
data[4,2]:=16;
data[4,3]:=64;
data[5,1]:=5;
data[5,2]:=25;
data[5,3]:=125;
for k:=1 to 5 do
begin
for l:=1 to 3 do
begin
write(data[k,l]:5);
end;
writeln;
end;
end.
Hasil :
Flowchart :
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN “VETERAN” JATIM
Pratikum : Statement ARRAY
Percobaan : VIII
Tanggal : 09 Juni 2011
Pembimbing : : Ir. Shinta Soraya Santi,MT
Nama : M.Khadik Asrori
NPM/Semester : 1033010011/II
Romb./Group : I/D
NPM/Trman praktek : 1033010015/ Nurul Amalia
LAPORAN RESMI
Soal :
1. Buatlah program beserta flowchartnya untuk menampilkan hasil sebagai berikut !!
2 21 31 12 3 16 17
13 33 22 31 14 19 24
42 54 32 29 65 71 21
10 19 29 18 12 91 55
2. Buatlah program beserta flowchartnya untuk menampilkan hasil sebagai berikut dengan menggunakan data array !!
X X2 X3
1 1 1
2 4 8
3 9 27
4 16 64
5 25 125
Jawaban :
1. Program
program prog_soal_1;
uses wincrt;
var
k,l:integer;
data:array[1..4,1..7] of integer;
begin
data[1,1]:=2;
data[1,2]:=21;
data[1,3]:=31;
data[1,4]:=12;
data[1,5]:=3;
data[1,6]:=16;
data[1,7]:=17;
data[2,1]:=13;
data[2,2]:=33;
data[2,3]:=22;
data[2,4]:=31;
data[2,5]:=14;
data[2,6]:=19;
data[2,7]:=24;
data[3,1]:=42;
data[3,2]:=54;
data[3,3]:=32;
data[3,4]:=29;
data[3,5]:=65;
data[3,6]:=71;
data[3,7]:=21;
data[4,1]:=10;
data[4,2]:=19;
data[4,3]:=29;
data[4,4]:=18;
data[4,5]:=12;
data[4,6]:=91;
data[4,7]:=55;
for k:=1 to 4 do
begin
for l:=1 to 7 do
begin
write(data[k,l]:5);
end;
writeln;
end;
end.
Hasil
Flowchart :
2. Program
program prog_soal_2;
uses wincrt;
var
k,l:integer;
data:array[1..5,1..3] of integer;
begin
writeln(' x x^2 x^3');
writeln('-----------------------');
data[1,1]:=1;
data[1,2]:=1;
data[1,3]:=1;
data[2,1]:=2;
data[2,2]:=4;
data[2,3]:=8;
data[3,1]:=3;
data[3,2]:=9;
data[3,3]:=27;
data[4,1]:=4;
data[4,2]:=16;
data[4,3]:=64;
data[5,1]:=5;
data[5,2]:=25;
data[5,3]:=125;
for k:=1 to 5 do
begin
for l:=1 to 3 do
begin
write(data[k,l]:5);
end;
writeln;
end;
end.
Hasil :
Flowchart :
PENGARUH ETILEN PADA PEMATANGAN BUAH
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Sayuran dan buahan hasil pertanian pada umumnya setelah dipanen jika dibiarkan begitu saja akan mengalami perubahan akibat pengaruh fisiologis, fisik, kimiawi parasit atau mikrobiologis. Perubahan-perubahan tersebut ada yang mengntungkan, tetapi kalau tidak dikendalikan akan sangat merugikan.
.Sayuran dan buahan pada umumnya mempunyai kadar air yang tinggi, tetapi rendah dalam kandungan protein dan lemak. Komposisi setiap sayuran dan buah berbeda, tergantung pada varietas, cara panen, pemeliharaan tanaman, keadaan iklim, tingkat kematangan, kondisi selama pematangan dan kondisi ruang pematangan.
Etilen merupakan hormon tumbuh yang diproduksi dari hasil metabolisme normal dalam tanaman. Etilen berperan dalam pematangan buah dan kerontokan daun. Etilen disebut juga ethane Senyawa etilen pada tumbuhan ditemukan dalam fase gas, sehingga disebut juga gas etilen. Gas etilen tidak berwarna dan mudah menguap.
Etilen memiliki struktur yang cukup sederhana dan diproduksi pada tumbuhan tingkat tinggi, Etilen sering dimanfaatkan oleh para distributor dan importir buah. Buah dikemas dalam bentuk belum masak saat diangkut pedagang buah. Setelah sampai untuk diperdagangkan, buah tersebut diberikan etilen (diperam) sehingga cepat masak.
Dalam pematangan buah, etilen bekerja dengan cara memecahkan klorofil pada buah muda, sehingga buah hanya memiliki xantofil dan karoten. Dengan demikian, warna buah menjadi jingga atau merah.
Pada aplikasi lain, etilen digunakan sebagai obat bius (anestesi)
Fungsi lain etilen secara khusus adalah
• Mengakhiri masa dormansi
• Merangsang pertumbuhan akar dan batang
• Pembentukan akar adventif
• Merangsang absisi buah dan daun
• Merangsang induksi bunga Bromiliad
• Induksi sel kelamin betina pada bunga
• Merangsang pemekaran bunga
1.2 Tujuan Percobaan.
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh etilen pada pematangan buah-buahan.
II. DASAR TEORI
Etilen adalah senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang pada suhu kamar berbentuk gas. Etilen dapat dihasilkan oleh jaringan tanaman hidup, pada waktu-waktu tertentu senyawa ini dapat menyebabkan terjadinya perubahan penting dalam proses pertumbuhan dan pematangan hasil-hasil pertanian (Winarno, 1992).
Etilen adalah suatu gas yang dalam kehidupan tanaman dapat digolongkan sebagai hormon yang aktif dalam proses pematangan. Disebut hormone karena dapat memenuhi persyaratan sebagai hormone, yaitu dihasilkan oleh tanaman, bersifat mobil dalam jaringan tanaman dan merupakan senyawa organik. Secara tidak disadari, penggunaan etilen pada proses pematangan sudah lama dilakukan, jauh sebelum senyawa itu diketahui nama dan peranannya (Aman, 1989).
Meskipun sekarang sudah ada bukti-bukti yang cukup meyakinkan yang mendukung pandangan bahwa C2H4 (etilen) itu sesungguhnya merupakan hormon pematangan, namun dalam penelitian dijumpai beberapa kesukaran, diantaranya: selama ini orang belum berhasil menghilangkan seluruh C2H4 (etilen) yang ada dalam jarigan untuk menunjukkan bahwa proses pematangan akan tertunda apabila C2H4 (etilen) tidak ada (Pantastico, 1989).
Usaha-usaha untuk mengungkapkan atau mengetahui lebih lanjut tentang biogenesis pembentukan etilen terus berlangsung dengan dimulai penelitian-penelitian oleh para pakar, kali ini penelitian dengan memenfaatkan etilen itu sendiri dengan aktifitas yang khas pada jaringan beberapa buah-buahan yang kemungkinan akan dapat menjelaskan suatu tanda Tanya berkaitan dengan biogenesis pembentukan (Kartasapoetra, 1994).
Etilen diproduksi oleh tumbuhan tingkat tinggi dari asam amino metionin yang esensial pada seluruh jaringan tumbuhan. Produksi etilen bergantung pada tipe jaringan, spesies tumbuhan, dan tingkatan perkembangan[9]. Etilen dibentuk dari metionin melalui 3 proses[10]:
• ATP merupakan komponen penting dalam sintesis etilen. ATP dan air akan membuat metionin kehilangan 3 gugus fosfat.
• Asam 1-aminosiklopropana-1-karboksilat sintase(ACC-sintase) kemudian memfasilitasi produksi ACC dan SAM (S-adenosil metionin).
• Oksigen dibutuhkan untuk mengoksidasi ACC dan memproduksi etilen. Reaksi ini dikatalisasi menggunakan enzim pembentuk etilen.
Dewasa ini dilakukan penelitian yang berfokus pada efek pematangan buah. ACC sintase pada tomat menjadi enzim yang dimanipulasi melalui bioteknologi untuk memperlambat pematangan buah sehingga rasa tetap terjaga.
Etilen adalah zat cair yang tidak berwarna, kental dan manis, mudah larut dalam air, memiliki titik didih relatif tinggi dan titik beku rendah. Senyawa ini sering digunakan sebagai pelarut dan bahan pelunak (pelembut). Pada bidang pertanian etilen digunakan sebagai zat pemasak buah. Etilen adalah hormon tumbuh yang secara umum berlainan dengan auksin, griberelin dan sitokinin. Dalam keadaan normal, etilen akan berbentuk gas dan struktur kimianya sangat sederhana sekali. Etilen di alam akan berpengaruh apabila terjadi perubahan secara fisiologis pada suatu tanaman. Hormon ini akan berperan dalam proses pematangan buah dalam fase klimaterik.
Perlakuan pada buah mangga dengan menggunakan etilen pada konsentrasi yang berbeda akan mempengaruhi proses pemasakan buah. Pemasakan buah ini terlihat dengan adanya struktur warna kuning, buah yang lunak dan aroma yang khas. Kecepatan pemasakan buah terjadi karena zat tumbuh mendorong pemecahan tepung dan penimbunan gula. Proses pemecahan tepung dan penimbunan gula tersebut merupakan proses pemasakan yang ditandai dengan perubahan warna, tekstur dan bau buah.
Proses sintesis protein terjadi pada proses pematangan seacra alami atau hormonal, dimana protein disintesis secepat dalam proses pematangan. Pematangan buah dan sintesis protein terhambat oleh siklohexamin pada permulaan fase klimatoris setelah siklohexamin hilang, maka sintesis etilen tidak mengalami hambatan. Sintesis ribonukleat juga diperlukan dalam proses pematangan. Etilen akan mempertinggi sintesis RNA pada buah mangga yang hijau.
Etilen dapat juga terbentuk karena adanya aktivitas auksin dan etilen mampu menghilangkan aktivitas auksin karena etilen dapat merusak polaritas sel transport, pada kondisi anearob pembentukan etilen terhambat, selain suhu O2 juga berpengaruh pada pembentukan etilen. Laju pembentukan etilen semakin menurun pada suhu di atas 30 0 C dan berhenti pada suhu 40 0 C, sehingga pada penyimpanan buah secara masal dengan kondisi anaerob akan merangsang pembentukan etilen oleh buah tersebut. Etilen yang diproduksi oleh setiap buah memberi efek komulatif dan merangsang buah lain untuk matang lebih cepat.
Buah berdasarkan kandungan amilumnya, dibedakan menjadi buah klimaterik dan buah nonklimaterik. Buah klimaterik adalah buah yang banyak mengandung amilum, seperti pisang, mangga, apel dan alpokat yang dapat dipacu kematangannya dengan etilen. Etilen endogen yang dihasilkan oleh buah yang telah matang dengan sendirinya dapat memacu pematangan pada sekumpulan buah yang diperam. Buah nonklimaterik adalah buah yang kandungan amilumnya sedikit, seperti jeruk, anggur, semangka dan nanas. Pemberian etilen pada jenis buah ini dapat memacu laju respirasi, tetapi tidak dapat memacu produksi etilen endogen dan pematangan buah.
Proses Klimaterik dan pematangan buah disebabkan adanya perubahan kimia yaitu adanya aktivitas enzim piruvat dekanoksilase yang menyebabkan keanaikan jumlah asetaldehid dan etanol sehingga produksi CO2 meningkat. Etilen yang dihasilkan pada pematangan mangga akan meningkatkan proses respirasinya. Tahap dimana mangga masih dalam kondisi baik yaitu jika sebagian isi sel terdiri dari vakuola.
Perubahan fisiologi yang terjadi sealam proses pematangan adalah terjadinya proses respirasi kliamterik, diduga dalam proses pematangan oleh etilen mempengaruhi respirasi klimaterik melalui dua cara, yaitu:
1. Etilen mempengaruhi permeabilitas membran, sehingga permeabilitas sel menjadi besar, hal tersebut mengakibatkan proses pelunakan sehingga metabolisme respirasi dipercepat.
2. Selama klimaterik, kandungan protein meningkat dan diduga etilen lebih merangsang sintesis protein pada saat itu. Protein yang terbentuk akan terlihat dalam proses pematangan dan proses klimaterik mengalami peningkatan enzim-enzim respirasi.
III. METODELOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan.
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
• Penetrometer
• Refrakrometer
• pH meter.
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
• pisang tua (mature),
• pisang masak (ripe),
• papaya, tomat.
3.2 Cara Kerja.
Simpan pisang yang telah tua dengan perlakuan sbb:
1. ditempat yang terbuka dengan suhu ruang.
2. di dalam wadah tertutup.
3. di dalam wadah tertutup dengan pisang yang telah masak.
4. dalam wadah tertutup, diberi gas karbit.
Lakukan pengamatan setiap hari selama 1 minggu terhadap warna, aroma, kekerasan, kada padatan terlarut dan pH. Warna dan aroma diamati secara organoleptik. Kekerasan diukur dengan Pneterometer, kadar padatan terlarut diukur dengan refraktometer, sedang pH diukur dengan pH meter.
IV. PEMBAHASAN
Untuk menguji pengaruh etilen terhadap pematangan buah-buahan, pada pisang tua yang diletakkan pada suhu ruang pada hari pertama tidak menunjukkan perubahan yang berarti, sedangkan pada pisang tua yang ditempatkan dalam wadah dengan menggunakan etilen (karbit), menunjukkan perubahan visual, yaitu warna yang berubah dari hijau menjadi hijau kekuningan. Ini menunjukkan bahwa, etilen yang diletakkan bersamaan buah pisang sudah mulai bekerja membantu proses pematangan buah.
Cara ini banyak digunakan oleh pedagang buah yang pada saat sekarang ini sudah banyak menggunakan etilen (karbit) untuk membantu pematangan buah dengan cepat. Pada pisang tua yang diletakkan bersamaan dengan pisang masak, terjadi perubahan pada pisang tua, yaitu pisang tua itu sedikit menguning. Hal ini terjadi akibat dari gas etilen alami yang dikeluarkan oleh pisang yang dapat memicu pematangan pada pisang tua.
Akibatnya pisang tua itu menjadi cepat matang, pada hari ke 2, pisang tua pada ruangan terbuka semakin melunak, demikian juga pada wadaha yang diisi dengan pisang tua dan matang juga semakin lunak. Namun kelunakan pada kedua wadah tersebut berbeda.
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan.
Kesimpulan yang dapat ditarik setelah dilakukan percobaan ini adalah:
1. Etilen dapat mempercepat laju pematangan pada buah dan sayur.
2. Semakin banyak etilen yang digunakan pada pematangan buah-buahan, maka semakin cepat proses pematangan pada buah tersebut.
3. Serat pada buah dan sayur mempersulit proses penyaringan pada buah-buahan dan sayur-sayuran.
DAFTAR PUSTAKA
Aman, M. 1989. FISIOLOGI PASCA PANEN. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Kartasapoetra, 1994. ILMU PENGETAHUAN BAHAN PANGAN. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Pantastico, 1989. DASAR-DASAR MEMILIH BUAH. Penebar Swadaya, Jakarta.
Winarno, F.G. 1992. KIMIA PANGAN DAN GIZI. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
1.1 Latar Belakang.
Sayuran dan buahan hasil pertanian pada umumnya setelah dipanen jika dibiarkan begitu saja akan mengalami perubahan akibat pengaruh fisiologis, fisik, kimiawi parasit atau mikrobiologis. Perubahan-perubahan tersebut ada yang mengntungkan, tetapi kalau tidak dikendalikan akan sangat merugikan.
.Sayuran dan buahan pada umumnya mempunyai kadar air yang tinggi, tetapi rendah dalam kandungan protein dan lemak. Komposisi setiap sayuran dan buah berbeda, tergantung pada varietas, cara panen, pemeliharaan tanaman, keadaan iklim, tingkat kematangan, kondisi selama pematangan dan kondisi ruang pematangan.
Etilen merupakan hormon tumbuh yang diproduksi dari hasil metabolisme normal dalam tanaman. Etilen berperan dalam pematangan buah dan kerontokan daun. Etilen disebut juga ethane Senyawa etilen pada tumbuhan ditemukan dalam fase gas, sehingga disebut juga gas etilen. Gas etilen tidak berwarna dan mudah menguap.
Etilen memiliki struktur yang cukup sederhana dan diproduksi pada tumbuhan tingkat tinggi, Etilen sering dimanfaatkan oleh para distributor dan importir buah. Buah dikemas dalam bentuk belum masak saat diangkut pedagang buah. Setelah sampai untuk diperdagangkan, buah tersebut diberikan etilen (diperam) sehingga cepat masak.
Dalam pematangan buah, etilen bekerja dengan cara memecahkan klorofil pada buah muda, sehingga buah hanya memiliki xantofil dan karoten. Dengan demikian, warna buah menjadi jingga atau merah.
Pada aplikasi lain, etilen digunakan sebagai obat bius (anestesi)
Fungsi lain etilen secara khusus adalah
• Mengakhiri masa dormansi
• Merangsang pertumbuhan akar dan batang
• Pembentukan akar adventif
• Merangsang absisi buah dan daun
• Merangsang induksi bunga Bromiliad
• Induksi sel kelamin betina pada bunga
• Merangsang pemekaran bunga
1.2 Tujuan Percobaan.
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh etilen pada pematangan buah-buahan.
II. DASAR TEORI
Etilen adalah senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang pada suhu kamar berbentuk gas. Etilen dapat dihasilkan oleh jaringan tanaman hidup, pada waktu-waktu tertentu senyawa ini dapat menyebabkan terjadinya perubahan penting dalam proses pertumbuhan dan pematangan hasil-hasil pertanian (Winarno, 1992).
Etilen adalah suatu gas yang dalam kehidupan tanaman dapat digolongkan sebagai hormon yang aktif dalam proses pematangan. Disebut hormone karena dapat memenuhi persyaratan sebagai hormone, yaitu dihasilkan oleh tanaman, bersifat mobil dalam jaringan tanaman dan merupakan senyawa organik. Secara tidak disadari, penggunaan etilen pada proses pematangan sudah lama dilakukan, jauh sebelum senyawa itu diketahui nama dan peranannya (Aman, 1989).
Meskipun sekarang sudah ada bukti-bukti yang cukup meyakinkan yang mendukung pandangan bahwa C2H4 (etilen) itu sesungguhnya merupakan hormon pematangan, namun dalam penelitian dijumpai beberapa kesukaran, diantaranya: selama ini orang belum berhasil menghilangkan seluruh C2H4 (etilen) yang ada dalam jarigan untuk menunjukkan bahwa proses pematangan akan tertunda apabila C2H4 (etilen) tidak ada (Pantastico, 1989).
Usaha-usaha untuk mengungkapkan atau mengetahui lebih lanjut tentang biogenesis pembentukan etilen terus berlangsung dengan dimulai penelitian-penelitian oleh para pakar, kali ini penelitian dengan memenfaatkan etilen itu sendiri dengan aktifitas yang khas pada jaringan beberapa buah-buahan yang kemungkinan akan dapat menjelaskan suatu tanda Tanya berkaitan dengan biogenesis pembentukan (Kartasapoetra, 1994).
Etilen diproduksi oleh tumbuhan tingkat tinggi dari asam amino metionin yang esensial pada seluruh jaringan tumbuhan. Produksi etilen bergantung pada tipe jaringan, spesies tumbuhan, dan tingkatan perkembangan[9]. Etilen dibentuk dari metionin melalui 3 proses[10]:
• ATP merupakan komponen penting dalam sintesis etilen. ATP dan air akan membuat metionin kehilangan 3 gugus fosfat.
• Asam 1-aminosiklopropana-1-karboksilat sintase(ACC-sintase) kemudian memfasilitasi produksi ACC dan SAM (S-adenosil metionin).
• Oksigen dibutuhkan untuk mengoksidasi ACC dan memproduksi etilen. Reaksi ini dikatalisasi menggunakan enzim pembentuk etilen.
Dewasa ini dilakukan penelitian yang berfokus pada efek pematangan buah. ACC sintase pada tomat menjadi enzim yang dimanipulasi melalui bioteknologi untuk memperlambat pematangan buah sehingga rasa tetap terjaga.
Etilen adalah zat cair yang tidak berwarna, kental dan manis, mudah larut dalam air, memiliki titik didih relatif tinggi dan titik beku rendah. Senyawa ini sering digunakan sebagai pelarut dan bahan pelunak (pelembut). Pada bidang pertanian etilen digunakan sebagai zat pemasak buah. Etilen adalah hormon tumbuh yang secara umum berlainan dengan auksin, griberelin dan sitokinin. Dalam keadaan normal, etilen akan berbentuk gas dan struktur kimianya sangat sederhana sekali. Etilen di alam akan berpengaruh apabila terjadi perubahan secara fisiologis pada suatu tanaman. Hormon ini akan berperan dalam proses pematangan buah dalam fase klimaterik.
Perlakuan pada buah mangga dengan menggunakan etilen pada konsentrasi yang berbeda akan mempengaruhi proses pemasakan buah. Pemasakan buah ini terlihat dengan adanya struktur warna kuning, buah yang lunak dan aroma yang khas. Kecepatan pemasakan buah terjadi karena zat tumbuh mendorong pemecahan tepung dan penimbunan gula. Proses pemecahan tepung dan penimbunan gula tersebut merupakan proses pemasakan yang ditandai dengan perubahan warna, tekstur dan bau buah.
Proses sintesis protein terjadi pada proses pematangan seacra alami atau hormonal, dimana protein disintesis secepat dalam proses pematangan. Pematangan buah dan sintesis protein terhambat oleh siklohexamin pada permulaan fase klimatoris setelah siklohexamin hilang, maka sintesis etilen tidak mengalami hambatan. Sintesis ribonukleat juga diperlukan dalam proses pematangan. Etilen akan mempertinggi sintesis RNA pada buah mangga yang hijau.
Etilen dapat juga terbentuk karena adanya aktivitas auksin dan etilen mampu menghilangkan aktivitas auksin karena etilen dapat merusak polaritas sel transport, pada kondisi anearob pembentukan etilen terhambat, selain suhu O2 juga berpengaruh pada pembentukan etilen. Laju pembentukan etilen semakin menurun pada suhu di atas 30 0 C dan berhenti pada suhu 40 0 C, sehingga pada penyimpanan buah secara masal dengan kondisi anaerob akan merangsang pembentukan etilen oleh buah tersebut. Etilen yang diproduksi oleh setiap buah memberi efek komulatif dan merangsang buah lain untuk matang lebih cepat.
Buah berdasarkan kandungan amilumnya, dibedakan menjadi buah klimaterik dan buah nonklimaterik. Buah klimaterik adalah buah yang banyak mengandung amilum, seperti pisang, mangga, apel dan alpokat yang dapat dipacu kematangannya dengan etilen. Etilen endogen yang dihasilkan oleh buah yang telah matang dengan sendirinya dapat memacu pematangan pada sekumpulan buah yang diperam. Buah nonklimaterik adalah buah yang kandungan amilumnya sedikit, seperti jeruk, anggur, semangka dan nanas. Pemberian etilen pada jenis buah ini dapat memacu laju respirasi, tetapi tidak dapat memacu produksi etilen endogen dan pematangan buah.
Proses Klimaterik dan pematangan buah disebabkan adanya perubahan kimia yaitu adanya aktivitas enzim piruvat dekanoksilase yang menyebabkan keanaikan jumlah asetaldehid dan etanol sehingga produksi CO2 meningkat. Etilen yang dihasilkan pada pematangan mangga akan meningkatkan proses respirasinya. Tahap dimana mangga masih dalam kondisi baik yaitu jika sebagian isi sel terdiri dari vakuola.
Perubahan fisiologi yang terjadi sealam proses pematangan adalah terjadinya proses respirasi kliamterik, diduga dalam proses pematangan oleh etilen mempengaruhi respirasi klimaterik melalui dua cara, yaitu:
1. Etilen mempengaruhi permeabilitas membran, sehingga permeabilitas sel menjadi besar, hal tersebut mengakibatkan proses pelunakan sehingga metabolisme respirasi dipercepat.
2. Selama klimaterik, kandungan protein meningkat dan diduga etilen lebih merangsang sintesis protein pada saat itu. Protein yang terbentuk akan terlihat dalam proses pematangan dan proses klimaterik mengalami peningkatan enzim-enzim respirasi.
III. METODELOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan.
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
• Penetrometer
• Refrakrometer
• pH meter.
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
• pisang tua (mature),
• pisang masak (ripe),
• papaya, tomat.
3.2 Cara Kerja.
Simpan pisang yang telah tua dengan perlakuan sbb:
1. ditempat yang terbuka dengan suhu ruang.
2. di dalam wadah tertutup.
3. di dalam wadah tertutup dengan pisang yang telah masak.
4. dalam wadah tertutup, diberi gas karbit.
Lakukan pengamatan setiap hari selama 1 minggu terhadap warna, aroma, kekerasan, kada padatan terlarut dan pH. Warna dan aroma diamati secara organoleptik. Kekerasan diukur dengan Pneterometer, kadar padatan terlarut diukur dengan refraktometer, sedang pH diukur dengan pH meter.
IV. PEMBAHASAN
Untuk menguji pengaruh etilen terhadap pematangan buah-buahan, pada pisang tua yang diletakkan pada suhu ruang pada hari pertama tidak menunjukkan perubahan yang berarti, sedangkan pada pisang tua yang ditempatkan dalam wadah dengan menggunakan etilen (karbit), menunjukkan perubahan visual, yaitu warna yang berubah dari hijau menjadi hijau kekuningan. Ini menunjukkan bahwa, etilen yang diletakkan bersamaan buah pisang sudah mulai bekerja membantu proses pematangan buah.
Cara ini banyak digunakan oleh pedagang buah yang pada saat sekarang ini sudah banyak menggunakan etilen (karbit) untuk membantu pematangan buah dengan cepat. Pada pisang tua yang diletakkan bersamaan dengan pisang masak, terjadi perubahan pada pisang tua, yaitu pisang tua itu sedikit menguning. Hal ini terjadi akibat dari gas etilen alami yang dikeluarkan oleh pisang yang dapat memicu pematangan pada pisang tua.
Akibatnya pisang tua itu menjadi cepat matang, pada hari ke 2, pisang tua pada ruangan terbuka semakin melunak, demikian juga pada wadaha yang diisi dengan pisang tua dan matang juga semakin lunak. Namun kelunakan pada kedua wadah tersebut berbeda.
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan.
Kesimpulan yang dapat ditarik setelah dilakukan percobaan ini adalah:
1. Etilen dapat mempercepat laju pematangan pada buah dan sayur.
2. Semakin banyak etilen yang digunakan pada pematangan buah-buahan, maka semakin cepat proses pematangan pada buah tersebut.
3. Serat pada buah dan sayur mempersulit proses penyaringan pada buah-buahan dan sayur-sayuran.
DAFTAR PUSTAKA
Aman, M. 1989. FISIOLOGI PASCA PANEN. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Kartasapoetra, 1994. ILMU PENGETAHUAN BAHAN PANGAN. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Pantastico, 1989. DASAR-DASAR MEMILIH BUAH. Penebar Swadaya, Jakarta.
Winarno, F.G. 1992. KIMIA PANGAN DAN GIZI. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
METABOLISME PROTEIN
Protein merupakan zat gizi yang sangat penting, karena yang paling erat hubungannya dengan proses kehidupan. Semua hayat hidup sel berhubungan dengan zat gizi protein. Didalam sel protein, protein terdapat sebagai protei struktural maupun sebagai protein metabolik. Protein metabolik dapat diekstraksi tanpa merusak integrasi struktur sel itu sendiri.
Metabolisme protein
• Protein dalam makanan
Protein dalam makanan nabati terlindungi oleh dinding sel yang terdiri atas selulosa, yang tidak dapat dicerna oleh caiaran pencernaan kita, sehingga daya cerna sumber protein nabati pada umumnya lebih rendah dibandingkan dengan sumber protein hewani.
• Pencernaan Protein Makanan
Di dalam rongga mulut, protein makanan belum mengalami proses pencernaan. Baru didalam lambung terdapat enzim pepsin dan HCL yang bekerja memecah protein makanan menjadi menjadi metabolite inter mediate tingkat poli peptida, yaitu peptone, albumosa dan proteosa.
Di dalam deodenum proteim makanan yang sudah mengalami pencernaan parsial itu dicerna lebih lanjut oleh enzim yang berasal dari cairan pancreas dan dari dinding usus halus. Pancreas menghasilkan enzim-enzim proteolitik trypsine dan chemotripsine, sedangkan sekresi dinding usus mula-mula disangka hanya terdiri atas satu enzim yang diberi nama erepsine, tetapi kemudian ternyata bahwa erepsine tersebut merupakan campuran dari sejumlah enzim-enzim oligopeptidase, yaitu yang memecah ikatan-ikatan oligopeptida. Oleh erepsine, oligopeptida dipecah lebih lanjut menjadi asam-asam amino. Cairan empedu tidak mengandung enzim yang memecah protein.
• Absorpsi dan Traspor
Di dalam usus halus protein makanan dicerna total menjadi asam-asam amino, yang kemudian diresap melalui sel-sel epithalium dinding usus. Semua asam amino larut dalam air sehingga dapat berdifusi secara pasif melalui membran sel. Ternyata bahwa kecepatan dan mudahnya asam amino menembus membran sel melebihi hasil difusi pasif, dan untuk berbagai asam amino tidak sama, ada yang lebih mudah dan cepat, tetapi ada yang lebih lambat penyerapannya.
Srtuktur protein
Dalm molekul protein, asam-asam amino saling dirangkaikan melalui reaksi gugusan karboksil asam amino yang satu dengan gugusan amino dari asam amino yang lain, sehigga terjadi ikatan yang disebut ikatan peptida. Ikatan peptida ini merupakan ikatan tingkat primer. Dua molekul asam amino yang saling diikatkan dengan cara demikian disebut ikatan dipeptida. Bila tiga molekul asam amino, disebut tripeptida dan bila lebih banyak lagi disebut polypeptida.
Molekul protein yang mengalami denaturasi menunjukkan perubahan sifat fisik dan kehilangan kapasitas fungsionalnya. Perubahan fisik yang terlihat, mulai dari flukolasi yang memperlihatkan cloudiness disusul oleh koagulasi dan presipitasi. Gaya yang menyebabkan denaturasi mungkin termis (panas), gaya listrik (medan listrik), gaya mekanis (takanan) atau gaya magnetik (medan magnit). Protein yang telah mengalami denaturasi mudah dicerna lebih lanjut.
Jenis-jenis protein :
Klasifikasi protein dapat dilakukan berdasarkan berbagai cara,
Berdasarkan komponen-komponen yang menyusun protein.
• Protein bersahaja (simple protein)
Hasil hidrolisa total protein jenis ini merupakan campuran yang hanya terdiri atas asam-asam amino.
• Protein kompleks
Hasil hidrolisa total dari protein jenis ini, selain terdiri atas berbagai jenis asam amino, juga terdapat komponen lain, misalnya unsur logam, gugusan phosphat dan sebagainya. Misalnya : hemoglobin, lipoprotein, glikoprotein dll
• Protein derivat
Ini merupakan ikatan antara sebagai hasil hidrolisa parsial dari protein native, misalnya albumosa, peptone dan sebaginya.
Berdasarkan sumbernya, protein diklasifikasikan menjadi :
• Protein hewani
Yaitu protein dalam dalam makanan yang berasal dari binatang, seperti protein dari daging, protein susu, dan sebaginya.
• Protein nabati
Ialah protein yang berasal dari bahan makanan tumbuhan, seperti protein dari jagung (zein), dari terigu dan sebagainya.
Klasifikasi protein dapat pula dilakukan berdasarkan fungsi fisiologinya, berhubungan dengan daya dukungnya bagi pertumbuhan badan dan bagi pemeliharaan jaringan :
Protein sempurna
Bila protein ini sanggup mendukung pertumbuhan badan dan pemeliharaan jaringan.
Protein setengan sempurna
Bila sanggup mendukung pemeliharaan jaringan, tetapi tidak dapat mendukung pertumbuhan badan.
Protein tidak sempurna
Bila sama sekali tidak menyokong pertumbuhan badan, maupun pemeliharaan jaringan.
PEMECAHAN PROTEIN
• Deaminasi maupun transaminasi merupakan proses perubahan protein → zat yang dapat masuk kedalam siklus Krebs
• Zat hasil deaminasi/transaminasi yang dapat masuk siklus Krebs adalah: alfa ketoglutarat, suksinil ko-A, fumarat, oksaloasetat, sitrat
Macam dan Fungsi Protein
1. Protein Regulator
Mengatur dalam tubuh yang hidp. jadi, disebut bioregulator.
Contoh : Protein hormone :hormone yang mengatur protein
Missal : Insulin
Proses Insulin
Insulin – nempel di reseptor di permukaan – sel otot – buka glukosa channel – glukosa masuk – utk kerja otot.
2. Sebagai Biokatalisator
Enzim mengkatalisis reaksi-reaksi kimia.
Contoh : amylase mulut (ptyalin) utk reaksi kimia amilum di mulut
Kec ribosim, semua protein termasuk enzim. Ribosim termasuk RNA.
3. Protein Transport
• Hb : angkut O2 dari paru ke jaringan, angkut CO2 dari jaringan ke paru
Inspirasi : memasukkan O2 kadar 21%
Ekspirasi : mengeluarkan CO2 dan ) 2 kadar 16% - dijadikan dasar dilakukannya nafas buatan.
• Albumin : mengkut bilirubin – menyebabkan kulit & mata kuning; kencing jadi warna coklat the
• Lipoprotein : angkut protein
• Transferin : angkut zat besi
4. Protein Kontraktil
Banyak aktin myosin
5. Protein structural
Seperti kolagen, tubulin, keratin. Terdapat pada rambut, kulit, kuku (tidak mengandung darah, tapi tetap tumbuh – menunjukkan kalo punya protein).
6. Protein pelindung
Protein sebagai kekebalan tubuh untuk melawan infeksi sehingga tetap sehat.
Misal : interferon (virus),
• perforin (melubangi dinding bakteri) – sehingga cairan masuk – bakteri menggembung – pecah.
FUNGSI PROTEIN
Fungsi protein dalam tubuh sangat erat hubugannya dengan hayat hidup sel. Dapat dikatakan bahwa setiap gerak hidup sel selalu bersangkutan dengan fungsi protein. Telah diurakan bahwa di dalam sel terdapat protein struktural dan protein metabolik. Protein struktural merupakan bagian integral dari mikrostruktur sel, misalnya merupakan bagian dari struktur membran, cytoplasma dan organel subselular lainnya.
Dalm penyuluhan dan pendidikan gizi ditekankan fungsi protein sebagai zat pembangun. Selain itu protein berfungsi dalam pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan, menggantikan sel-sel yang mati, sebagai protein struktural.
Sebagai badan-badan anti, protein juga berfungsi dalam mekanisme pertahanan tubuh melawan berbagai mikroba dan zat toksik lain yang datang dari luar dan masuk ke dalam milieu interieur tubuh.
Tidak boleh lupa pula bahwa protein adalah salah satu sumber utama energi, bersama-sama dengan karbohidrat dan lemak.
Selain itu, fungsi protein :
1. Sebagai katalis reaksi enzimatis, yaitu reaksi-raksi kimia yang terjadi dalam sisitim biologi. Contoh : pepsin, isomerase, β – galaktosidase
2. Sebagai sarana transportasi, sejumlah protein spesifik berperan sebagai proses transport ion dan molekul-molekul kecil. Contoh : hemoglobin
3. Sebagai koordinasi dalam pergerakan, yaitu sebagai pembantu sel dalam berkontraksi. Contoh : aktin dan miosin, tubulin dan protofilamen
4. Sebagai pendukung mekanik / kerangka : sebagai pertahanan kekuatan kulit dan tulang. Contoh : kolagen, keratin, fibroin.
5. Sebagai sistim kekebalan atau perlindungan yaitu pertahanan sel dalam serangan benda asing, contoh : Imuniglobin atau antibodi
6. Penghasil dan penerus rangsangan sistim saraf . Contoh : rhodopsin
Sebagai kontrol pertumbuhan dan diferensiasi. Contoh : protein hormon
(Page,1985)
Sifat-sifat protein yang penting :
1. Ionisasi : apabila larut dalam air akan membentuk ion ( + dan - )
2. Denaturasi : perubahan konformasi serta posisi protein sehingga aktivitasnya berkurang atau kemampuannya menunjang aktivitas organ tertentu dalam tubuh hilang → tubuh mengalami keracunan.
3. Viskositas : tahanan yang timbul adanya gesekan antara molekul didalam zat cair yang mengalir.
4. Kristalisasi : proses yang sering dilakukan dengan jalan penambahan garam amonium sulfat atau NaCl pada larutan dengan pengaturan pH pada titik isolistriknya.
Sistim Koloid : sistem yang heterogen terdiri atas dua fase yaitu partikel kecil yang terdispersi dari medium atau pelarutnya ( Poedjiadi ,1994).
Metabolisme protein
• Protein dalam makanan
Protein dalam makanan nabati terlindungi oleh dinding sel yang terdiri atas selulosa, yang tidak dapat dicerna oleh caiaran pencernaan kita, sehingga daya cerna sumber protein nabati pada umumnya lebih rendah dibandingkan dengan sumber protein hewani.
• Pencernaan Protein Makanan
Di dalam rongga mulut, protein makanan belum mengalami proses pencernaan. Baru didalam lambung terdapat enzim pepsin dan HCL yang bekerja memecah protein makanan menjadi menjadi metabolite inter mediate tingkat poli peptida, yaitu peptone, albumosa dan proteosa.
Di dalam deodenum proteim makanan yang sudah mengalami pencernaan parsial itu dicerna lebih lanjut oleh enzim yang berasal dari cairan pancreas dan dari dinding usus halus. Pancreas menghasilkan enzim-enzim proteolitik trypsine dan chemotripsine, sedangkan sekresi dinding usus mula-mula disangka hanya terdiri atas satu enzim yang diberi nama erepsine, tetapi kemudian ternyata bahwa erepsine tersebut merupakan campuran dari sejumlah enzim-enzim oligopeptidase, yaitu yang memecah ikatan-ikatan oligopeptida. Oleh erepsine, oligopeptida dipecah lebih lanjut menjadi asam-asam amino. Cairan empedu tidak mengandung enzim yang memecah protein.
• Absorpsi dan Traspor
Di dalam usus halus protein makanan dicerna total menjadi asam-asam amino, yang kemudian diresap melalui sel-sel epithalium dinding usus. Semua asam amino larut dalam air sehingga dapat berdifusi secara pasif melalui membran sel. Ternyata bahwa kecepatan dan mudahnya asam amino menembus membran sel melebihi hasil difusi pasif, dan untuk berbagai asam amino tidak sama, ada yang lebih mudah dan cepat, tetapi ada yang lebih lambat penyerapannya.
Srtuktur protein
Dalm molekul protein, asam-asam amino saling dirangkaikan melalui reaksi gugusan karboksil asam amino yang satu dengan gugusan amino dari asam amino yang lain, sehigga terjadi ikatan yang disebut ikatan peptida. Ikatan peptida ini merupakan ikatan tingkat primer. Dua molekul asam amino yang saling diikatkan dengan cara demikian disebut ikatan dipeptida. Bila tiga molekul asam amino, disebut tripeptida dan bila lebih banyak lagi disebut polypeptida.
Molekul protein yang mengalami denaturasi menunjukkan perubahan sifat fisik dan kehilangan kapasitas fungsionalnya. Perubahan fisik yang terlihat, mulai dari flukolasi yang memperlihatkan cloudiness disusul oleh koagulasi dan presipitasi. Gaya yang menyebabkan denaturasi mungkin termis (panas), gaya listrik (medan listrik), gaya mekanis (takanan) atau gaya magnetik (medan magnit). Protein yang telah mengalami denaturasi mudah dicerna lebih lanjut.
Jenis-jenis protein :
Klasifikasi protein dapat dilakukan berdasarkan berbagai cara,
Berdasarkan komponen-komponen yang menyusun protein.
• Protein bersahaja (simple protein)
Hasil hidrolisa total protein jenis ini merupakan campuran yang hanya terdiri atas asam-asam amino.
• Protein kompleks
Hasil hidrolisa total dari protein jenis ini, selain terdiri atas berbagai jenis asam amino, juga terdapat komponen lain, misalnya unsur logam, gugusan phosphat dan sebagainya. Misalnya : hemoglobin, lipoprotein, glikoprotein dll
• Protein derivat
Ini merupakan ikatan antara sebagai hasil hidrolisa parsial dari protein native, misalnya albumosa, peptone dan sebaginya.
Berdasarkan sumbernya, protein diklasifikasikan menjadi :
• Protein hewani
Yaitu protein dalam dalam makanan yang berasal dari binatang, seperti protein dari daging, protein susu, dan sebaginya.
• Protein nabati
Ialah protein yang berasal dari bahan makanan tumbuhan, seperti protein dari jagung (zein), dari terigu dan sebagainya.
Klasifikasi protein dapat pula dilakukan berdasarkan fungsi fisiologinya, berhubungan dengan daya dukungnya bagi pertumbuhan badan dan bagi pemeliharaan jaringan :
Protein sempurna
Bila protein ini sanggup mendukung pertumbuhan badan dan pemeliharaan jaringan.
Protein setengan sempurna
Bila sanggup mendukung pemeliharaan jaringan, tetapi tidak dapat mendukung pertumbuhan badan.
Protein tidak sempurna
Bila sama sekali tidak menyokong pertumbuhan badan, maupun pemeliharaan jaringan.
PEMECAHAN PROTEIN
• Deaminasi maupun transaminasi merupakan proses perubahan protein → zat yang dapat masuk kedalam siklus Krebs
• Zat hasil deaminasi/transaminasi yang dapat masuk siklus Krebs adalah: alfa ketoglutarat, suksinil ko-A, fumarat, oksaloasetat, sitrat
Macam dan Fungsi Protein
1. Protein Regulator
Mengatur dalam tubuh yang hidp. jadi, disebut bioregulator.
Contoh : Protein hormone :hormone yang mengatur protein
Missal : Insulin
Proses Insulin
Insulin – nempel di reseptor di permukaan – sel otot – buka glukosa channel – glukosa masuk – utk kerja otot.
2. Sebagai Biokatalisator
Enzim mengkatalisis reaksi-reaksi kimia.
Contoh : amylase mulut (ptyalin) utk reaksi kimia amilum di mulut
Kec ribosim, semua protein termasuk enzim. Ribosim termasuk RNA.
3. Protein Transport
• Hb : angkut O2 dari paru ke jaringan, angkut CO2 dari jaringan ke paru
Inspirasi : memasukkan O2 kadar 21%
Ekspirasi : mengeluarkan CO2 dan ) 2 kadar 16% - dijadikan dasar dilakukannya nafas buatan.
• Albumin : mengkut bilirubin – menyebabkan kulit & mata kuning; kencing jadi warna coklat the
• Lipoprotein : angkut protein
• Transferin : angkut zat besi
4. Protein Kontraktil
Banyak aktin myosin
5. Protein structural
Seperti kolagen, tubulin, keratin. Terdapat pada rambut, kulit, kuku (tidak mengandung darah, tapi tetap tumbuh – menunjukkan kalo punya protein).
6. Protein pelindung
Protein sebagai kekebalan tubuh untuk melawan infeksi sehingga tetap sehat.
Misal : interferon (virus),
• perforin (melubangi dinding bakteri) – sehingga cairan masuk – bakteri menggembung – pecah.
FUNGSI PROTEIN
Fungsi protein dalam tubuh sangat erat hubugannya dengan hayat hidup sel. Dapat dikatakan bahwa setiap gerak hidup sel selalu bersangkutan dengan fungsi protein. Telah diurakan bahwa di dalam sel terdapat protein struktural dan protein metabolik. Protein struktural merupakan bagian integral dari mikrostruktur sel, misalnya merupakan bagian dari struktur membran, cytoplasma dan organel subselular lainnya.
Dalm penyuluhan dan pendidikan gizi ditekankan fungsi protein sebagai zat pembangun. Selain itu protein berfungsi dalam pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan, menggantikan sel-sel yang mati, sebagai protein struktural.
Sebagai badan-badan anti, protein juga berfungsi dalam mekanisme pertahanan tubuh melawan berbagai mikroba dan zat toksik lain yang datang dari luar dan masuk ke dalam milieu interieur tubuh.
Tidak boleh lupa pula bahwa protein adalah salah satu sumber utama energi, bersama-sama dengan karbohidrat dan lemak.
Selain itu, fungsi protein :
1. Sebagai katalis reaksi enzimatis, yaitu reaksi-raksi kimia yang terjadi dalam sisitim biologi. Contoh : pepsin, isomerase, β – galaktosidase
2. Sebagai sarana transportasi, sejumlah protein spesifik berperan sebagai proses transport ion dan molekul-molekul kecil. Contoh : hemoglobin
3. Sebagai koordinasi dalam pergerakan, yaitu sebagai pembantu sel dalam berkontraksi. Contoh : aktin dan miosin, tubulin dan protofilamen
4. Sebagai pendukung mekanik / kerangka : sebagai pertahanan kekuatan kulit dan tulang. Contoh : kolagen, keratin, fibroin.
5. Sebagai sistim kekebalan atau perlindungan yaitu pertahanan sel dalam serangan benda asing, contoh : Imuniglobin atau antibodi
6. Penghasil dan penerus rangsangan sistim saraf . Contoh : rhodopsin
Sebagai kontrol pertumbuhan dan diferensiasi. Contoh : protein hormon
(Page,1985)
Sifat-sifat protein yang penting :
1. Ionisasi : apabila larut dalam air akan membentuk ion ( + dan - )
2. Denaturasi : perubahan konformasi serta posisi protein sehingga aktivitasnya berkurang atau kemampuannya menunjang aktivitas organ tertentu dalam tubuh hilang → tubuh mengalami keracunan.
3. Viskositas : tahanan yang timbul adanya gesekan antara molekul didalam zat cair yang mengalir.
4. Kristalisasi : proses yang sering dilakukan dengan jalan penambahan garam amonium sulfat atau NaCl pada larutan dengan pengaturan pH pada titik isolistriknya.
Sistim Koloid : sistem yang heterogen terdiri atas dua fase yaitu partikel kecil yang terdispersi dari medium atau pelarutnya ( Poedjiadi ,1994).
SETTLING DAN CENTRIFUGE
1. CLASSIFIER
DOUBLE CONE CLASIFIER
Udara klasifikasi adalah cara untuk sengaja memodifikasi distribusi ukuran parsial dari serbuk kering untuk memenuhi persyaratan khusus pengguna akhir. Kerucut classifier udara ganda digunakan untuk sentrifugal memisahkan partikel kasar.
Prinsip Operasi Air Classifier :
• Aliran udara Air Classifier menyampaikan materi dari bawah antara amplop eksternal dan internal dan kemudian mencapai bagian atas dari separator. Udara saat melewati pisau Air Classifier, yang diatur, dari luar separator mengasumsikan gerakan berputar dan masukkan kerucut pusat.
Dengan efek sentrifugal di Udara Classifier Partikel kasar [yang berat] diakumulasikan di bagian bawah kerucut pusat dan kemudian disampaikan melalui sebuah pipa yang cocok. Nilai denda bahan yang diangkut oleh udara meninggalkan Pemisah Air Classifier dan disesuaikan dalam batas yang sangat luas dengan mengoperasikan secara manual pada kecenderungan dari pisau.
Gambar 1. Air Classifier - Jenis Cone ganda
Aplikasi Air Classifier :
Udara classifier digunakan untuk berbagai aplikasi dalam Cat, Dye Stuff, Kapur terhidrasi, lempung, Pigmen, Insektisida, Pestisida, Farmasi, Kapur, Grafit, dll
Gambar 2. D. P. Air Classifier - Double Cone Type
2. CONTINUES THICHENER
Pengental adalah struktur peralatan yang digunakan untuk menyelesaikan gravitasi kontinyu (sedimentasi) dari padatan dalam suspensi. Suspensi diumpankan ke dalam satu atau lebih bak atau ruang dan, sementara itu melewati, padatan mengendap. Padatan menebal dikeluarkan bersama dengan sebagian dari cairan sebagai menebal "underflow". Cairan, idealnya tidak mengandung padatan, bentuk "overflow" dari pengental tersebut. Pengental sangat bervariasi dalam ukuran dan konfigurasi, tetapi mereka semua terdiri dari:
a. sebuah kapal untuk memberikan volume dan area yang diperlukan untuk penebalan, dengan area yang sedang cukup besar untuk memungkinkan padatan untuk menetap pada kecepatan lebih cepat dari kecepatan ke atas cairan;
b. sistem untuk memperkenalkan feed dan mengarahkan ke dalam jalur aliran yang paling memanfaatkan volume kapal dan daerah;
c. sistem melimpah untuk mengumpulkan cairan diklarifikasi;
d. mekanisme untuk menyampaikan padatan menetap ke titik pembuangan.
Rezim sedimentasi (lih¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬at Sedimentasi) jarang semua hadir secara bersamaan dalam pengental terus menerus. Jika mereka, distribusi mereka dapat diilustrasikan seperti pada Gambar 1.
Gambar 3. Zona dalam pengental terus menerus.
Masukan suspensi (membawa padatan settleable) melewati lapisan supernatan (dalam zona klarifikasi) dan menyebar sebagai lapisan pakan pada kedalaman di mana konsentrasi padatan sesuai dengan yang memberi makan. Bagian utama dari komponen cair dalam pakan meningkat, membawa dengan itu padatan halus (partikel-partikel yang menetap terminal kecepatan kurang dari kecepatan munculnya cairan). Flokulan sering ditambahkan untuk memberi makan untuk membantu pemisahan zat padat baik, jika itu adalah, padatan terus terflokulasi dan dalam sistem yang berukuran akan dihapus dalam zona klarifikasi. Padatan menetap keluar dari atau melalui lapisan pakan masuk ke zona kritis. Padatan kemudian masuk ke dalam zona kompresi, di mana mereka mengalami suatu stres padatan meningkat (yang timbul dari berat padatan atas) ketika mereka bergerak lebih dalam ke dalam lapisan mengompresi. Mereka dengan demikian dipadatkan atau menebal.
Sebuah zona menyelesaikan kritis hanya akan ada ketika fluks umpan padatan melebihi yang dapat ditularkan melalui beberapa membatasi atau konsentrasi kritis, yaitu, ketika pengental adalah makan dan padatan overload. Konsentrasi penting karena merupakan suatu batas atas untuk memuat padatan, dan menyelesaikan zona memaksakan permintaan daerah pada desain pengental. Ketika fluks umpan padatan adalah di bawah nilai kritis, padatan melewati turun melalui zona lebih cepat daripada mereka diisi ulang di bagian atas dan zona menghilang. Oleh karena itu, zona tempat menetap ada permintaan mendalam pada desain pengental. Desain umum pengental tidak mengikuti proporsi geometris yang ketat, hubungan antara kedalaman dan diameter adalah penting hanya sampai sejauh bahwa volume tangki akan memberikan waktu retensi yang cukup, mengambil efisiensi operasi dan desain mekanik ke rekening.
3. PERFORATED BASKET CENTRIFUGAL
Centrifuge adalah peralatan untuk memisahkan padatan & cairan. Ini adalah metode yang lebih cepat dari filtrasi dan sangat cocok untuk eliminasi cairan atau uap air dari bubur & agglomorates basah.
Dalam operasi filtrasi sederhana, cairan merembes turun melalui kain saring karena gravitasi. Filter kain memungkinkan cairan untuk melewati namun mencegah bubuk untuk lulus. Setelah suatu partikel halus menetap di kain saring & efektif "BLIND", kain filter & ada dengan menghentikan kemajuan filtrasi.
Rintangan di atas dieliminasi dalam kasus pemusingan, karena tindakan sentrifugal gaya gravitasi pada cairan yang sangat tinggi, lebih dari "400 KALI" NILAI normal 'G'. Hal ini menyebabkan tekanan yang sangat tinggi pada kain penyaring dan karenanya bubuk partikel halus diselesaikan. Cairan dikeluarkan melalui ruang antara partikel dan mencapai kain saring dari tempat itu dievakuasi.
1. Sebuah keranjang centrifuge vertikal terdiri dari: bingkai, sebuah keranjang diputar, didukung oleh kerangka dan relatif dapat diputar ke frame; bajak didukung oleh frame, dan bergerak ke dalam dan keluar dari dekat dengan keranjang tersebut, sebuah nosel yang didukung oleh bajak, nosel rotatably ditempelkan tabung dengan bersama diputar, nosel yang memiliki bagian untuk memungkinkan setidaknya sebagian gas mengalir melalui pipa apapun untuk nosel untuk by pass sendi.
• Centrifuge klaim 1, lebih lanjut terdiri dari gas reservoir ditempelkan pipa.
• Centrifuge klaim 1, dimana pipa terdiri dari bahan tangguh.
• Centrifuge klaim 1, dimana pipa terdiri dari bahan termoplastik.
• Centrifuge klaim 1, dimana sendi terdiri dari bola dan soket bersama.
• Perakitan klaim 5, lebih lanjut terdiri dari gas reservoir ditempelkan pipa.
• Rakitan klaim 5, dimana pipa terdiri dari bahan termoplastik.
• Perakitan klaim 5, lebih lanjut terdiri dari suatu reservoir gas terhubung ke selang, dimana pipa terdiri dari bahan termoplastik, dan dimana sendi terdiri dari bola dan sendi soket.
• Rakitan klaim 5, dimana pipa terdiri dari materi tangguh.
• Perakitan mengklaim 9, lebih lanjut terdiri dari reservoir gas yang ditempelkan pipa.
• Rakitan klaim 9, dimana pipa terdiri dari bahan termoplastik.
• Perakitan mengklaim 9, lebih lanjut terdiri dari reservoir gas yang terhubung ke selang, pipa dimana terdiri dari bahan termoplastik, dan dimana sendi terdiri dari bola dan sendi soket.
• Centrifuge klaim 1, lebih lanjut terdiri dari reservoir gas yang terhubung ke selang, pipa dimana terdiri dari bahan termoplastik, dan dimana sendi terdiri dari bola dan sendi soket.
• Sebuah keranjang centrifuge vertikal bajak perakitan terdiri dari: bajak bergerak masuk dan keluar dari dekat dengan keranjang keranjang centrifuge vertikal; nozzle didukung oleh bajak, nosel rotatably ditempelkan tabung dengan bersama diputar, nosel yang memiliki bagian untuk memungkinkan setidaknya sebagian gas mengalir melalui pipa apapun untuk nosel untuk by pass sendi.
• Rakitan klaim 14, dimana sendi terdiri dari gabungan bola dan soket.
• Rakitan klaim 14, dimana pipa terdiri dari materi tangguh.
Gambar.4. basket centrifugal
OUTER CASING :
Casing luar memiliki cangkang silinder, kerucut bawah piring & penutup atas dan rumah keranjang berputar. pipa outlet tetap dalam posisi tangensial dalam arah rotasi untuk penghapusan mudah cair keluar dari keranjang berputar & mengalir pada permukaan kulit & pelat berbentuk kerucut.
BASKET
Keranjang memiliki pelat kaku tebal di bagian bawah, tetap untuk sebuah silinder berlubang. Pelat bawah tidak memiliki perforasi apapun. Silinder berlubang bertindak sebagai dukungan pada kain filter, yang terkena gaya sentrifugal dan memegang bubuk basah. Keranjang seimbang dinamis untuk penghapusan getaran selama rotasi.
Gambar.4.1
Perumahan bantalan memegang shell adalah tetap kaku dengan casing luar (di bawah pelat bawah kerucut). Keranjang ditetapkan oleh kunci lancip pada bore dan juga oleh mur kubah memiliki benang terbalik. Kombinasi ini menjamin mengunci kaku keranjang ke poros utama selama rotasi keranjang.
Selama mulai rotasi, tingkat getaran tertentu adalah melihat. Ini getaran tubuh berputar ditransmisikan ke kulit terluar karena memperbaiki kaku perumahan bantalan. Oleh karena itu, casing luar ditunda pada musim semi untuk mengisolasi getaran untuk yayasan. Casing luar dihentikan pada tiga mata air. Ada tiga kaki memegang tiga mata air oleh baut suspensi, yang memiliki kepala bulat. Hal ini membantu dalam berayun dari baut & menghindari getaran mempengaruhi kaki, base frame dan yayasan.
Poros utama dan bantalan adalah bagian penting dari peralatan dan diproduksi dengan perawatan yang luas untuk kemudahan perakitan, pemeliharaan dan jalannya yang tepat. Salah satu bantalan adalah "nu" bantalan. Fitur khusus adalah bahwa lubang yang cocok adalah dibor, memberikan jalan untuk pelumas bantalan tanpa membongkar bantalan perumahan. Ruang annulus antara poros dan bantalan perumahan diisi dengan minyak dan bertindak sebagai reservoir untuk memastikan pelumas pelumasan bantalan yang tepat dari semua kali.
4. HYDROCYCLONE
Hydrocyclones dasarnya adalah perangkat sederhana yang mengubah tekanan yang dihasilkan oleh pompa sentrifugal ke gaya sentrifugal, menyebabkan padatan tersuspensi dalam lumpur untuk dipisahkan dari cairan. Pemisahan ini sebenarnya dipercepat menetap karena penyebab gaya gravitasi meningkat oleh aksi sentrifugal di dalam kerucut. Tindakan dalam hydrocyclone dapat kalikan gaya gravitasi sebanyak 200 kali. Dalam operasi pengeboran, hydrocyclones menggunakan kekuatan sentrifugal untuk memisahkan padatan dalam 15 - untuk 80-mikron berkisar dari cairan pengeboran. Cairan solidsladen dibuang dari puncak bawah kerucut, dan cairan pengeboran dibersihkan dibuang dari debit overflow.
Hydrocyclones terdiri dari bagian atas silinder dilengkapi dengan bagian pakan tangensial, dan bagian kerucut yang lebih rendah yang terbuka pada puncaknya lebih rendah memungkinkan untuk padatan debit (Gambar 5). Bagian, ditutup silinder atas memiliki menonjol ke bawah pusaran finder memperluas pipa bawah lokasi pakan tangensial.
Gambar.5 Hydrocyclone ilustrasi aliran.
Cairan dari sebuah pompa sentrifugal yang memasuki hydrocyclone tangensial, dengan kecepatan tinggi, melalui nozzle umpan di sisi silinder atas. Seperti fluida pengeboran memasuki hydrocyclone, gaya sentrifugal pada bubur berputar-putar mempercepat padatan ke dinding kerucut. Cairan pengeboran, campuran cairan dan padatan, berputar cepat sementara spiral ke bawah menuju puncaknya. Semakin tinggi massa padatan bergerak menuju dinding kerucut. Gerakan berkembang menjadi pembukaan puncak kerucut di bagian bawah. Pada pembukaan puncak, padatan .
5. AIR SEPARATOR
Sebuah dirancang dengan baik dan benar berfungsi air panas (hydronic) sistem pemanas harus berbisik tenang, jadi jika Anda mendengar suara dalam pipa Anda, ada sesuatu yang salah. Penyebab umum dari pipa bising "udara entrained," gelembung kecil balap sekitar sistem Anda dengan kecepatan tinggi. Ada banyak cara untuk menggambarkan kebisingan yang diciptakan oleh gelembung ini: ia bisa terdengar seperti mendesing, atau terburu-buru, atau bahkan berderak bantalan bola!
Selain membuat kebisingan, udara entrained bertindak sebagai insulator, halus yang tidak diinginkan, sebenarnya mencegah panas dari mentransfer ke radiator. Juga, jika udara terlalu banyak terjebak dalam radiator terjauh, aliran sistem dapat berhenti sama sekali dan radiator bisa pergi dingin.
Pengobatan yang tepat adalah untuk menangkap gelembung kecil sebelum mereka masuk ke dalam sistem. Itulah pemisah udara tidak. ITT RCW insinyur dua jenis pemisah udara: Pemisah Udara Disempurnakan (EAS) dan Pemisah Udara Inline (IAS). Keduanya mengeluarkan udara yang paling entrained pada lulus pertama, dan praktis semua udara setelah air sudah beredar beberapa kali.
EAS menangkap udara dengan unsur yang tampak seperti sikat kawat kecil. Seperti air melewati separator, gelembung tertangkap pada stainless steel bulu dalam diffuser. Ini udara yang terperangkap kemudian naik melalui penyekat untuk ventilasi udara di bagian atas unit, di mana itu dirilis. Air, udara dikurangi, maka katup keluar.
Cara Bekerja:
• Sebagai cairan system masuk melalui inlet, (baik lurus atau sudut) diffuser mendistribusikan arus merata
di stainless steel, sikat kawat seperti media.
• Air gelembung, gelembung udara bahkan mikro, menempel pada filamen kuas.
• Terjebak udara naik di atas fuser dif-melalui penyekat (bukan foto), di mana udara kemudian dilepaskan
melalui sebuah lubang di atas.
• Deaerated air kemudian kembali ke dalam system
Gambar.6 air separator
Vertikal-aliran pengklasifikasi digunakan ketika pemisahan oleh gravitasi spesifik adalah penting. Mesin ini telah banyak digantikan oleh flotasi, yang dapat membuat pemisahan lebih dekat dari zat komposisi kimia yang berbeda. Lihat juga: Flotasi
Pengklasifikasi udara
Ini (gam.7) digunakan untuk memisahkan partikel dengan ukuran melalui aksi dari aliran udara. Mereka membuat pemisahan tajam dan lebih akurat daripada pengklasifikasi basah. Contohnya adalah ganda-kerucut pemisah udara pada Gambar. 7. Pakan, yang terdiri dari campuran ukuran, dijatuhkan di piring distributor berputar horisontal, yang digerakkan oleh poros vertikal yang juga membawa bilah kipas. Piring menyebar partikel ke dalam aliran udara, dan kipas mempertahankan sirkulasi udara di dalam separator. Udara mengalir ke bawah dan kemudian tiba-tiba membalikkan mengalir ke atas. Partikel yang lebih besar dan lebih berat memiliki momentum yang cukup bahwa mereka tidak mengikuti udara, tetapi dilemparkan terhadap permukaan bagian dalam kerucut dalam, dari mana mereka dikumpulkan dan ditarik. Partikel-partikel kecil menemani udara ke dalam ruang annulus antara dua kerucut, di mana kecepatan cukup rendah untuk memungkinkan partikel untuk menetap dan dihapus dari bagian bawah kerucut luar. Lihat juga: teknik pemisahan mekanik, operasi Satuan.
Gambar.7 air separator
6. ELUTRIATOR
Gambar.8 elutriator
spesifikasi:
Elutriators memisahkan pita dan denda dari produk granular pneumatik. Produk disampaikan memasuki unit seperti yang ditunjukkan dan dibersihkan oleh mencuci (counterflow) udara.
Pneuveyor memproduksi Elutriators dari diameter 3 'dia.to 12'. produk inlet.
7. CYCLONE SEPARATOR
Pemisahan siklon adalah metode menghapus partikulat dari aliran udara, gas atau cair, tanpa menggunakan filter, melalui pemisahan pusaran. Efek rotasi dan gravitasi digunakan untuk campuran terpisah dari padatan dan cairan. Metode ini juga dapat digunakan untuk memisahkan tetesan halus cairan dari aliran gas.
Sebuah kecepatan berputar tinggi (udara) aliran adalah didirikan dalam suatu wadah silinder atau kerucut disebut topan. Udara mengalir dalam pola heliks, dimulai pada akhir (sempit) atas (ujung yang lebar) dari topan dan berakhir di bagian bawah siklon sebelum keluar dalam aliran lurus melalui pusat topan dan keluar atas. Lebih besar (lebih padat) partikel dalam aliran berputar memiliki inersia terlalu banyak untuk mengikuti kurva ketat sungai, dan menyerang dinding luar, kemudian jatuh ke bagian bawah siklon di mana mereka dapat dihapus. Dalam sistem kerucut, sebagai aliran bergerak berputar menjelang akhir topan sempit, jari-jari rotasi sungai berkurang, sehingga memisahkan partikel yang lebih kecil dan lebih kecil. Geometri siklon, bersama-sama dengan laju aliran, mendefinisikan titik potong dari topan. Ini adalah ukuran partikel yang akan dihapus dari aliran dengan efisiensi 50%. Partikel yang lebih besar dari titik potong akan dihapus dengan efisiensi yang lebih besar, dan partikel kecil dengan efisiensi yang lebih rendah.
Aliran udara diagram untuk siklon Aerodyne dalam posisi vertikal standar. Aliran udara sekunder diinjeksikan untuk mengurangi abrasi dinding.
Aliran udara diagram untuk siklon Aerodyne dalam posisi horisontal, desain alternatif. Aliran udara sekunder diinjeksikan untuk mengurangi abrasi dinding, dan untuk membantu memindahkan partikulat dikumpulkan ke hopper untuk ekstraksi.
Desain siklon alternatif menggunakan aliran udara sekunder dalam siklon untuk menjaga partikel yang dikumpulkan dari mencolok dinding, untuk melindungi mereka dari abrasi. Aliran udara utama yang mengandung partikulat masuk dari bagian bawah siklon dan dipaksa oleh baling-baling spiral rotasi pemintal stasioner. Aliran udara sekunder masuk dari puncak siklon dan bergerak turun ke arah bawah, mencegat partikulat dari udara primer. Aliran udara sekunder juga memungkinkan kolektor untuk opsional dipasang horizontal, karena mendorong partikel menuju area pengumpulan, dan tidak hanya mengandalkan gravitasi untuk melakukan fungsi ini.
Siklon skala besar digunakan dalam penggergajian untuk menghilangkan serbuk kayu dari udara diekstraksi. Siklon juga digunakan dalam kilang minyak untuk minyak dan gas terpisah, dan di industri semen sebagai komponen preheaters kiln. Siklon semakin digunakan dalam rumah tangga, sebagai teknologi inti dalam jenis Bagless pembersih vakum portabel dan pembersih vakum sentral. Siklon juga digunakan di dapur industri dan profesional untuk memisahkan minyak dari pembuangan udara di kerudung ekstrak [1]. Siklon kecil yang digunakan untuk memisahkan partikel-partikel udara untuk analisis. Beberapa cukup kecil untuk dikenakan terpotong untuk pakaian, dan digunakan untuk memisahkan partikel terhirup untuk analisis nanti.
Perangkat analog untuk memisahkan partikel padatan dari cairan atau disebut hydrocyclones atau hydroclones. Ini dapat digunakan untuk memisahkan limbah padat dari air di air limbah dan pengolahan limbah.
Gambar. 9.cyclone separator
8. TER MEER CENTRIFUGAL
A method of adjusting a sediment content of a drink by a centrifuge. The method includes the steps of feeding a starting product into a centrifugal drum, clarifying the starting product by a clarification process of sediment substances into a clear phase, a solids phase and a finely cloudy phase, and discharging the clear phase, the solids phase and the finely clouded phase from the centrifugal drum. Also disclosed is a centrifuge for adjusting a sediment content of a drink.
Gambar. 10 ter meer centrifugal
9. DISK CENTRIFUGE
Disc Stack sentrifugal. Sebuah centrifuge tumpukan disk adalah clarifier yang dasar dibungkus di sekitar garis tengah. Bubur dimasukkan ke gulir di pusat dari yang dipercepat melingkar, dan dipaksa melalui port distribusi ke mangkuk. Bubur berputar dengan mangkuk dan membentuk lapisan konsentris pada dinding mangkuk. Padatan didepositkan di dinding mangkuk oleh gaya sentrifugal. Gulir berputar pada kecepatan yang berbeda dari mangkuk dan bergerak padatan menjelang akhir kerucut dari mangkuk dari mana mereka dikeluarkan melalui port jatuh melalui saluran pembuangan ke.
Hal lain yang Pertimbangkan Ketika Membeli Produk Ini:
Studi Kasus kapasitas throughput, Bowl kecepatan, volume Bowl, ruang Sludge, Motor kecepatan, kekuatan motor, waktu Mulai, Menghentikan waktu tanpa rem, tekanan Inlet, tekanan Outlet, tingkat tekanan suara, Overhead hoist kapasitas angkat, konsumsi daya listrik, konsumsi cairan Operasi , Pendingin konsumsi air, Sealing konsumsi cairan, Flushing cairan yang dibutuhkan per debit, Bahan konstruksi, Pengiriman bobot komponen, Pengiriman volume, Garansi.
Gambar. 11 disk centrifuge
10. BATCH SETTLING TANK
Ekstraksi biaya tinggi produk dari fase cair ke fase organik atau sebaliknya atau proses salting-in/salting-out adalah prosedur yang sangat umum dan penting dalam industri farmasi. Setelah pengendapan campuran dalam reaktor batch fase berair dipisahkan dari fase organik.
Proses ini dapat dipantau dengan mudah mis dengan sensor penyerapan optek dual channel di outlet reaktor untuk menjamin pemisahan dengan presisi tinggi. Setiap fasa dan perbedaan menunjukkan Interfase dalam menyerap cahaya. Teknik ini memungkinkan Anda untuk mengoptimalkan proses pemisahan Anda, pada saat yang sama meminimalkan kehilangan produk dan menyimpan ribuan dolar per batch.
Gambar. 12 bath settling tank
DOUBLE CONE CLASIFIER
Udara klasifikasi adalah cara untuk sengaja memodifikasi distribusi ukuran parsial dari serbuk kering untuk memenuhi persyaratan khusus pengguna akhir. Kerucut classifier udara ganda digunakan untuk sentrifugal memisahkan partikel kasar.
Prinsip Operasi Air Classifier :
• Aliran udara Air Classifier menyampaikan materi dari bawah antara amplop eksternal dan internal dan kemudian mencapai bagian atas dari separator. Udara saat melewati pisau Air Classifier, yang diatur, dari luar separator mengasumsikan gerakan berputar dan masukkan kerucut pusat.
Dengan efek sentrifugal di Udara Classifier Partikel kasar [yang berat] diakumulasikan di bagian bawah kerucut pusat dan kemudian disampaikan melalui sebuah pipa yang cocok. Nilai denda bahan yang diangkut oleh udara meninggalkan Pemisah Air Classifier dan disesuaikan dalam batas yang sangat luas dengan mengoperasikan secara manual pada kecenderungan dari pisau.
Gambar 1. Air Classifier - Jenis Cone ganda
Aplikasi Air Classifier :
Udara classifier digunakan untuk berbagai aplikasi dalam Cat, Dye Stuff, Kapur terhidrasi, lempung, Pigmen, Insektisida, Pestisida, Farmasi, Kapur, Grafit, dll
Gambar 2. D. P. Air Classifier - Double Cone Type
2. CONTINUES THICHENER
Pengental adalah struktur peralatan yang digunakan untuk menyelesaikan gravitasi kontinyu (sedimentasi) dari padatan dalam suspensi. Suspensi diumpankan ke dalam satu atau lebih bak atau ruang dan, sementara itu melewati, padatan mengendap. Padatan menebal dikeluarkan bersama dengan sebagian dari cairan sebagai menebal "underflow". Cairan, idealnya tidak mengandung padatan, bentuk "overflow" dari pengental tersebut. Pengental sangat bervariasi dalam ukuran dan konfigurasi, tetapi mereka semua terdiri dari:
a. sebuah kapal untuk memberikan volume dan area yang diperlukan untuk penebalan, dengan area yang sedang cukup besar untuk memungkinkan padatan untuk menetap pada kecepatan lebih cepat dari kecepatan ke atas cairan;
b. sistem untuk memperkenalkan feed dan mengarahkan ke dalam jalur aliran yang paling memanfaatkan volume kapal dan daerah;
c. sistem melimpah untuk mengumpulkan cairan diklarifikasi;
d. mekanisme untuk menyampaikan padatan menetap ke titik pembuangan.
Rezim sedimentasi (lih¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬at Sedimentasi) jarang semua hadir secara bersamaan dalam pengental terus menerus. Jika mereka, distribusi mereka dapat diilustrasikan seperti pada Gambar 1.
Gambar 3. Zona dalam pengental terus menerus.
Masukan suspensi (membawa padatan settleable) melewati lapisan supernatan (dalam zona klarifikasi) dan menyebar sebagai lapisan pakan pada kedalaman di mana konsentrasi padatan sesuai dengan yang memberi makan. Bagian utama dari komponen cair dalam pakan meningkat, membawa dengan itu padatan halus (partikel-partikel yang menetap terminal kecepatan kurang dari kecepatan munculnya cairan). Flokulan sering ditambahkan untuk memberi makan untuk membantu pemisahan zat padat baik, jika itu adalah, padatan terus terflokulasi dan dalam sistem yang berukuran akan dihapus dalam zona klarifikasi. Padatan menetap keluar dari atau melalui lapisan pakan masuk ke zona kritis. Padatan kemudian masuk ke dalam zona kompresi, di mana mereka mengalami suatu stres padatan meningkat (yang timbul dari berat padatan atas) ketika mereka bergerak lebih dalam ke dalam lapisan mengompresi. Mereka dengan demikian dipadatkan atau menebal.
Sebuah zona menyelesaikan kritis hanya akan ada ketika fluks umpan padatan melebihi yang dapat ditularkan melalui beberapa membatasi atau konsentrasi kritis, yaitu, ketika pengental adalah makan dan padatan overload. Konsentrasi penting karena merupakan suatu batas atas untuk memuat padatan, dan menyelesaikan zona memaksakan permintaan daerah pada desain pengental. Ketika fluks umpan padatan adalah di bawah nilai kritis, padatan melewati turun melalui zona lebih cepat daripada mereka diisi ulang di bagian atas dan zona menghilang. Oleh karena itu, zona tempat menetap ada permintaan mendalam pada desain pengental. Desain umum pengental tidak mengikuti proporsi geometris yang ketat, hubungan antara kedalaman dan diameter adalah penting hanya sampai sejauh bahwa volume tangki akan memberikan waktu retensi yang cukup, mengambil efisiensi operasi dan desain mekanik ke rekening.
3. PERFORATED BASKET CENTRIFUGAL
Centrifuge adalah peralatan untuk memisahkan padatan & cairan. Ini adalah metode yang lebih cepat dari filtrasi dan sangat cocok untuk eliminasi cairan atau uap air dari bubur & agglomorates basah.
Dalam operasi filtrasi sederhana, cairan merembes turun melalui kain saring karena gravitasi. Filter kain memungkinkan cairan untuk melewati namun mencegah bubuk untuk lulus. Setelah suatu partikel halus menetap di kain saring & efektif "BLIND", kain filter & ada dengan menghentikan kemajuan filtrasi.
Rintangan di atas dieliminasi dalam kasus pemusingan, karena tindakan sentrifugal gaya gravitasi pada cairan yang sangat tinggi, lebih dari "400 KALI" NILAI normal 'G'. Hal ini menyebabkan tekanan yang sangat tinggi pada kain penyaring dan karenanya bubuk partikel halus diselesaikan. Cairan dikeluarkan melalui ruang antara partikel dan mencapai kain saring dari tempat itu dievakuasi.
1. Sebuah keranjang centrifuge vertikal terdiri dari: bingkai, sebuah keranjang diputar, didukung oleh kerangka dan relatif dapat diputar ke frame; bajak didukung oleh frame, dan bergerak ke dalam dan keluar dari dekat dengan keranjang tersebut, sebuah nosel yang didukung oleh bajak, nosel rotatably ditempelkan tabung dengan bersama diputar, nosel yang memiliki bagian untuk memungkinkan setidaknya sebagian gas mengalir melalui pipa apapun untuk nosel untuk by pass sendi.
• Centrifuge klaim 1, lebih lanjut terdiri dari gas reservoir ditempelkan pipa.
• Centrifuge klaim 1, dimana pipa terdiri dari bahan tangguh.
• Centrifuge klaim 1, dimana pipa terdiri dari bahan termoplastik.
• Centrifuge klaim 1, dimana sendi terdiri dari bola dan soket bersama.
• Perakitan klaim 5, lebih lanjut terdiri dari gas reservoir ditempelkan pipa.
• Rakitan klaim 5, dimana pipa terdiri dari bahan termoplastik.
• Perakitan klaim 5, lebih lanjut terdiri dari suatu reservoir gas terhubung ke selang, dimana pipa terdiri dari bahan termoplastik, dan dimana sendi terdiri dari bola dan sendi soket.
• Rakitan klaim 5, dimana pipa terdiri dari materi tangguh.
• Perakitan mengklaim 9, lebih lanjut terdiri dari reservoir gas yang ditempelkan pipa.
• Rakitan klaim 9, dimana pipa terdiri dari bahan termoplastik.
• Perakitan mengklaim 9, lebih lanjut terdiri dari reservoir gas yang terhubung ke selang, pipa dimana terdiri dari bahan termoplastik, dan dimana sendi terdiri dari bola dan sendi soket.
• Centrifuge klaim 1, lebih lanjut terdiri dari reservoir gas yang terhubung ke selang, pipa dimana terdiri dari bahan termoplastik, dan dimana sendi terdiri dari bola dan sendi soket.
• Sebuah keranjang centrifuge vertikal bajak perakitan terdiri dari: bajak bergerak masuk dan keluar dari dekat dengan keranjang keranjang centrifuge vertikal; nozzle didukung oleh bajak, nosel rotatably ditempelkan tabung dengan bersama diputar, nosel yang memiliki bagian untuk memungkinkan setidaknya sebagian gas mengalir melalui pipa apapun untuk nosel untuk by pass sendi.
• Rakitan klaim 14, dimana sendi terdiri dari gabungan bola dan soket.
• Rakitan klaim 14, dimana pipa terdiri dari materi tangguh.
Gambar.4. basket centrifugal
OUTER CASING :
Casing luar memiliki cangkang silinder, kerucut bawah piring & penutup atas dan rumah keranjang berputar. pipa outlet tetap dalam posisi tangensial dalam arah rotasi untuk penghapusan mudah cair keluar dari keranjang berputar & mengalir pada permukaan kulit & pelat berbentuk kerucut.
BASKET
Keranjang memiliki pelat kaku tebal di bagian bawah, tetap untuk sebuah silinder berlubang. Pelat bawah tidak memiliki perforasi apapun. Silinder berlubang bertindak sebagai dukungan pada kain filter, yang terkena gaya sentrifugal dan memegang bubuk basah. Keranjang seimbang dinamis untuk penghapusan getaran selama rotasi.
Gambar.4.1
Perumahan bantalan memegang shell adalah tetap kaku dengan casing luar (di bawah pelat bawah kerucut). Keranjang ditetapkan oleh kunci lancip pada bore dan juga oleh mur kubah memiliki benang terbalik. Kombinasi ini menjamin mengunci kaku keranjang ke poros utama selama rotasi keranjang.
Selama mulai rotasi, tingkat getaran tertentu adalah melihat. Ini getaran tubuh berputar ditransmisikan ke kulit terluar karena memperbaiki kaku perumahan bantalan. Oleh karena itu, casing luar ditunda pada musim semi untuk mengisolasi getaran untuk yayasan. Casing luar dihentikan pada tiga mata air. Ada tiga kaki memegang tiga mata air oleh baut suspensi, yang memiliki kepala bulat. Hal ini membantu dalam berayun dari baut & menghindari getaran mempengaruhi kaki, base frame dan yayasan.
Poros utama dan bantalan adalah bagian penting dari peralatan dan diproduksi dengan perawatan yang luas untuk kemudahan perakitan, pemeliharaan dan jalannya yang tepat. Salah satu bantalan adalah "nu" bantalan. Fitur khusus adalah bahwa lubang yang cocok adalah dibor, memberikan jalan untuk pelumas bantalan tanpa membongkar bantalan perumahan. Ruang annulus antara poros dan bantalan perumahan diisi dengan minyak dan bertindak sebagai reservoir untuk memastikan pelumas pelumasan bantalan yang tepat dari semua kali.
4. HYDROCYCLONE
Hydrocyclones dasarnya adalah perangkat sederhana yang mengubah tekanan yang dihasilkan oleh pompa sentrifugal ke gaya sentrifugal, menyebabkan padatan tersuspensi dalam lumpur untuk dipisahkan dari cairan. Pemisahan ini sebenarnya dipercepat menetap karena penyebab gaya gravitasi meningkat oleh aksi sentrifugal di dalam kerucut. Tindakan dalam hydrocyclone dapat kalikan gaya gravitasi sebanyak 200 kali. Dalam operasi pengeboran, hydrocyclones menggunakan kekuatan sentrifugal untuk memisahkan padatan dalam 15 - untuk 80-mikron berkisar dari cairan pengeboran. Cairan solidsladen dibuang dari puncak bawah kerucut, dan cairan pengeboran dibersihkan dibuang dari debit overflow.
Hydrocyclones terdiri dari bagian atas silinder dilengkapi dengan bagian pakan tangensial, dan bagian kerucut yang lebih rendah yang terbuka pada puncaknya lebih rendah memungkinkan untuk padatan debit (Gambar 5). Bagian, ditutup silinder atas memiliki menonjol ke bawah pusaran finder memperluas pipa bawah lokasi pakan tangensial.
Gambar.5 Hydrocyclone ilustrasi aliran.
Cairan dari sebuah pompa sentrifugal yang memasuki hydrocyclone tangensial, dengan kecepatan tinggi, melalui nozzle umpan di sisi silinder atas. Seperti fluida pengeboran memasuki hydrocyclone, gaya sentrifugal pada bubur berputar-putar mempercepat padatan ke dinding kerucut. Cairan pengeboran, campuran cairan dan padatan, berputar cepat sementara spiral ke bawah menuju puncaknya. Semakin tinggi massa padatan bergerak menuju dinding kerucut. Gerakan berkembang menjadi pembukaan puncak kerucut di bagian bawah. Pada pembukaan puncak, padatan .
5. AIR SEPARATOR
Sebuah dirancang dengan baik dan benar berfungsi air panas (hydronic) sistem pemanas harus berbisik tenang, jadi jika Anda mendengar suara dalam pipa Anda, ada sesuatu yang salah. Penyebab umum dari pipa bising "udara entrained," gelembung kecil balap sekitar sistem Anda dengan kecepatan tinggi. Ada banyak cara untuk menggambarkan kebisingan yang diciptakan oleh gelembung ini: ia bisa terdengar seperti mendesing, atau terburu-buru, atau bahkan berderak bantalan bola!
Selain membuat kebisingan, udara entrained bertindak sebagai insulator, halus yang tidak diinginkan, sebenarnya mencegah panas dari mentransfer ke radiator. Juga, jika udara terlalu banyak terjebak dalam radiator terjauh, aliran sistem dapat berhenti sama sekali dan radiator bisa pergi dingin.
Pengobatan yang tepat adalah untuk menangkap gelembung kecil sebelum mereka masuk ke dalam sistem. Itulah pemisah udara tidak. ITT RCW insinyur dua jenis pemisah udara: Pemisah Udara Disempurnakan (EAS) dan Pemisah Udara Inline (IAS). Keduanya mengeluarkan udara yang paling entrained pada lulus pertama, dan praktis semua udara setelah air sudah beredar beberapa kali.
EAS menangkap udara dengan unsur yang tampak seperti sikat kawat kecil. Seperti air melewati separator, gelembung tertangkap pada stainless steel bulu dalam diffuser. Ini udara yang terperangkap kemudian naik melalui penyekat untuk ventilasi udara di bagian atas unit, di mana itu dirilis. Air, udara dikurangi, maka katup keluar.
Cara Bekerja:
• Sebagai cairan system masuk melalui inlet, (baik lurus atau sudut) diffuser mendistribusikan arus merata
di stainless steel, sikat kawat seperti media.
• Air gelembung, gelembung udara bahkan mikro, menempel pada filamen kuas.
• Terjebak udara naik di atas fuser dif-melalui penyekat (bukan foto), di mana udara kemudian dilepaskan
melalui sebuah lubang di atas.
• Deaerated air kemudian kembali ke dalam system
Gambar.6 air separator
Vertikal-aliran pengklasifikasi digunakan ketika pemisahan oleh gravitasi spesifik adalah penting. Mesin ini telah banyak digantikan oleh flotasi, yang dapat membuat pemisahan lebih dekat dari zat komposisi kimia yang berbeda. Lihat juga: Flotasi
Pengklasifikasi udara
Ini (gam.7) digunakan untuk memisahkan partikel dengan ukuran melalui aksi dari aliran udara. Mereka membuat pemisahan tajam dan lebih akurat daripada pengklasifikasi basah. Contohnya adalah ganda-kerucut pemisah udara pada Gambar. 7. Pakan, yang terdiri dari campuran ukuran, dijatuhkan di piring distributor berputar horisontal, yang digerakkan oleh poros vertikal yang juga membawa bilah kipas. Piring menyebar partikel ke dalam aliran udara, dan kipas mempertahankan sirkulasi udara di dalam separator. Udara mengalir ke bawah dan kemudian tiba-tiba membalikkan mengalir ke atas. Partikel yang lebih besar dan lebih berat memiliki momentum yang cukup bahwa mereka tidak mengikuti udara, tetapi dilemparkan terhadap permukaan bagian dalam kerucut dalam, dari mana mereka dikumpulkan dan ditarik. Partikel-partikel kecil menemani udara ke dalam ruang annulus antara dua kerucut, di mana kecepatan cukup rendah untuk memungkinkan partikel untuk menetap dan dihapus dari bagian bawah kerucut luar. Lihat juga: teknik pemisahan mekanik, operasi Satuan.
Gambar.7 air separator
6. ELUTRIATOR
Gambar.8 elutriator
spesifikasi:
Elutriators memisahkan pita dan denda dari produk granular pneumatik. Produk disampaikan memasuki unit seperti yang ditunjukkan dan dibersihkan oleh mencuci (counterflow) udara.
Pneuveyor memproduksi Elutriators dari diameter 3 'dia.to 12'. produk inlet.
7. CYCLONE SEPARATOR
Pemisahan siklon adalah metode menghapus partikulat dari aliran udara, gas atau cair, tanpa menggunakan filter, melalui pemisahan pusaran. Efek rotasi dan gravitasi digunakan untuk campuran terpisah dari padatan dan cairan. Metode ini juga dapat digunakan untuk memisahkan tetesan halus cairan dari aliran gas.
Sebuah kecepatan berputar tinggi (udara) aliran adalah didirikan dalam suatu wadah silinder atau kerucut disebut topan. Udara mengalir dalam pola heliks, dimulai pada akhir (sempit) atas (ujung yang lebar) dari topan dan berakhir di bagian bawah siklon sebelum keluar dalam aliran lurus melalui pusat topan dan keluar atas. Lebih besar (lebih padat) partikel dalam aliran berputar memiliki inersia terlalu banyak untuk mengikuti kurva ketat sungai, dan menyerang dinding luar, kemudian jatuh ke bagian bawah siklon di mana mereka dapat dihapus. Dalam sistem kerucut, sebagai aliran bergerak berputar menjelang akhir topan sempit, jari-jari rotasi sungai berkurang, sehingga memisahkan partikel yang lebih kecil dan lebih kecil. Geometri siklon, bersama-sama dengan laju aliran, mendefinisikan titik potong dari topan. Ini adalah ukuran partikel yang akan dihapus dari aliran dengan efisiensi 50%. Partikel yang lebih besar dari titik potong akan dihapus dengan efisiensi yang lebih besar, dan partikel kecil dengan efisiensi yang lebih rendah.
Aliran udara diagram untuk siklon Aerodyne dalam posisi vertikal standar. Aliran udara sekunder diinjeksikan untuk mengurangi abrasi dinding.
Aliran udara diagram untuk siklon Aerodyne dalam posisi horisontal, desain alternatif. Aliran udara sekunder diinjeksikan untuk mengurangi abrasi dinding, dan untuk membantu memindahkan partikulat dikumpulkan ke hopper untuk ekstraksi.
Desain siklon alternatif menggunakan aliran udara sekunder dalam siklon untuk menjaga partikel yang dikumpulkan dari mencolok dinding, untuk melindungi mereka dari abrasi. Aliran udara utama yang mengandung partikulat masuk dari bagian bawah siklon dan dipaksa oleh baling-baling spiral rotasi pemintal stasioner. Aliran udara sekunder masuk dari puncak siklon dan bergerak turun ke arah bawah, mencegat partikulat dari udara primer. Aliran udara sekunder juga memungkinkan kolektor untuk opsional dipasang horizontal, karena mendorong partikel menuju area pengumpulan, dan tidak hanya mengandalkan gravitasi untuk melakukan fungsi ini.
Siklon skala besar digunakan dalam penggergajian untuk menghilangkan serbuk kayu dari udara diekstraksi. Siklon juga digunakan dalam kilang minyak untuk minyak dan gas terpisah, dan di industri semen sebagai komponen preheaters kiln. Siklon semakin digunakan dalam rumah tangga, sebagai teknologi inti dalam jenis Bagless pembersih vakum portabel dan pembersih vakum sentral. Siklon juga digunakan di dapur industri dan profesional untuk memisahkan minyak dari pembuangan udara di kerudung ekstrak [1]. Siklon kecil yang digunakan untuk memisahkan partikel-partikel udara untuk analisis. Beberapa cukup kecil untuk dikenakan terpotong untuk pakaian, dan digunakan untuk memisahkan partikel terhirup untuk analisis nanti.
Perangkat analog untuk memisahkan partikel padatan dari cairan atau disebut hydrocyclones atau hydroclones. Ini dapat digunakan untuk memisahkan limbah padat dari air di air limbah dan pengolahan limbah.
Gambar. 9.cyclone separator
8. TER MEER CENTRIFUGAL
A method of adjusting a sediment content of a drink by a centrifuge. The method includes the steps of feeding a starting product into a centrifugal drum, clarifying the starting product by a clarification process of sediment substances into a clear phase, a solids phase and a finely cloudy phase, and discharging the clear phase, the solids phase and the finely clouded phase from the centrifugal drum. Also disclosed is a centrifuge for adjusting a sediment content of a drink.
Gambar. 10 ter meer centrifugal
9. DISK CENTRIFUGE
Disc Stack sentrifugal. Sebuah centrifuge tumpukan disk adalah clarifier yang dasar dibungkus di sekitar garis tengah. Bubur dimasukkan ke gulir di pusat dari yang dipercepat melingkar, dan dipaksa melalui port distribusi ke mangkuk. Bubur berputar dengan mangkuk dan membentuk lapisan konsentris pada dinding mangkuk. Padatan didepositkan di dinding mangkuk oleh gaya sentrifugal. Gulir berputar pada kecepatan yang berbeda dari mangkuk dan bergerak padatan menjelang akhir kerucut dari mangkuk dari mana mereka dikeluarkan melalui port jatuh melalui saluran pembuangan ke.
Hal lain yang Pertimbangkan Ketika Membeli Produk Ini:
Studi Kasus kapasitas throughput, Bowl kecepatan, volume Bowl, ruang Sludge, Motor kecepatan, kekuatan motor, waktu Mulai, Menghentikan waktu tanpa rem, tekanan Inlet, tekanan Outlet, tingkat tekanan suara, Overhead hoist kapasitas angkat, konsumsi daya listrik, konsumsi cairan Operasi , Pendingin konsumsi air, Sealing konsumsi cairan, Flushing cairan yang dibutuhkan per debit, Bahan konstruksi, Pengiriman bobot komponen, Pengiriman volume, Garansi.
Gambar. 11 disk centrifuge
10. BATCH SETTLING TANK
Ekstraksi biaya tinggi produk dari fase cair ke fase organik atau sebaliknya atau proses salting-in/salting-out adalah prosedur yang sangat umum dan penting dalam industri farmasi. Setelah pengendapan campuran dalam reaktor batch fase berair dipisahkan dari fase organik.
Proses ini dapat dipantau dengan mudah mis dengan sensor penyerapan optek dual channel di outlet reaktor untuk menjamin pemisahan dengan presisi tinggi. Setiap fasa dan perbedaan menunjukkan Interfase dalam menyerap cahaya. Teknik ini memungkinkan Anda untuk mengoptimalkan proses pemisahan Anda, pada saat yang sama meminimalkan kehilangan produk dan menyimpan ribuan dolar per batch.
Gambar. 12 bath settling tank
PEMANFAATAN TEPUNG JAGUNG UNTUK KUE KERING (COOKIES) DENGAN KANDUNGAN KARBOHIDRAT TINGGI
ABSTRAK
Kue kering merupakan salah satu jenis makanan ringan yang diminati masyarakat. Konsumsi rata-rata kue kering di kota besar dan pedesaan di Indonesia adalah 0,40 kg/kapita/tahun. Olahan kue kering tidak memerlukan pengembangan volume seperti kue basah dan rerotian, tetapi harus renyah, tidak cepat menyerap air, tidak keras
dan tidak mudah hancur. Sifat-sifat tersebut sesuai dengan sifat fisikokimia dan fungsional tepung jagung. Tepung jagung memiliki tekstur agak kasar, kandungan gluten relatif rendah (< 1%) dengan sifat amilograf tergolong viskositas dingin (240−620 BU). Makalah ini mengulas hasil penelitian kandungan nutrisi, sifat fungsional, dan produk kue kering dari tepung jagung. Kue kering dari tepung jagung memiliki mutu nutrisi dan tampilan yang cukup baik, tingkat penerimaan (organoleptik) termasuk disukai hingga sangat disukai pada taraf substitusi terhadap terigu 50−80%. Kue kering yang populer dengan menggunakan bahan tambahan berbasis adalah corn flake, coco chip, emping jagung. Hal ini merupakan isyarat bahwa tepung jagung sudah mulai diterima masyarakat dan memiliki prospek untuk dikembangkan.
Kata kunci: Tepung jagung, industri kue kering
ABSTRACT
Prospect of maize flour for cookies
Cookies is one of the favorite snacks consumed by community. The average consumption of dry cake in the big city and village in Indonesia is 0.40 kg/capita/year. Cookies processing do not need volume development as wet cake and bread, but the cookies have to be crispy, imperishable to water, hard and unbroken easily. This relates with the physiochemical characteristic and functional of maize flour. Maize flour has hard texture, relatively low gluten content (< 1%) with amylograph features processing the cold viscosity (240−620 BU). This papers described the results of research relating with the nutrition content, functional characteristic, and the construction of dry cake from maize flour. The cookies made from maize flour have good nutrition quality and adequate processing feature, substitution towards the wheat flour until the level 50−80% with the receiving level of highly preference (organoleptic). Supported by the recipe of dry cake that popular in the recent time were using the corn based material for example corn flake, coco chip, corn crispy. This indicated the opportunity of utilizing maize flour corn powder that has already received by the modern community who processing the high prospect to be developed.
Keywords: Corn flour, cookies product industry
Kebutuhan terigu di Indonesia terus meningkat, dari 3,40 juta ton pada tahun 2005 menjadi 3,70 juta ton pada tahun 2006. Peningkatan permintaan terigu antara lain disebabkan makin beragamnya produk makanan berbasis terigu, terutama di perkotaan. Namun, harga terigu yang makin mahal menyebabkan beberapa industri makanan berbasis terigu mengalami kerugian atau mengurangi produksinya. Kondisi ini berpengaruh terhadap permintaan terigu yang turun menjadi 3,60 juta ton pada tahun 2007, bahkan kebutuhan terigu diprediksi
makin menurun pada tahun 2008 (Alwin 2008).
Keberadaan terigu sudah melekatdengan industri pengolahan pangan. Akibatnya, ketika harga terigu naik, paraprodusen makanan olahan dari terigu, terutama yang termasuk usaha kecil menengah (UKM) menghadapi masalah yang berat. Di satu sisi, produsen tertekan oleh kenaikan harga terigu, namun di sisi lain dihadapkan pada daya beli konsumen yang makin menurun. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah memanfaatkan tepung dari bahan pangan lokal dalam memproduksi makanan berbasis terigu. Budaya mengonsumsi tepung pada masyarakat Indonesia perlu ditindaklanjuti dengan mengembangkan aneka tepung lokal untuk mengurangi penggunaan terigu (Budijono et al. 2008; Sasongko dan Puspitasari 2008). Berkaitan dengan hal tersebut, tantangan ke depan adalah mengkaji ulang dan memanfaatkan bahan pangan serealia lain yang dapat mensubstitusi terigu. Jagung merupakan bahan pangan yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia, dan merupakan pangan tradisional atau makanan pokok di beberapa daerah. Jagung juga berperan penting dalam perkembangan industri pangan. Hal ini ditunjang dengan teknik budi daya yang cukup mudah dan berbagai varietas unggul. Kandungan nutrisi jagung tidak kalah dengan terigu, bahkan jagung memiliki keunggulan karena mengandung pangan fungsional seperti serat pangan, unsur Fe, dan beta-karoten (pro vitamin A) (Suarni dan Firmansyah 2005). Produksi jagung pada tahun 2007 dapat dilihat pada Angka Tetap (ATAP) yakni 13,29 juta ton pipilan kering. Dibandingkan dengan produksi tahun 2006, produksi tersebut meningkat 1,68 juta ton atau 14,45%. Angka Ramalan II (ARAM II) produksi jagung tahun 2008 diperkirakan 14,85 juta ton pipilan kering atau meningkat 1,57 juta ton (11,79%) dibandingkan dengan produksi tahun 2007.
Kenaikan produksi terjadi karena peningkatan luas panen 284,52 ribu hektar (8,50%) dan produktivitas 190 kg/ha (5,48%) (BPS 2008). Berbagai varietas unggul jagung telah tersedia, bahkan Badan Litbang Pertanian telah melepas varietas khusus jagung untuk pangan seperti Anoman-1 dan Srikandi Putih-1. Ketersediaan varietas khusus tersebut membuka peluang untuk memanfaatkan jagung sebagai bahan tepung lokal. Jagung dalam bentuk tepung lebih fleksibel, lebih tahan lama, praktis, dapat diperkaya dengan zat gizi (fortifikasi),
dan lebih cepat dimasak sesuai dengan tuntutan kehidupan modern yang serba praktis (Damardjati et al. 2000; Suarni dan Firmansyah 2005). Berbagai pangan olahan dapat dibuat dari tepung jagung seperti kue kering (cookies). Kue kering tidak memerlukan bahan yang volumenya dapat mengembang besar (kandungan gluten tinggi), sehingga dapat memanfaatkan tepung jagung yang hanya mengandung gluten < 1%. Kue kering merupakan salah satu jenis makanan ringan yang diminati masyarakat. Konsumsi rata-rata kue kering di Indonesia adalah 0,40 kg/kapita/tahun.
Angka ini dapat menjadi acuan dalam mengkaji ulang hasil penelitian kue kering berbasis tepung jagung serta peluang substitusi tepung jagung terhadap terigu untuk olahan tersebut (Rosmisari 2006). Kue kering adalah kue yang berkadar air rendah, berukuran kecil, dan manis. Untuk membuat kue kering diperlukan bahan pengikat dan pelembut. Bahan
pengikat yang digunakan adalah tepung, air, dan telur, sedangkan sebagai bahan pelembut adalah gula, shortening, baking powder, dan kuning telur. Tepung, telur, dan baking powder merupakan komponen penting pada kue kering dan mempengaruhi hasil olahan, terutama sifat fisik dan cita rasa (Matz 1984; Badan Standardisasi Nasional 1993). Pengembangan olahan kue kering banyak menggunakan bahan tambahan seperti corn flake, chocho chip, dan
emping jagung. Hal ini menunjukkan konsumen sudah menerima bahan pangan berbasis jagung sehingga membuka peluang pemanfaatan tepung jagung sebagai bahan dasar dalam pembuatan kue kering. Pengembangan kue kering berbasis tepung jagung dapat mengurangi penggunaan terigu yang harganya makin mahal. Kelebihan tepung jagung sebagai bahan pangan adalah kandungan serat pangannya lebih tinggi dibandingkan dengan terigu. Serat pangan ada yang larut dan tidak larut dalam air. Serat pangan yang larut dalam air terutama berperan dalam memperlambat kecepatan pencernaan bahan pangan dalam usus, memberikan rasa kenyang lebih lama, serta memperlambat kemunculan glukosa darah sehingga insulin yang dibutuhkan untuk mentransfer glukosa ke dalam sel-sel tubuh dan diubah menjadi energi makin sedikit. Fungsi tersebut sangat dibutuhkan bagi penderita diabetes. Fungsi utama serat pangan tidak larut adalah mencegah timbulnya berbagai penyakit, terutama yang berkaitan dengan saluran pencernaan seperti wasir, divertikulosis, dan kanker usus besar (Eckel 2003; Astawan dan Wresdiyati 2004). Perbedaan serat pangan larut dan tidak larut pada beberapa sampel jagung sangat kecil, meskipun Quality Protein Maize (QPM) mempunyai kadar serat pangan total lebih tinggi dibandingkan dengan jagung biasa, terutama karena kadar serat pangan tidak larutnya yang tinggi (Tabel 1). Kulit ari (bran) jagung terdiri atas 75% hemiselulosa dan 25% selulosa serta 0,10% lignin. Kadar serat pangan pada jagung tanpa kulit ari lebih rendah dibandingkan dengan biji utuh (Bressani 1990).
TEKNOLOGI PENGOLAHAN TEPUNG JAGUNG
Pengolahan biji jagung menjadi tepung telah lama dikenal masyarakat, namun diperlukan sentuhan teknologi untuk meningkatkan mutu tepung jagung yangdihasilkan. Tepung jagung diperoleh dengan cara menggiling biji jagung yang baik dan bersih. Pelepasan kulit luar biji yang cukup sulit dapat diatasi dengan menggunakan mesin penyosoh jagung yang dihasilkan oleh Balai Penelitian Tanaman Serealia (Balitsereal), Maros, Sulawesi Selatan. Untuk menghasilkan tepung jagung, biji jagung pipilan kering disortasi kemudian disosoh untuk melepaskan kulit luarnya. Jagung sosoh lalu dibuat tepung dengan menggunakan metode basah atau metode kering. Bila menggunakan metode basah, biji jagung yang telah disosoh direndam dalam air selama 4 jam lalu dicuci, ditiriskan, dan diproses menjadi tepung menggunakan mesin penepung. Tepung lalu dikeringkan hingga kadar air di bawah 11%. Penepungan dengan metode kering dilakukan dengan langsung menepung jagung yang telah disosoh, artinya tanpaperendaman.Hasil penelitian menunjukkan, penepungan dengan metode basah (perendaman) menghasilkan rendemen tepung lebih tinggi dibandingkan dengan metode kering (tanpa perendaman). Namun, kandungan nutrisi tepung lebih tinggi pada penepungan dengan metode kering (Suarni et al. 2001; Suarni dan Firmansyah 2005; Suarni 2005a).
Pengolahan tepung jagung secara mekanis dengan alat penyosoh dan penepung menghasilkan tekstur tepung yang agak kasar. Tepung dengan tekstur kasar sesuai untuk produk olahan seperti tortilla dan kerupuk (Aguilar et al. 2002; Houssou dan Ayemor 2002). Miranda et al. (2002) telah membuat tortilla dari tepung jagung dengan menambahkan tenebrio molitor larvae untuk meningkatkan mutu tortilla.
Tabel 1. Kandungan serat pangan larut dan tidak larut pada jagung biasa
Tipe jagung Serat pangan (%)
Tidak larut Larut Total
Dataran tinggi 10,94 ± 1,26 1,25 ± 0,41 12,19 ± 1,67
Dataran rendah 11,15 ± 1,08 1,64 ± 0,73 12,79 ± 1,81
QPM 13,77 1,14 14,91
Sumber: Bressani (1990).
Tabel 2. Syarat mutu tepung jagung berdasarkan Standar Nasional Indonesia.
Kriteria uji Satuan Persyaratan
bau - Normal
rasa - Normal
warna - Normal
benda asing - Tidak boleh
serangga - Tidak boleh
pati lain salain jagung - Tidak boleh
kehalusan -
lolos 80 mesh % Minimum 70
lolos 60 mesh % Minimum 99
air % (b/b) Minimum 10
abu % (b/b) Minimum 1,50
silikat % (b/b) Minimum 0.50
serat kasar % (b/b) Minimum 1,50
Derajat asam ml N NaOH/100 g Minimum 4
Timbal mg/kg Minimum 1
Tembaga mg/kg Minimum 10
Seng mg/kg Minimum 40
Raksa mg/kg Minimum 0.05
Cemaran arsen mg/kg Minimum 0.50
Angka lempeng total koloni/g Minimum 5 x 106
E. Coli APM/g Minimum 10
Kapang koloni/g Minimum 104
Sumber: Badan Standardisasi Nasional (1993).
Tabel 3. Kandungan nutrisi biji dan tepung beberapa varietas jagung.
Komposisi/varietas Air abu lemak protein serat kasar karbohidrat
Anoman-1
biji pipilan 10.72 1.89 4.56 9.91 2.05 71.98
biji sosoh 10.55 1.72 3.12 8.24 1.88 76.31
tepung metode basah 10.15 0.98 1.99 6.70 1.05 79.51
tepung metode kering 9.45 1.05 2.05 7.98 1.30 79.98
srikandi putih - 1
biji pipilan 11.02 1.85 5.10 9.34 71.74 71.74
biji sosoh 10.08 1.64 4.25 8.22 2.05 75.89
tepung metode basah 10.05 0.94 2.08 7.24 3.05 79.70
tepung metode kering 9.24 1.08 2.38 7.89 1.26 79.45
lokal non -pulut
biji pipilan 11.04 2.09 4.92 8.63 3.14 73.38
biji sosoh 10.45 1.78 3.87 7.99 1.06 75.99
tepung metode basah 10.82 0.79 1.86 6.97 2.19 79.56
tepung metode kering 9.59 1.08 2.17 7.54 1.89 79.75
Sumber: Suarni dan Firmansyah (2005)
SYARAT MUTU TEPUNG JAGUNG
Mutu tepung jagung berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) disajikan pada Tabel 2. Kriteria fisik mutu tepung jagung (bau, rasa, warna) harus normal, yaitu bau spesifik jagung, rasa khas jagung, warna sesuai bahan baku jagung (putih, kuning), dan secara umum sesuai spesifik bahan aslinya.
KANDUNGAN NUTRISI TEPUNG JAGUNG
Kandungan nutrisi tepung jagung cukup memadai sebagai bahan baku kue kering. Kadar protein tiga varietas jagung (Anoman-1, Srikandi Putih-1, dan lokal) berkisar 7,54–7,89% pada metode kering, dan 6,70–7,24% pada metode basah. Kadar lemak tepung 2,05–2,38% pada metode kering, lebih tinggi dibandingkan dengan metode basah yang hanya 1,86– 2,08% (Tabel 3). Kadar lemak yang rendah akan menguntungkan dari segi penyimpanan karena tepung dapat disimpan lebih lama; dengan demikian metode basah lebih
baik dibandingkan dengan metode kering. Varietas Anoman-1 dan Srikandi-1 adalah varietas unggul jagung yang dilepas Badan Litbang Pertanian/Balitsereal khusus untuk pangan, sedangkan varietas lokal Soppeng adalah jagung untuk pangan yang telah lama digunakan masyarakat di Sulawesi dan sekitarnya.
Kadar serat kasar tepung hasil pengolahan dengan metode kering (1,29– 1,89%) lebih tinggi dibandingkan dengan metode basah yang hanya 1,05–1,06%. Kadar serat mengalami penurunan dari biji utuh menjadi tepung. Walaupun berpengaruh pada tekstur tepung (menjadi lebih kasar), serat kasar berperan penting dalampenilaian kualitas bahan makanan karena angka ini merupakan indeks dan menentukan Artinya, kandungan serat pangan yang tinggi bermanfaat untuk kesehatan, tetapi dari segi kualitas fisik berpengaruh terhadap tingkat kehalusan tepung.
Kadar abu tepung hasil pengolahan dengan metode basah lebih rendah dibandingkan dengan metode kering. Berdasarkan kadar abu yang tinggi berpengaruh pada warna tepung. Komposisi proksimat (kadar lemak, protein, serat kasar, karbohidrat, air, dan abu), tepung jagung varietas Anoman-1, Srikandi Putih- 1, dan lokal Pulut memenuhi SNI mutu tepung jagung.
KARAKTERISTIK SIFAT FISIKOKIMIA TEPUNG JAGUNG
Sifat fisikokimia tepung jagung beragam, bergantung pada varietas. Oleh karena itu, pemilihan varietas sebagai bahan tepung jagung akan menentukan kualitas kue kering yang dihasilkan. Karakteristik sifat fisikokimia dan amilograf tepung beberapa varietas jagung disajikan pada Tabel 4 dan 5. Berdasarkan daya serap air, daya serap minyak, dan sifat emulsi, tepung jagung lokal Pulut memiliki persentase yang lebih tinggi dibandingkan dengan varietas lainnya. Hal ini berkaitan dengan kadar amilosa yang lebih rendah. Daya serap minyak dan daya serap air menunjukkan kemampuan tepung dalam mengikat air dan minyak, sehingga sifat ini perlu diperhatikan dalam pembuatan adonan dari tepung tersebut. Sifat emulsi berkaitan erat dengan konsentrat protein dalam bahan. Aktivitas emulsi adalah kemampuan protein mengambil bagian dalam pembentukan emulsi dan menstabilkan emulsi yang terbentuk. Kapasitas emulsi merupakan kemampuan larutan atau suspensi untuk mengemulsikan lemak (Bian et al. 2003). Untuk membentuk emulsi yang stabil maka molekul protein lebih awal harus menjangkau permukaan air, lemak, kemudian membentang sehingga kelompok hidrofobik dapat berhubungan dengan fase lemak. Sisi protein penstabil yang disajikan ke fase air harus bersifat hidrofilik dan memiliki asam amino polar yang bermuatan. Sifat emulsi ini dapat menguntungkan pada sebagian besar produk makanan termasuk margarin, saus, adonan roti, dan cake.
Tekstur tepung jagung hasil pemrosesan dengan metode basah agak halus (secara visual) dan lolos saringan 70 mesh untuk semua varietas. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian pemrosesantepung jagung dengan metode basah yang menghasilkan tekstur lebih halusdibandingkan dengan metode kering (Suardi et al. 2002). Nilai derajat putih tepung bergantung pada bahan dasar jagung yang diolah. Warna biji pipilan kering jagung Pulut adalah putih susu sehingga nilai derajat putihnya lebih tinggidibandingkan dengan varietas lokal bukanPulut yang warna bijinya putih bening. Pada umumnya konsumen lebih memilih tepung yang berwarna putih.
Perbandingan rasio amilosa dan amilopektin suatu bahan berpengaruh pada produk akhir makanan olahan (Winarno 2002). Varietas lokal Pulut mempunyai kadar amilosa lebih rendah dibanding varietas lainnya. Pati tersebut bila dipanaskan akan memberi sifat lengket sehingga sesuai untuk makanan olahan yang membutuhkan adonan liat/lengket.
Pati terdiri atas amilosa dan amilopektin. Sifat kimia pati dipengaruhi oleh perbandingan komposisi amilosa dan amilopektin, bobot molekul, dan struktur yang membentuk granula pati. Kadar amilosa pati jagung lokal Pulut sebesar 8,99% berpengaruh pada sifat amilografnya. Suhu awal gelatinisasi lokal Pulut yakni 72°C lebih rendah dibandingkan dengan varietas Anoman-1 (82°C), Srikandi Putih-1 (81°C), dan lokal non-Pulut (84°C). Waktu awal gelatinisasi varietas lokal Pulut adalah 20,50 menit, lebih rendah dibandingkan dengan waktu awal gelatinisasi varietas lainnya (Tabel 4). Kadar gluten tepung jagung yang <1% menunjukkan tepung tersebut lebih sesuai untuk membuat kue kering dan sejenisnya.
Kadar gluten terigu pada umumnya di atas 10% sehingga mempunyai sifat mengembang yang diperlukan dalam pembuatan dan pembakaran adonan rerotian, cake dan sejenisnya (Suarni dan Patong 2002; Suarni dan Zakir 2002).
Karakter amilografi diindikasikan oleh proses gelatinisasi, dan karakteristik tersebut merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas tepung jagung. Waktu dan suhu awal gelatinisasi tepung setiap varietas jagung berbeda, bergantung pada komposisi kimianya (Tabel 5).
Informasi tentang sifat amilograf tepung dapat membantu pengguna dalam memilih varietas jagung yang akan digunakan sesuai kebutuhan, karena setiap olahan memerlukan kriteria sifat amilograf tertentu. Awal gelatinisasi bahan adalah suhu dan waktu di mana gelatinisasi mulai terjadi, sedangkan waktu dan suhu granula pati pecah dihitung saat gelatinisasi sudah sempurna. Sifat amilograf tepung yang berbeda ditunjukkan oleh lokal Pulut, yaitu waktu dan suhu awal gelatinisasi serta waktu dan suhu granula pati pecah lebih rendah dibanding tepung dari varietas lainnya. Hal tersebut dipengaruhi oleh kadar amilosa pati Pulut (8,99%) yang lebih rendah dibandingkan dengan varietas lainnya (18,32−20,71%). Winarno (2002), Santosa et al. (2006), serta Widaningrum dan Purwani (2006) menyatakan bahwa kadar amilosa suatu bahan pangan berpengaruh pada sifat amilografnya. Viskositas puncak adalah kriteria yang digunakan untuk mengetahui kemampuan tepung atau pati dalam mempertahankan granulanya akibat proses pemanasan.
Dalam air dingin, granula pati terdispersi dan membentuk larutan berviskositas rendah. Viskositas larutan pati meningkat drastis bila mengalami pemanasan hingga mencapai suhu ± 80°C disertai pengadukan. Suhu saat larutan pati mulai mengental disebut suhu gelatinisasi. Gelatinisasi pati merupakan proses endoterm yang terjadi karena adanya air. Suhu gelatinisasi pati tepung jagung berbeda, bergantung pada varietas. Perbedaan suhu tersebut disebabkan oleh perbandingan kadar amilosa dan amilopektin (Santosa et al. 2006; Widaningrum dan Purwani 2006). Bentuk granula juga merupakan ciri khas masing-masing pati. Pati jagung mempunyai ukuran granula yang cukup besar dan tidak homogen, yaitu untuk yang kecil 1−7 m dan untuk yang besar 15−20 m. Granula besar berbentuk oval polihedral dengan diameter 6−30 m. Granula pati yang berukuran kecil mempunyai ketahanan yang lebih kecil terhadap perlakuan panas dan air dibanding granula yang besar. Bentuk granula pati tepung jagung varietas unggul Anoman-1, yaitu jagung khusus untuk pangan, dibandingkan dengan granula tepung terigu disajikan pada Gambar 1. Ukuran granula terigu lebih kecil dibanding granula pati jagung (Suarni et al. 2008).
PRODUK OLAHAN KUE KERING
Tahapan pembuatan kue kering meliputi pembentukan krim, pembentukan adonan, pencetakan, pemanggangan, pendinginan, dan pengemasan. Agar semua bahan tercampur merata dalam adonan maka mentega dibuat krim terlebih dahulu bersama gula, telur, dan susu skim. Selanjutnya, krim dicampur hingga homogen dengan tepung dan bahan lainnya. Setelah homogen, adonan dicetak.
Tahap akhir pembuatan kue kering adalah pembakaran. Suhu pembakaran bergantung pada jenis kue kering yang dibuat. Pada umumnya, pembakaran dilakukan pada suhu kurang lebih 170°C selama 15−20 menit. Penelitian pembuatan kue kering dari tepung jagung komposit telah banyak dilakukan. Proses pembuatannya pada umumnya relatif sama, hanya perlakuan bahan tepung komposit yang beragam. Kue kering yang dihasilkan diusahakan memenuhi standar mutu cookies (Tabel 6).
Kriteria uji fisik (bau, rasa, warna, dan tekstur) cookies harus normal, artinya bau khas kue kering sesuai dengan bahan kue yang digunakan, rasa enak, warna sesuai dengan zat pewarna yang ditambahkan, dan tekstur renyah, tidak mudah hancur, tetapi tidak keras. Secara umum, keadaan fisik kue kering tersebut sesuai aslinya.
Kue kering yang dibuat dari tepung komposit, yaitu campuran tepung jagung 40%, tepung gude 10%, dan tepung kedelai 50% memiliki nilai gizi tinggi dan sifat sensorisnya termasuk aroma, rasa, tekstur dapat diterima panelis (Antarlina dan Utomo 1993). Selanjutnya Azman (2000) membuat kue kering dari campuran terigu, tepung jagung, dan tepung ubi kayu. Hasilnya menunjukkan, makin banyak tepung jagung atau tepung ubi kayu dalam tepung komposit, tekstur kue kering makin keras. Secara keseluruhan, pengembangan volume kue kering tepung jagung-terigu lebih tinggi dibandingkan dengan tepung ubi kayu-terigu.
Mutu kue kering dari tepung komposit terigu-jagung dan terigu-ubi kayu pada komposisi masing-masing 80 : 20 dan 90 : 10 sama dengan mutu kue kering dari terigu 100%, baik secara fisik, kimiawi maupun organoleptik. Namun, tepung jagung dan ubi kayu dapat mensubstitusi terigu 30−40% dalam pembuatan kue kering (Azman 2000), yang sesuai dengan penelitian sebelumnya (Azman 1996 dalam Azman 2000).
Suarni (2005b) meneliti pembuatan kue kering berbasis tepung jagung. Bahan yang digunakan adalah tepung jagung pipilan kering varietas lokal Putih dan bahan lain (margarin, gula pasir, terigu, telur, vanili, soda kue). Untuk mengetahui penerimaan terhadap kue kering dilakukan uji organoleptik, yaitu penilaian dengan menggunakan indra penglihat, pencicip, dan pembau. Sifat produk yang diuji adalah warna, rasa, aroma, dan kerenyahan seperti disajikan pada Tabel 7. Warna memegang peranan penting dan menentukan kesukaan panelis terhadap suatu produk. Makin lama pemanggangan, produk yang dihasilkan makin coklat karena terjadi reaksi pencoklatan (Winarno 2002). Aroma kue kering ditentukan oleh komponen bahan yang digunakan dan perbandingannya, seperti margarin, telur, bahan tambahan, dan jenis tepung. Dengan demikian, persentase substitusi tepung jagung terhadap terigu akan mempengaruhi aroma produk. Hasil percobaan menunjukkan bahwa tepung jagung dapat dibuat kue kering hingga 80% dengan nilai sensoris yang masih disukai panelis.
Kandungan nutrisi kue kering disajian pada Tabel 8. Kadar protein memenuhi persyaratan SNI 01-2973-1992 (protein > 6). Demikian pula kadar abu untuk semua perlakuan berkisar 0,32−2,12% atau memenuhi persyaratan SNI, yaitu maksimun 2%. Kelebihan kue kering berbasis tepung jagung adalah kadar serat kasarnya lebih tinggi dibanding kue dari terigu 100%. Kadar serat makanan meningkat sesuai dengan persentase substitusi tepung jagung terhadap terigu. Serat makanan sangat dibutuhkan tubuh untuk mencegah penyakit degeneratif seperti obesitas, diabetes melitus, dan penyakit kardiovaskuler (Wildman dan Modeiros 2000; Joseph 2002).
Kadar abu kue yang dibuat dari 100% terigu lebih rendah, yakni hanya 0,32% dibanding kue kering untuk semua perlakuan substitusi terigu dengan ratarata 1,59%. Kadar mineral kue kering dari penelitian ini sesuai hasil penelitian pembuatan kue kering dari tepung sorgum dengan substitusi terigu, di mana terdapat peningkatan mineral esensial terutama Fe, Ca, dan P (Suarni 2000).
Kue Kering Berserat Tinggi
Gordon (1989) menyatakan bahwa serat pangan total (total dietary food) mengandung gula dan asam gula sebagai bahan pembangun utama, serta kelompok fungsional yang dapat mengikat danterikat atau bereaksi satu sama lain ataudengan komponen lain. Semua komponen serat pangan total memberikan karakteristik fungsional pada serat, yang meliputi daya ikat air, kapasitas mengembang, membentuk gel dengan viskositas yang berbeda-beda, mengadsorpsi minyak/ lemak, pertukaran kation, serta memberikan warna dan aroma (flavor).
Salah satu sumber serat pangan yang dapat dimanfaatkan dalam produk makanan adalah bekatul beras jagung. Bekatul jagung (kulit luar biji jagung) merupakan hasil samping proses pengolahan biji jagung menjadi beras jagung. Bahan tersebut biasanya digunakan untuk pakan ayam atau itik. Bekatul jagung mengandung serat makanan dan protein yang
memadai sebagai bahan tambahan dalam olahan makanan.
Bekatul jagung dapat dibuat tepung dan ditambahkan ke dalam adonan kue kering (cookies). Penambahan bekatul jagung hingga 20% pada adonan menghasilkan nilai aroma dan kerenyahan yang disukai panelis, sedangkan uji rasa mendapat nilai agak suka, dan warna perlu diperbaiki (Tabel 9).
Waktu pemanggangan berpengaruh pada warna; makin lama pemanggangan produk yang dihasilkan makin coklat karena terjadi reaksi pencoklatan non-enzimatik, yaitu karamelisasi dan reaksi Maillard (Winarno 2002). Karamelisasi terjadi karena gula mengalami pirolisis sehingga terbentuk pigmen coklat. Reaksi Maillard terjadi karena reaksi antara gula reduksi dan gugus amina dari protein atau asam amino (Fennema 1985). Makin tinggi penambahan bekatul jagung pada adonan, warna kue kering makin coklat kusam (kurang disukai).
Wariyah dan Andiwarsana (2003) memanfaatkan bekatul beras untuk substitusi terigu pada pembuatan kue kering. Substitusi bekatul beras sampai 10% menghasilkan kue kering dengan kadar air 4,27%, protein 6,88%, lemak 19,34%, karbohidrat 65,33%, dan serat kasar 2,58%. Mutu kue kering tersebut memenuhi standar SNI, kecuali kadar abu. Tingkat kesukaan terhadap kue kering tersebut, termasuk bau, warna, tekstur, dan rasa disajikan pada Tabel 10. Makin banyak bekatul beras yang ditambahkan, sifatsifat sensoris kue kering makin kurang disukai panelis, termasuk bau, warna, tekstur, dan rasa. Menurut Mc Caskill dan Fan Zhang (1999), kadar protein bekatul beras berkisar antara 12−16%, sehingga makin banyak bekatul beras yang ditambahkan, warna kue kering makin coklat dan kusam.
Kue kering dengan penambahan bekatul jagung hingga 30%, sifat sensorisnya masih disukai panelis. Kue kering saat ini banyak menggunakan bahan tambahan berbasis jagung seperti corn flakes atau emping jagung. Hal ini memberi petunjuk bahwa kue kering beraroma dan rasa jagung sudah diterima masyarakat.
Kandungan nutrisi kue kering dengan berbagai kombinasi terigu dan bekatul jagung disajikan pada Tabel 11. Kadar protein untuk semua perlakuan berkisar
antara 11,99−16,22% (bk). Hal ini berarti kue kering yang dihasilkan melebihi persyaratan SNI 01-2973-1992 (protein >6%). Peningkatan kadar protein kue kering dengan penambahan bekatul jagung dan telur memberi nilai tambah, karena tolok ukur nilai gizi suatu produk
makanan antara lain adalah kadar protein. Kenaikan kadar protein sejalan dengan persentase bekatul jagung yang ditambahkan Peningkatan kadar serat kue kering mengikuti taraf substitusi, mulai 10, 15, 20, 25, 30, dan 35%. Kadar serat kasar kue kontrol sangat rendah, hanya 0,22% dibanding semua perlakuan substitusi dengan kisaran 1,99−8,08%. Penambahan bahan berserat tinggi pada adonan terigu menghasilkan kue kering berserat tinggi. Walaupun kadar serat yang dianalisis masih serat kasar total, setidaknya angka tersebut memberi gambaran kisaran serat makanan yang dibutuhkan tubuh (dietary fiber).
PROSPEK PEMANFAATAN TEPUNG JAGUNG UNTUK KUE KERING
Pengembangan agroindustri tepung jagung di pedesaan dapat menunjang perbaikan kesejahteraan masyarakat, di samping meningkatkan nilai sosial komoditas tersebut. Teknologi pembuatan tepung jagung yang berkualitas belum mendapatkan perhatian dari masyarakat, bahkan peluang pasar tepung jagung belum terbuka karena kegunaannya belum
banyak diketahui. Oleh karena itu, sosialisasi hasil penelitian mengenai teknologi produksi tepung jagung, komposisi nutrisi tepung serta produk olahannya terutama kue kering dan sejenisnya sangat diperlukan (Suarni 2005c; Suarni dan Firmansyah 2005). Buku resep berbagai produk olahan tepung jagung telah dipublikasikan (Widowati et al. 2003). Tujuannya adalah untuk memasyarakatkan teknologi tersebut agar dapat dimanfaatkan secara
maksimal sehingga memberikan nilai tambah dan meningkatkan daya saing tepung jagung, terutama sebagai bahan substitusi terigu. Salah satu contoh pelaku agroindustri berbasis jagung terdapat di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Setelah mendapat uji kelayakan dari laboratorium, tepung jagung dijual Rp5.000/kg, harga jagung pipilan kering Rp900–Rp1.200/kg. Tepung jagung dimanfaatkaan untuk kue kering (kue semprit dan kue "rokok"). Kue kering dari tepung jagung memiliki rasa yang khas dan enak, berbeda dengan yang dibuat dari tepung biasa, sehingga mendapat respons cukup baik dari konsumen. Produksi dua jenis kue tersebut mencapai 3.000 bungkus setiap minggu, setiap bungkus berisi 10 buah dengan harga jual Rp2.000/bungkus. Kue kering berbasis tepung jagung tersebut menjadi makanan khas Kabupaten Tanah Laut (Haryono 2008).
KESIMPULAN
Tepung jagung mempunyai tekstur agak kasar, mengandung gluten < 1% sehingga tidak sesuai untuk produk olahan yang memerlukan pengembangan volume tinggi. Namun, tepung jagung mengandung serat makanan yang dibutuhkan tubuh, bahkan jagung kuning mengandung pro vitamin A, dan jagung merah mengandung unsur Fe yang tidak ada dalam terigu. Tepung jagung dapat mensubstitusi terigu dalam pembuatan kue kering hingga 50−80%, dengan tingkat penerimaan panelis tergolong suka - sangat suka. Dengan demikian, tepung jagung layak menggantikan terigu. Penggunaan tepung jagung pada pengolahan makanan berbasis terigu, terutama produk yang tidak memerlukan pengembangan yang tinggi, dapat mengurangi ketergantungan pada bahan pangan impor seperti terigu. Tersedianya hasil penelitian pengolahan tepung jagung dan resep makanan olahan dari tepung jagung memudahkan pelaku industri untuk mengembangkannya. Kue kering dan sejenisnya merupakan makanan ringan yang telah dikenal masyarakat, disenangi semua golongan usia sehingga berpeluang untuk dikembangkan, baik pada industri skala kecil, menengah maupun besar.
DAFTAR PUSTAKA
Aguilar, M.E.D., M.G. Lopez, C. Escamilla- Santana, and A.P. Barba De La Rosa. 2002. Characteristics of maize flour tortillasupplemented with ground tenebrio larvae. J. Agric. Food Chem. Am. Chem. Soc. (50): 192−195.
Alwin, A. 2008. Tepung Terigu: Stok aman, harga melambung. www.sriboga-flourmill.com. [17 November 2008].
Antarlina, S.S. dan J.S. Utomo. 1993. Kue kering dari bahan tepung campuran jagung, gude, dan kedelai. hlm. 24−31. Risalah Seminar Hasil Penelitian Tanaman Pangan Tahun 1992. Balai Penelitian Tanaman Pangan Malang.
Astawan, M. dan T. Wresdiyati. 2004. Diet sehat dengan makanan berserat. Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri, Solo. Azman, K.I. 2000. Kue kering dari tepung komposit terigu-jagung dan ubi kayu. Sigma 3(2): 14−18.
Badan Standardisasi Nasional. 1993. Standar Nasional Indonesia. Syarat Mutu Kue Kering
(cookies). SNI 01-2973-1992. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
Bian, Y. , D.J. Myers, K. Dias, M.A. Lihono, S. Wu, and P.A. Murpy. 2003. Fungtional
properties of soy protein fraction produced using a pilot plant-scale process. J. Am.
Chem. Soc. 80: 45−549.
BPS. 2008. Produksi Jagung dan Kedelai 2008 Meningkat. www.bps.go.id. [17 November 2008].
Bressani, R. 1990. Chemistry, technology and nutritive value of maize tortillas. Food Rev.
Int. 6: 225−264.
Budijono, Al., Yuniarti, Suhardi, Suharjo, dan W. Istuty. 2008. Kajian pengembangan agroindustri aneka tepung di pedesaan. www. relawandesa.files. wordpress.com. [17 November 2008].
Damardjati, D.S., S. Widowati, J. Wargiono, dan S. Purba. 2000. Potensi dan Pendayagunaan
Sumber Daya Bahan Pangan Lokal Serealia, Umbi-umbian, dan Kacang-kacangan untuk Penganekaragaman Pangan. Makalah pada Lokakarya Pengembangan Pangan Alternatif.
Jakarta, 24 Oktober 200. 24 hlm.
Eckel, R.H. 2003. A new look at dietary protein in diabetes. Am J. Clin Nutr. 78: 671−672. Fennema, O.R. 1985. Food Chemistry. Marcel Dekker, New York. Gordon. 1989. Functional properties physiological action of total dietary fiber. Cereal Food World 34(7): 517.
Haryono, S. 2008. Memperkenalkan kue jagung pada konsumen asing. www.gemari.or.id. [17 November 2008].
Houssou, P. and G.S. Ayemor. 2002. Appropriate processing and food functional properties
of maize flour. African J. Sci. Technol. Sci. Engin. l3(1): 126−131.
Joseph, G. 2002. Manfaat serat makanan bagi kesehatan kita. Makalah Falsafah Sains. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 14 hlm.
Matz, S.A. 1984. Snack Food Technology. The AVI Publishing. Co., Westport, Connecticut.
Mc Caskill, D.R. and Fan Zhang. 1999. Use of rice bran oil in foods. Food Techno. 53 pp.
Miranda, E.D.A., M.G. Lopez, C. Escamalda- Santana, and A.P. Barbara De La Rosa. 2002.
Characteristics of maize flour tortilla supplemented with ground tenebrio molitor larvae. J. Agric. Food Chem. 50: 192−195.
Rosmisari, A. 2006. Review: Tepung jagung komposit, pembuatan dan pengolahannya. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Inovatif Pascapanen Pengembangan Pertanian. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Bogor.
Santosa, B.A.S., Sudaryono, dan S. Widowati. 2006. Karakteristik ekstrudat beberapa varietas jagung dengan penambahan aquades. Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian 3(2):
96−108.
Sasongko, A.L. dan L. Puspitasari. 2008. Tepung lokal layak gantikan terigu. www. suaramerdeka. com. [17 November 2008].
Kue kering merupakan salah satu jenis makanan ringan yang diminati masyarakat. Konsumsi rata-rata kue kering di kota besar dan pedesaan di Indonesia adalah 0,40 kg/kapita/tahun. Olahan kue kering tidak memerlukan pengembangan volume seperti kue basah dan rerotian, tetapi harus renyah, tidak cepat menyerap air, tidak keras
dan tidak mudah hancur. Sifat-sifat tersebut sesuai dengan sifat fisikokimia dan fungsional tepung jagung. Tepung jagung memiliki tekstur agak kasar, kandungan gluten relatif rendah (< 1%) dengan sifat amilograf tergolong viskositas dingin (240−620 BU). Makalah ini mengulas hasil penelitian kandungan nutrisi, sifat fungsional, dan produk kue kering dari tepung jagung. Kue kering dari tepung jagung memiliki mutu nutrisi dan tampilan yang cukup baik, tingkat penerimaan (organoleptik) termasuk disukai hingga sangat disukai pada taraf substitusi terhadap terigu 50−80%. Kue kering yang populer dengan menggunakan bahan tambahan berbasis adalah corn flake, coco chip, emping jagung. Hal ini merupakan isyarat bahwa tepung jagung sudah mulai diterima masyarakat dan memiliki prospek untuk dikembangkan.
Kata kunci: Tepung jagung, industri kue kering
ABSTRACT
Prospect of maize flour for cookies
Cookies is one of the favorite snacks consumed by community. The average consumption of dry cake in the big city and village in Indonesia is 0.40 kg/capita/year. Cookies processing do not need volume development as wet cake and bread, but the cookies have to be crispy, imperishable to water, hard and unbroken easily. This relates with the physiochemical characteristic and functional of maize flour. Maize flour has hard texture, relatively low gluten content (< 1%) with amylograph features processing the cold viscosity (240−620 BU). This papers described the results of research relating with the nutrition content, functional characteristic, and the construction of dry cake from maize flour. The cookies made from maize flour have good nutrition quality and adequate processing feature, substitution towards the wheat flour until the level 50−80% with the receiving level of highly preference (organoleptic). Supported by the recipe of dry cake that popular in the recent time were using the corn based material for example corn flake, coco chip, corn crispy. This indicated the opportunity of utilizing maize flour corn powder that has already received by the modern community who processing the high prospect to be developed.
Keywords: Corn flour, cookies product industry
Kebutuhan terigu di Indonesia terus meningkat, dari 3,40 juta ton pada tahun 2005 menjadi 3,70 juta ton pada tahun 2006. Peningkatan permintaan terigu antara lain disebabkan makin beragamnya produk makanan berbasis terigu, terutama di perkotaan. Namun, harga terigu yang makin mahal menyebabkan beberapa industri makanan berbasis terigu mengalami kerugian atau mengurangi produksinya. Kondisi ini berpengaruh terhadap permintaan terigu yang turun menjadi 3,60 juta ton pada tahun 2007, bahkan kebutuhan terigu diprediksi
makin menurun pada tahun 2008 (Alwin 2008).
Keberadaan terigu sudah melekatdengan industri pengolahan pangan. Akibatnya, ketika harga terigu naik, paraprodusen makanan olahan dari terigu, terutama yang termasuk usaha kecil menengah (UKM) menghadapi masalah yang berat. Di satu sisi, produsen tertekan oleh kenaikan harga terigu, namun di sisi lain dihadapkan pada daya beli konsumen yang makin menurun. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah memanfaatkan tepung dari bahan pangan lokal dalam memproduksi makanan berbasis terigu. Budaya mengonsumsi tepung pada masyarakat Indonesia perlu ditindaklanjuti dengan mengembangkan aneka tepung lokal untuk mengurangi penggunaan terigu (Budijono et al. 2008; Sasongko dan Puspitasari 2008). Berkaitan dengan hal tersebut, tantangan ke depan adalah mengkaji ulang dan memanfaatkan bahan pangan serealia lain yang dapat mensubstitusi terigu. Jagung merupakan bahan pangan yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia, dan merupakan pangan tradisional atau makanan pokok di beberapa daerah. Jagung juga berperan penting dalam perkembangan industri pangan. Hal ini ditunjang dengan teknik budi daya yang cukup mudah dan berbagai varietas unggul. Kandungan nutrisi jagung tidak kalah dengan terigu, bahkan jagung memiliki keunggulan karena mengandung pangan fungsional seperti serat pangan, unsur Fe, dan beta-karoten (pro vitamin A) (Suarni dan Firmansyah 2005). Produksi jagung pada tahun 2007 dapat dilihat pada Angka Tetap (ATAP) yakni 13,29 juta ton pipilan kering. Dibandingkan dengan produksi tahun 2006, produksi tersebut meningkat 1,68 juta ton atau 14,45%. Angka Ramalan II (ARAM II) produksi jagung tahun 2008 diperkirakan 14,85 juta ton pipilan kering atau meningkat 1,57 juta ton (11,79%) dibandingkan dengan produksi tahun 2007.
Kenaikan produksi terjadi karena peningkatan luas panen 284,52 ribu hektar (8,50%) dan produktivitas 190 kg/ha (5,48%) (BPS 2008). Berbagai varietas unggul jagung telah tersedia, bahkan Badan Litbang Pertanian telah melepas varietas khusus jagung untuk pangan seperti Anoman-1 dan Srikandi Putih-1. Ketersediaan varietas khusus tersebut membuka peluang untuk memanfaatkan jagung sebagai bahan tepung lokal. Jagung dalam bentuk tepung lebih fleksibel, lebih tahan lama, praktis, dapat diperkaya dengan zat gizi (fortifikasi),
dan lebih cepat dimasak sesuai dengan tuntutan kehidupan modern yang serba praktis (Damardjati et al. 2000; Suarni dan Firmansyah 2005). Berbagai pangan olahan dapat dibuat dari tepung jagung seperti kue kering (cookies). Kue kering tidak memerlukan bahan yang volumenya dapat mengembang besar (kandungan gluten tinggi), sehingga dapat memanfaatkan tepung jagung yang hanya mengandung gluten < 1%. Kue kering merupakan salah satu jenis makanan ringan yang diminati masyarakat. Konsumsi rata-rata kue kering di Indonesia adalah 0,40 kg/kapita/tahun.
Angka ini dapat menjadi acuan dalam mengkaji ulang hasil penelitian kue kering berbasis tepung jagung serta peluang substitusi tepung jagung terhadap terigu untuk olahan tersebut (Rosmisari 2006). Kue kering adalah kue yang berkadar air rendah, berukuran kecil, dan manis. Untuk membuat kue kering diperlukan bahan pengikat dan pelembut. Bahan
pengikat yang digunakan adalah tepung, air, dan telur, sedangkan sebagai bahan pelembut adalah gula, shortening, baking powder, dan kuning telur. Tepung, telur, dan baking powder merupakan komponen penting pada kue kering dan mempengaruhi hasil olahan, terutama sifat fisik dan cita rasa (Matz 1984; Badan Standardisasi Nasional 1993). Pengembangan olahan kue kering banyak menggunakan bahan tambahan seperti corn flake, chocho chip, dan
emping jagung. Hal ini menunjukkan konsumen sudah menerima bahan pangan berbasis jagung sehingga membuka peluang pemanfaatan tepung jagung sebagai bahan dasar dalam pembuatan kue kering. Pengembangan kue kering berbasis tepung jagung dapat mengurangi penggunaan terigu yang harganya makin mahal. Kelebihan tepung jagung sebagai bahan pangan adalah kandungan serat pangannya lebih tinggi dibandingkan dengan terigu. Serat pangan ada yang larut dan tidak larut dalam air. Serat pangan yang larut dalam air terutama berperan dalam memperlambat kecepatan pencernaan bahan pangan dalam usus, memberikan rasa kenyang lebih lama, serta memperlambat kemunculan glukosa darah sehingga insulin yang dibutuhkan untuk mentransfer glukosa ke dalam sel-sel tubuh dan diubah menjadi energi makin sedikit. Fungsi tersebut sangat dibutuhkan bagi penderita diabetes. Fungsi utama serat pangan tidak larut adalah mencegah timbulnya berbagai penyakit, terutama yang berkaitan dengan saluran pencernaan seperti wasir, divertikulosis, dan kanker usus besar (Eckel 2003; Astawan dan Wresdiyati 2004). Perbedaan serat pangan larut dan tidak larut pada beberapa sampel jagung sangat kecil, meskipun Quality Protein Maize (QPM) mempunyai kadar serat pangan total lebih tinggi dibandingkan dengan jagung biasa, terutama karena kadar serat pangan tidak larutnya yang tinggi (Tabel 1). Kulit ari (bran) jagung terdiri atas 75% hemiselulosa dan 25% selulosa serta 0,10% lignin. Kadar serat pangan pada jagung tanpa kulit ari lebih rendah dibandingkan dengan biji utuh (Bressani 1990).
TEKNOLOGI PENGOLAHAN TEPUNG JAGUNG
Pengolahan biji jagung menjadi tepung telah lama dikenal masyarakat, namun diperlukan sentuhan teknologi untuk meningkatkan mutu tepung jagung yangdihasilkan. Tepung jagung diperoleh dengan cara menggiling biji jagung yang baik dan bersih. Pelepasan kulit luar biji yang cukup sulit dapat diatasi dengan menggunakan mesin penyosoh jagung yang dihasilkan oleh Balai Penelitian Tanaman Serealia (Balitsereal), Maros, Sulawesi Selatan. Untuk menghasilkan tepung jagung, biji jagung pipilan kering disortasi kemudian disosoh untuk melepaskan kulit luarnya. Jagung sosoh lalu dibuat tepung dengan menggunakan metode basah atau metode kering. Bila menggunakan metode basah, biji jagung yang telah disosoh direndam dalam air selama 4 jam lalu dicuci, ditiriskan, dan diproses menjadi tepung menggunakan mesin penepung. Tepung lalu dikeringkan hingga kadar air di bawah 11%. Penepungan dengan metode kering dilakukan dengan langsung menepung jagung yang telah disosoh, artinya tanpaperendaman.Hasil penelitian menunjukkan, penepungan dengan metode basah (perendaman) menghasilkan rendemen tepung lebih tinggi dibandingkan dengan metode kering (tanpa perendaman). Namun, kandungan nutrisi tepung lebih tinggi pada penepungan dengan metode kering (Suarni et al. 2001; Suarni dan Firmansyah 2005; Suarni 2005a).
Pengolahan tepung jagung secara mekanis dengan alat penyosoh dan penepung menghasilkan tekstur tepung yang agak kasar. Tepung dengan tekstur kasar sesuai untuk produk olahan seperti tortilla dan kerupuk (Aguilar et al. 2002; Houssou dan Ayemor 2002). Miranda et al. (2002) telah membuat tortilla dari tepung jagung dengan menambahkan tenebrio molitor larvae untuk meningkatkan mutu tortilla.
Tabel 1. Kandungan serat pangan larut dan tidak larut pada jagung biasa
Tipe jagung Serat pangan (%)
Tidak larut Larut Total
Dataran tinggi 10,94 ± 1,26 1,25 ± 0,41 12,19 ± 1,67
Dataran rendah 11,15 ± 1,08 1,64 ± 0,73 12,79 ± 1,81
QPM 13,77 1,14 14,91
Sumber: Bressani (1990).
Tabel 2. Syarat mutu tepung jagung berdasarkan Standar Nasional Indonesia.
Kriteria uji Satuan Persyaratan
bau - Normal
rasa - Normal
warna - Normal
benda asing - Tidak boleh
serangga - Tidak boleh
pati lain salain jagung - Tidak boleh
kehalusan -
lolos 80 mesh % Minimum 70
lolos 60 mesh % Minimum 99
air % (b/b) Minimum 10
abu % (b/b) Minimum 1,50
silikat % (b/b) Minimum 0.50
serat kasar % (b/b) Minimum 1,50
Derajat asam ml N NaOH/100 g Minimum 4
Timbal mg/kg Minimum 1
Tembaga mg/kg Minimum 10
Seng mg/kg Minimum 40
Raksa mg/kg Minimum 0.05
Cemaran arsen mg/kg Minimum 0.50
Angka lempeng total koloni/g Minimum 5 x 106
E. Coli APM/g Minimum 10
Kapang koloni/g Minimum 104
Sumber: Badan Standardisasi Nasional (1993).
Tabel 3. Kandungan nutrisi biji dan tepung beberapa varietas jagung.
Komposisi/varietas Air abu lemak protein serat kasar karbohidrat
Anoman-1
biji pipilan 10.72 1.89 4.56 9.91 2.05 71.98
biji sosoh 10.55 1.72 3.12 8.24 1.88 76.31
tepung metode basah 10.15 0.98 1.99 6.70 1.05 79.51
tepung metode kering 9.45 1.05 2.05 7.98 1.30 79.98
srikandi putih - 1
biji pipilan 11.02 1.85 5.10 9.34 71.74 71.74
biji sosoh 10.08 1.64 4.25 8.22 2.05 75.89
tepung metode basah 10.05 0.94 2.08 7.24 3.05 79.70
tepung metode kering 9.24 1.08 2.38 7.89 1.26 79.45
lokal non -pulut
biji pipilan 11.04 2.09 4.92 8.63 3.14 73.38
biji sosoh 10.45 1.78 3.87 7.99 1.06 75.99
tepung metode basah 10.82 0.79 1.86 6.97 2.19 79.56
tepung metode kering 9.59 1.08 2.17 7.54 1.89 79.75
Sumber: Suarni dan Firmansyah (2005)
SYARAT MUTU TEPUNG JAGUNG
Mutu tepung jagung berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) disajikan pada Tabel 2. Kriteria fisik mutu tepung jagung (bau, rasa, warna) harus normal, yaitu bau spesifik jagung, rasa khas jagung, warna sesuai bahan baku jagung (putih, kuning), dan secara umum sesuai spesifik bahan aslinya.
KANDUNGAN NUTRISI TEPUNG JAGUNG
Kandungan nutrisi tepung jagung cukup memadai sebagai bahan baku kue kering. Kadar protein tiga varietas jagung (Anoman-1, Srikandi Putih-1, dan lokal) berkisar 7,54–7,89% pada metode kering, dan 6,70–7,24% pada metode basah. Kadar lemak tepung 2,05–2,38% pada metode kering, lebih tinggi dibandingkan dengan metode basah yang hanya 1,86– 2,08% (Tabel 3). Kadar lemak yang rendah akan menguntungkan dari segi penyimpanan karena tepung dapat disimpan lebih lama; dengan demikian metode basah lebih
baik dibandingkan dengan metode kering. Varietas Anoman-1 dan Srikandi-1 adalah varietas unggul jagung yang dilepas Badan Litbang Pertanian/Balitsereal khusus untuk pangan, sedangkan varietas lokal Soppeng adalah jagung untuk pangan yang telah lama digunakan masyarakat di Sulawesi dan sekitarnya.
Kadar serat kasar tepung hasil pengolahan dengan metode kering (1,29– 1,89%) lebih tinggi dibandingkan dengan metode basah yang hanya 1,05–1,06%. Kadar serat mengalami penurunan dari biji utuh menjadi tepung. Walaupun berpengaruh pada tekstur tepung (menjadi lebih kasar), serat kasar berperan penting dalampenilaian kualitas bahan makanan karena angka ini merupakan indeks dan menentukan Artinya, kandungan serat pangan yang tinggi bermanfaat untuk kesehatan, tetapi dari segi kualitas fisik berpengaruh terhadap tingkat kehalusan tepung.
Kadar abu tepung hasil pengolahan dengan metode basah lebih rendah dibandingkan dengan metode kering. Berdasarkan kadar abu yang tinggi berpengaruh pada warna tepung. Komposisi proksimat (kadar lemak, protein, serat kasar, karbohidrat, air, dan abu), tepung jagung varietas Anoman-1, Srikandi Putih- 1, dan lokal Pulut memenuhi SNI mutu tepung jagung.
KARAKTERISTIK SIFAT FISIKOKIMIA TEPUNG JAGUNG
Sifat fisikokimia tepung jagung beragam, bergantung pada varietas. Oleh karena itu, pemilihan varietas sebagai bahan tepung jagung akan menentukan kualitas kue kering yang dihasilkan. Karakteristik sifat fisikokimia dan amilograf tepung beberapa varietas jagung disajikan pada Tabel 4 dan 5. Berdasarkan daya serap air, daya serap minyak, dan sifat emulsi, tepung jagung lokal Pulut memiliki persentase yang lebih tinggi dibandingkan dengan varietas lainnya. Hal ini berkaitan dengan kadar amilosa yang lebih rendah. Daya serap minyak dan daya serap air menunjukkan kemampuan tepung dalam mengikat air dan minyak, sehingga sifat ini perlu diperhatikan dalam pembuatan adonan dari tepung tersebut. Sifat emulsi berkaitan erat dengan konsentrat protein dalam bahan. Aktivitas emulsi adalah kemampuan protein mengambil bagian dalam pembentukan emulsi dan menstabilkan emulsi yang terbentuk. Kapasitas emulsi merupakan kemampuan larutan atau suspensi untuk mengemulsikan lemak (Bian et al. 2003). Untuk membentuk emulsi yang stabil maka molekul protein lebih awal harus menjangkau permukaan air, lemak, kemudian membentang sehingga kelompok hidrofobik dapat berhubungan dengan fase lemak. Sisi protein penstabil yang disajikan ke fase air harus bersifat hidrofilik dan memiliki asam amino polar yang bermuatan. Sifat emulsi ini dapat menguntungkan pada sebagian besar produk makanan termasuk margarin, saus, adonan roti, dan cake.
Tekstur tepung jagung hasil pemrosesan dengan metode basah agak halus (secara visual) dan lolos saringan 70 mesh untuk semua varietas. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian pemrosesantepung jagung dengan metode basah yang menghasilkan tekstur lebih halusdibandingkan dengan metode kering (Suardi et al. 2002). Nilai derajat putih tepung bergantung pada bahan dasar jagung yang diolah. Warna biji pipilan kering jagung Pulut adalah putih susu sehingga nilai derajat putihnya lebih tinggidibandingkan dengan varietas lokal bukanPulut yang warna bijinya putih bening. Pada umumnya konsumen lebih memilih tepung yang berwarna putih.
Perbandingan rasio amilosa dan amilopektin suatu bahan berpengaruh pada produk akhir makanan olahan (Winarno 2002). Varietas lokal Pulut mempunyai kadar amilosa lebih rendah dibanding varietas lainnya. Pati tersebut bila dipanaskan akan memberi sifat lengket sehingga sesuai untuk makanan olahan yang membutuhkan adonan liat/lengket.
Pati terdiri atas amilosa dan amilopektin. Sifat kimia pati dipengaruhi oleh perbandingan komposisi amilosa dan amilopektin, bobot molekul, dan struktur yang membentuk granula pati. Kadar amilosa pati jagung lokal Pulut sebesar 8,99% berpengaruh pada sifat amilografnya. Suhu awal gelatinisasi lokal Pulut yakni 72°C lebih rendah dibandingkan dengan varietas Anoman-1 (82°C), Srikandi Putih-1 (81°C), dan lokal non-Pulut (84°C). Waktu awal gelatinisasi varietas lokal Pulut adalah 20,50 menit, lebih rendah dibandingkan dengan waktu awal gelatinisasi varietas lainnya (Tabel 4). Kadar gluten tepung jagung yang <1% menunjukkan tepung tersebut lebih sesuai untuk membuat kue kering dan sejenisnya.
Kadar gluten terigu pada umumnya di atas 10% sehingga mempunyai sifat mengembang yang diperlukan dalam pembuatan dan pembakaran adonan rerotian, cake dan sejenisnya (Suarni dan Patong 2002; Suarni dan Zakir 2002).
Karakter amilografi diindikasikan oleh proses gelatinisasi, dan karakteristik tersebut merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas tepung jagung. Waktu dan suhu awal gelatinisasi tepung setiap varietas jagung berbeda, bergantung pada komposisi kimianya (Tabel 5).
Informasi tentang sifat amilograf tepung dapat membantu pengguna dalam memilih varietas jagung yang akan digunakan sesuai kebutuhan, karena setiap olahan memerlukan kriteria sifat amilograf tertentu. Awal gelatinisasi bahan adalah suhu dan waktu di mana gelatinisasi mulai terjadi, sedangkan waktu dan suhu granula pati pecah dihitung saat gelatinisasi sudah sempurna. Sifat amilograf tepung yang berbeda ditunjukkan oleh lokal Pulut, yaitu waktu dan suhu awal gelatinisasi serta waktu dan suhu granula pati pecah lebih rendah dibanding tepung dari varietas lainnya. Hal tersebut dipengaruhi oleh kadar amilosa pati Pulut (8,99%) yang lebih rendah dibandingkan dengan varietas lainnya (18,32−20,71%). Winarno (2002), Santosa et al. (2006), serta Widaningrum dan Purwani (2006) menyatakan bahwa kadar amilosa suatu bahan pangan berpengaruh pada sifat amilografnya. Viskositas puncak adalah kriteria yang digunakan untuk mengetahui kemampuan tepung atau pati dalam mempertahankan granulanya akibat proses pemanasan.
Dalam air dingin, granula pati terdispersi dan membentuk larutan berviskositas rendah. Viskositas larutan pati meningkat drastis bila mengalami pemanasan hingga mencapai suhu ± 80°C disertai pengadukan. Suhu saat larutan pati mulai mengental disebut suhu gelatinisasi. Gelatinisasi pati merupakan proses endoterm yang terjadi karena adanya air. Suhu gelatinisasi pati tepung jagung berbeda, bergantung pada varietas. Perbedaan suhu tersebut disebabkan oleh perbandingan kadar amilosa dan amilopektin (Santosa et al. 2006; Widaningrum dan Purwani 2006). Bentuk granula juga merupakan ciri khas masing-masing pati. Pati jagung mempunyai ukuran granula yang cukup besar dan tidak homogen, yaitu untuk yang kecil 1−7 m dan untuk yang besar 15−20 m. Granula besar berbentuk oval polihedral dengan diameter 6−30 m. Granula pati yang berukuran kecil mempunyai ketahanan yang lebih kecil terhadap perlakuan panas dan air dibanding granula yang besar. Bentuk granula pati tepung jagung varietas unggul Anoman-1, yaitu jagung khusus untuk pangan, dibandingkan dengan granula tepung terigu disajikan pada Gambar 1. Ukuran granula terigu lebih kecil dibanding granula pati jagung (Suarni et al. 2008).
PRODUK OLAHAN KUE KERING
Tahapan pembuatan kue kering meliputi pembentukan krim, pembentukan adonan, pencetakan, pemanggangan, pendinginan, dan pengemasan. Agar semua bahan tercampur merata dalam adonan maka mentega dibuat krim terlebih dahulu bersama gula, telur, dan susu skim. Selanjutnya, krim dicampur hingga homogen dengan tepung dan bahan lainnya. Setelah homogen, adonan dicetak.
Tahap akhir pembuatan kue kering adalah pembakaran. Suhu pembakaran bergantung pada jenis kue kering yang dibuat. Pada umumnya, pembakaran dilakukan pada suhu kurang lebih 170°C selama 15−20 menit. Penelitian pembuatan kue kering dari tepung jagung komposit telah banyak dilakukan. Proses pembuatannya pada umumnya relatif sama, hanya perlakuan bahan tepung komposit yang beragam. Kue kering yang dihasilkan diusahakan memenuhi standar mutu cookies (Tabel 6).
Kriteria uji fisik (bau, rasa, warna, dan tekstur) cookies harus normal, artinya bau khas kue kering sesuai dengan bahan kue yang digunakan, rasa enak, warna sesuai dengan zat pewarna yang ditambahkan, dan tekstur renyah, tidak mudah hancur, tetapi tidak keras. Secara umum, keadaan fisik kue kering tersebut sesuai aslinya.
Kue kering yang dibuat dari tepung komposit, yaitu campuran tepung jagung 40%, tepung gude 10%, dan tepung kedelai 50% memiliki nilai gizi tinggi dan sifat sensorisnya termasuk aroma, rasa, tekstur dapat diterima panelis (Antarlina dan Utomo 1993). Selanjutnya Azman (2000) membuat kue kering dari campuran terigu, tepung jagung, dan tepung ubi kayu. Hasilnya menunjukkan, makin banyak tepung jagung atau tepung ubi kayu dalam tepung komposit, tekstur kue kering makin keras. Secara keseluruhan, pengembangan volume kue kering tepung jagung-terigu lebih tinggi dibandingkan dengan tepung ubi kayu-terigu.
Mutu kue kering dari tepung komposit terigu-jagung dan terigu-ubi kayu pada komposisi masing-masing 80 : 20 dan 90 : 10 sama dengan mutu kue kering dari terigu 100%, baik secara fisik, kimiawi maupun organoleptik. Namun, tepung jagung dan ubi kayu dapat mensubstitusi terigu 30−40% dalam pembuatan kue kering (Azman 2000), yang sesuai dengan penelitian sebelumnya (Azman 1996 dalam Azman 2000).
Suarni (2005b) meneliti pembuatan kue kering berbasis tepung jagung. Bahan yang digunakan adalah tepung jagung pipilan kering varietas lokal Putih dan bahan lain (margarin, gula pasir, terigu, telur, vanili, soda kue). Untuk mengetahui penerimaan terhadap kue kering dilakukan uji organoleptik, yaitu penilaian dengan menggunakan indra penglihat, pencicip, dan pembau. Sifat produk yang diuji adalah warna, rasa, aroma, dan kerenyahan seperti disajikan pada Tabel 7. Warna memegang peranan penting dan menentukan kesukaan panelis terhadap suatu produk. Makin lama pemanggangan, produk yang dihasilkan makin coklat karena terjadi reaksi pencoklatan (Winarno 2002). Aroma kue kering ditentukan oleh komponen bahan yang digunakan dan perbandingannya, seperti margarin, telur, bahan tambahan, dan jenis tepung. Dengan demikian, persentase substitusi tepung jagung terhadap terigu akan mempengaruhi aroma produk. Hasil percobaan menunjukkan bahwa tepung jagung dapat dibuat kue kering hingga 80% dengan nilai sensoris yang masih disukai panelis.
Kandungan nutrisi kue kering disajian pada Tabel 8. Kadar protein memenuhi persyaratan SNI 01-2973-1992 (protein > 6). Demikian pula kadar abu untuk semua perlakuan berkisar 0,32−2,12% atau memenuhi persyaratan SNI, yaitu maksimun 2%. Kelebihan kue kering berbasis tepung jagung adalah kadar serat kasarnya lebih tinggi dibanding kue dari terigu 100%. Kadar serat makanan meningkat sesuai dengan persentase substitusi tepung jagung terhadap terigu. Serat makanan sangat dibutuhkan tubuh untuk mencegah penyakit degeneratif seperti obesitas, diabetes melitus, dan penyakit kardiovaskuler (Wildman dan Modeiros 2000; Joseph 2002).
Kadar abu kue yang dibuat dari 100% terigu lebih rendah, yakni hanya 0,32% dibanding kue kering untuk semua perlakuan substitusi terigu dengan ratarata 1,59%. Kadar mineral kue kering dari penelitian ini sesuai hasil penelitian pembuatan kue kering dari tepung sorgum dengan substitusi terigu, di mana terdapat peningkatan mineral esensial terutama Fe, Ca, dan P (Suarni 2000).
Kue Kering Berserat Tinggi
Gordon (1989) menyatakan bahwa serat pangan total (total dietary food) mengandung gula dan asam gula sebagai bahan pembangun utama, serta kelompok fungsional yang dapat mengikat danterikat atau bereaksi satu sama lain ataudengan komponen lain. Semua komponen serat pangan total memberikan karakteristik fungsional pada serat, yang meliputi daya ikat air, kapasitas mengembang, membentuk gel dengan viskositas yang berbeda-beda, mengadsorpsi minyak/ lemak, pertukaran kation, serta memberikan warna dan aroma (flavor).
Salah satu sumber serat pangan yang dapat dimanfaatkan dalam produk makanan adalah bekatul beras jagung. Bekatul jagung (kulit luar biji jagung) merupakan hasil samping proses pengolahan biji jagung menjadi beras jagung. Bahan tersebut biasanya digunakan untuk pakan ayam atau itik. Bekatul jagung mengandung serat makanan dan protein yang
memadai sebagai bahan tambahan dalam olahan makanan.
Bekatul jagung dapat dibuat tepung dan ditambahkan ke dalam adonan kue kering (cookies). Penambahan bekatul jagung hingga 20% pada adonan menghasilkan nilai aroma dan kerenyahan yang disukai panelis, sedangkan uji rasa mendapat nilai agak suka, dan warna perlu diperbaiki (Tabel 9).
Waktu pemanggangan berpengaruh pada warna; makin lama pemanggangan produk yang dihasilkan makin coklat karena terjadi reaksi pencoklatan non-enzimatik, yaitu karamelisasi dan reaksi Maillard (Winarno 2002). Karamelisasi terjadi karena gula mengalami pirolisis sehingga terbentuk pigmen coklat. Reaksi Maillard terjadi karena reaksi antara gula reduksi dan gugus amina dari protein atau asam amino (Fennema 1985). Makin tinggi penambahan bekatul jagung pada adonan, warna kue kering makin coklat kusam (kurang disukai).
Wariyah dan Andiwarsana (2003) memanfaatkan bekatul beras untuk substitusi terigu pada pembuatan kue kering. Substitusi bekatul beras sampai 10% menghasilkan kue kering dengan kadar air 4,27%, protein 6,88%, lemak 19,34%, karbohidrat 65,33%, dan serat kasar 2,58%. Mutu kue kering tersebut memenuhi standar SNI, kecuali kadar abu. Tingkat kesukaan terhadap kue kering tersebut, termasuk bau, warna, tekstur, dan rasa disajikan pada Tabel 10. Makin banyak bekatul beras yang ditambahkan, sifatsifat sensoris kue kering makin kurang disukai panelis, termasuk bau, warna, tekstur, dan rasa. Menurut Mc Caskill dan Fan Zhang (1999), kadar protein bekatul beras berkisar antara 12−16%, sehingga makin banyak bekatul beras yang ditambahkan, warna kue kering makin coklat dan kusam.
Kue kering dengan penambahan bekatul jagung hingga 30%, sifat sensorisnya masih disukai panelis. Kue kering saat ini banyak menggunakan bahan tambahan berbasis jagung seperti corn flakes atau emping jagung. Hal ini memberi petunjuk bahwa kue kering beraroma dan rasa jagung sudah diterima masyarakat.
Kandungan nutrisi kue kering dengan berbagai kombinasi terigu dan bekatul jagung disajikan pada Tabel 11. Kadar protein untuk semua perlakuan berkisar
antara 11,99−16,22% (bk). Hal ini berarti kue kering yang dihasilkan melebihi persyaratan SNI 01-2973-1992 (protein >6%). Peningkatan kadar protein kue kering dengan penambahan bekatul jagung dan telur memberi nilai tambah, karena tolok ukur nilai gizi suatu produk
makanan antara lain adalah kadar protein. Kenaikan kadar protein sejalan dengan persentase bekatul jagung yang ditambahkan Peningkatan kadar serat kue kering mengikuti taraf substitusi, mulai 10, 15, 20, 25, 30, dan 35%. Kadar serat kasar kue kontrol sangat rendah, hanya 0,22% dibanding semua perlakuan substitusi dengan kisaran 1,99−8,08%. Penambahan bahan berserat tinggi pada adonan terigu menghasilkan kue kering berserat tinggi. Walaupun kadar serat yang dianalisis masih serat kasar total, setidaknya angka tersebut memberi gambaran kisaran serat makanan yang dibutuhkan tubuh (dietary fiber).
PROSPEK PEMANFAATAN TEPUNG JAGUNG UNTUK KUE KERING
Pengembangan agroindustri tepung jagung di pedesaan dapat menunjang perbaikan kesejahteraan masyarakat, di samping meningkatkan nilai sosial komoditas tersebut. Teknologi pembuatan tepung jagung yang berkualitas belum mendapatkan perhatian dari masyarakat, bahkan peluang pasar tepung jagung belum terbuka karena kegunaannya belum
banyak diketahui. Oleh karena itu, sosialisasi hasil penelitian mengenai teknologi produksi tepung jagung, komposisi nutrisi tepung serta produk olahannya terutama kue kering dan sejenisnya sangat diperlukan (Suarni 2005c; Suarni dan Firmansyah 2005). Buku resep berbagai produk olahan tepung jagung telah dipublikasikan (Widowati et al. 2003). Tujuannya adalah untuk memasyarakatkan teknologi tersebut agar dapat dimanfaatkan secara
maksimal sehingga memberikan nilai tambah dan meningkatkan daya saing tepung jagung, terutama sebagai bahan substitusi terigu. Salah satu contoh pelaku agroindustri berbasis jagung terdapat di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Setelah mendapat uji kelayakan dari laboratorium, tepung jagung dijual Rp5.000/kg, harga jagung pipilan kering Rp900–Rp1.200/kg. Tepung jagung dimanfaatkaan untuk kue kering (kue semprit dan kue "rokok"). Kue kering dari tepung jagung memiliki rasa yang khas dan enak, berbeda dengan yang dibuat dari tepung biasa, sehingga mendapat respons cukup baik dari konsumen. Produksi dua jenis kue tersebut mencapai 3.000 bungkus setiap minggu, setiap bungkus berisi 10 buah dengan harga jual Rp2.000/bungkus. Kue kering berbasis tepung jagung tersebut menjadi makanan khas Kabupaten Tanah Laut (Haryono 2008).
KESIMPULAN
Tepung jagung mempunyai tekstur agak kasar, mengandung gluten < 1% sehingga tidak sesuai untuk produk olahan yang memerlukan pengembangan volume tinggi. Namun, tepung jagung mengandung serat makanan yang dibutuhkan tubuh, bahkan jagung kuning mengandung pro vitamin A, dan jagung merah mengandung unsur Fe yang tidak ada dalam terigu. Tepung jagung dapat mensubstitusi terigu dalam pembuatan kue kering hingga 50−80%, dengan tingkat penerimaan panelis tergolong suka - sangat suka. Dengan demikian, tepung jagung layak menggantikan terigu. Penggunaan tepung jagung pada pengolahan makanan berbasis terigu, terutama produk yang tidak memerlukan pengembangan yang tinggi, dapat mengurangi ketergantungan pada bahan pangan impor seperti terigu. Tersedianya hasil penelitian pengolahan tepung jagung dan resep makanan olahan dari tepung jagung memudahkan pelaku industri untuk mengembangkannya. Kue kering dan sejenisnya merupakan makanan ringan yang telah dikenal masyarakat, disenangi semua golongan usia sehingga berpeluang untuk dikembangkan, baik pada industri skala kecil, menengah maupun besar.
DAFTAR PUSTAKA
Aguilar, M.E.D., M.G. Lopez, C. Escamilla- Santana, and A.P. Barba De La Rosa. 2002. Characteristics of maize flour tortillasupplemented with ground tenebrio larvae. J. Agric. Food Chem. Am. Chem. Soc. (50): 192−195.
Alwin, A. 2008. Tepung Terigu: Stok aman, harga melambung. www.sriboga-flourmill.com. [17 November 2008].
Antarlina, S.S. dan J.S. Utomo. 1993. Kue kering dari bahan tepung campuran jagung, gude, dan kedelai. hlm. 24−31. Risalah Seminar Hasil Penelitian Tanaman Pangan Tahun 1992. Balai Penelitian Tanaman Pangan Malang.
Astawan, M. dan T. Wresdiyati. 2004. Diet sehat dengan makanan berserat. Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri, Solo. Azman, K.I. 2000. Kue kering dari tepung komposit terigu-jagung dan ubi kayu. Sigma 3(2): 14−18.
Badan Standardisasi Nasional. 1993. Standar Nasional Indonesia. Syarat Mutu Kue Kering
(cookies). SNI 01-2973-1992. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
Bian, Y. , D.J. Myers, K. Dias, M.A. Lihono, S. Wu, and P.A. Murpy. 2003. Fungtional
properties of soy protein fraction produced using a pilot plant-scale process. J. Am.
Chem. Soc. 80: 45−549.
BPS. 2008. Produksi Jagung dan Kedelai 2008 Meningkat. www.bps.go.id. [17 November 2008].
Bressani, R. 1990. Chemistry, technology and nutritive value of maize tortillas. Food Rev.
Int. 6: 225−264.
Budijono, Al., Yuniarti, Suhardi, Suharjo, dan W. Istuty. 2008. Kajian pengembangan agroindustri aneka tepung di pedesaan. www. relawandesa.files. wordpress.com. [17 November 2008].
Damardjati, D.S., S. Widowati, J. Wargiono, dan S. Purba. 2000. Potensi dan Pendayagunaan
Sumber Daya Bahan Pangan Lokal Serealia, Umbi-umbian, dan Kacang-kacangan untuk Penganekaragaman Pangan. Makalah pada Lokakarya Pengembangan Pangan Alternatif.
Jakarta, 24 Oktober 200. 24 hlm.
Eckel, R.H. 2003. A new look at dietary protein in diabetes. Am J. Clin Nutr. 78: 671−672. Fennema, O.R. 1985. Food Chemistry. Marcel Dekker, New York. Gordon. 1989. Functional properties physiological action of total dietary fiber. Cereal Food World 34(7): 517.
Haryono, S. 2008. Memperkenalkan kue jagung pada konsumen asing. www.gemari.or.id. [17 November 2008].
Houssou, P. and G.S. Ayemor. 2002. Appropriate processing and food functional properties
of maize flour. African J. Sci. Technol. Sci. Engin. l3(1): 126−131.
Joseph, G. 2002. Manfaat serat makanan bagi kesehatan kita. Makalah Falsafah Sains. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 14 hlm.
Matz, S.A. 1984. Snack Food Technology. The AVI Publishing. Co., Westport, Connecticut.
Mc Caskill, D.R. and Fan Zhang. 1999. Use of rice bran oil in foods. Food Techno. 53 pp.
Miranda, E.D.A., M.G. Lopez, C. Escamalda- Santana, and A.P. Barbara De La Rosa. 2002.
Characteristics of maize flour tortilla supplemented with ground tenebrio molitor larvae. J. Agric. Food Chem. 50: 192−195.
Rosmisari, A. 2006. Review: Tepung jagung komposit, pembuatan dan pengolahannya. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Inovatif Pascapanen Pengembangan Pertanian. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Bogor.
Santosa, B.A.S., Sudaryono, dan S. Widowati. 2006. Karakteristik ekstrudat beberapa varietas jagung dengan penambahan aquades. Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian 3(2):
96−108.
Sasongko, A.L. dan L. Puspitasari. 2008. Tepung lokal layak gantikan terigu. www. suaramerdeka. com. [17 November 2008].
Langganan:
Postingan (Atom)